Gerindra presented an ad under the title of “Indonesia Bergerak Bersama Gerindra dan Rakyat version Sarjana Kerja Kerja Kerja!”, but due to the use of symbols and visualization, it became viral and caused controversy in the community. This study aims to determine the opinion of millennials response after watching the ads. The research is qualitative research approach used is the analysis of the reception, the technique of collecting data is using interviews, observation and document analysis. The theory used to analyze the meaning of the audience is the encoding-decoding, reception analysis theory and new media theory. The result of this study indicate three position of millennials reception, namely a dominant, negotiated, and oppositional position. In the dominant position, it’s considered as a good political ad because it successfully criticizes the government by presenting the reality of the existing problems. In the negotiating position, millennials saw the ads containing a message of criticism without a solution, in this condition millennials refused some symbols such as the use of profession symbols and titles in it, while in the opposition position, millennials considered the ads irrelevant and interpret it as a black campaign. There are several factors that become the benchmark of the millennials in perceiving that ads in social media like the character of millennials, education background, job, experience and view or tendencies to political parties. This research contributes in the form of policy recommendations to the Gerinda Party to pay more attention to solutions to criticism of advertising so as not to cause new problems.
Sampah telah menjadi masalah dunia sejak dahulu, dan hingga saat ini perhatian masyarakat global tertuju pada banyaknya sampah, terutama sampah plastik yang tersebar di penjuru laut dan mencemari ekosistem. Indonesia merupakan negara dengan jumlah pencemaran sampah plastik ke laut terbesar kedua di dunia. PT. Coca Cola adalah penyumbang sampah botol plastik nomor 1 di Indonesia dan dunia. PT Coca Cola telah banyak melakukan kegiatan CSR untuk mengelola sampah botol plastik dengan visi world without waste 2030, yaitu program pelatihan Ecobrick yang diberikan ke tiga sekolah binaan. Adanya program pelatihan Ecobrick nyatanya belum memberikan dampak perubahan lingkungan. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program CSR pelatihan Ecobrick PT Coca Cola Bottling Indonesia Central Java dalam mengelola sampah plastik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan studi evaluasi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi lapangan, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data dengan menggunakan teknik analisis data Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa CSR Pelatihan Ecobrick tidak memberi manfaat untuk masa depan. Proses perencanaan program CSR tidak mengikuti standar perencanaan pembuatan program CSR yang benar. Perencanaan Program CSR di Coca Cola belum mengikuti standar pembuatan CSR yang benar, yaitu tidak melakukan riset terlebih, tidak melakukan evaluasi dan pelaporan. Penelitian ini menemukan model perencanaan program Pelatihan Ecobrick yang lebih tepat sasaran, yaitu penelitian (research), perencanaan (plan), pelaksanaan (execute), pengukuran atau evaluasi (measure), dan pelaporan (report).
Permasalahan isu polemik audisi Perkumpulan Bulutangkis (PB) Djarum 2019 memunculkan banyak interaksi sehingga menarik perhatian masyarakat Indonesia. Pola interaksi di Twitter tersebut dapat diketahui dengan jaringan komunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jaringan komunikasi terpusat tentang masalah polemik PB di Twitter oleh akun @PBDjarum dan @lenteraanak_. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan penambangan data di Twitter dengan bantuan perangkat lunak Gephi. Analisis data menggunakan analisis jaringan komunikasi terpusat yang terbagi pada analisis tingkat aktor, kelompok, dan struktur jaringan. Hasil penelitian berupa jaringan komunikasi terpusat oleh akun @PBDjarum yang menghasilkan interaksi dengan 604 akun, 13 kelompok perantara, dan struktur jaringan yang kuat. Sementara jaringan komunikasi terpusat oleh akun @lenteraanak_ menghasilkan interaksi dengan 253 akun, 16 kelompok perantara, dan struktur jaringan yang kuat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa jaringan komunikasi terpusat oleh akun @PBDjarum dan @lenteraanak_ di Twitter tentang polemik audisi PB Djarum telah menyebabkan banyak interaksi dengan akun lain sehingga perkembangan masalah tersebut dengan cepat menyebar ke berbagai masyarakat Indonesia. Substansi penelitian ini memberikan metode baru berupa analisis jaringan komunikasi tentang sebuah isu yang bisa membedakan karakteristik jaringan komunikasi terpusat pada setiap akun di Twitter.
Manajemen pariwisata di Kabupaten Gunungkidul masih banyak konflik, termasuk manajemen konflik di Watugupit, Kabupaten Purwosari dan Pantai Buges, Kabupaten Panggang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan model manajemen konflik komunikasi yang diterapkan dalam menangani konflik komunikasi dalam pengembangan pariwisata berbasis masyarakat dalam mengelola potensi wisata di Gunungkidul dan menganalisis peran pemangku kepentingan dalam mengembangkan potensi pariwisata di Gunungkidul. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil penelitian menemukan model manajemen konflik komunikasi inovatif yang terdiri dari tiga tahap, yaitu perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Inovasi dalam mengelola komunikasi konflik diperlukan dengan upaya yang memiliki dimensi kebaruan dan kegunaan sehingga diharapkan berdampak pada upaya yang lebih konkret dan membangun partisipasi masyarakat secara berkelanjutan. Peran Dinas Pariwisata sebagai penanggung jawab pengelolaan potensi wisata di Gunungkidul tidak optimal dalam menangani konflik komunikasi yang terjadi dan masyarakat setempat tidak banyak terlibat dalam perancangan, pengambilan keputusan atau implementasi kebijakan dalam pengelolaan pariwisata. Penelitian ini memberikan kontribusi berupa model manajemen konflik yang dapat diterapkan pada dinas pariwisata dalam mengelola keindahan alam di suatu daerah.
Lembaga Penyiaran Publik Lokal memiliki peranan penting tidak hanya memberikan hiburan namun memberikan informasi yang relevan, mengangkat nilai budaya dan kearifan lokal serta mampu menjembatani kepentingan masyarakat daerah, sehingga mampu memberikan kontribusi dan memberi nilai positif kepada pemerintah daerah. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan dan strategi yang tepat dalam pengelolaan Lembaga Penyiaran Publik Lokal di tengah tantangan industri penyiaran yang semakin ketat. Dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dimana data dan informasi didapatkan dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi. Maka disusunlah strategi dan kebijakan yang sesuai dengan situasi dan kondisi Lembaga Penyiaran Publik Lokal IN FM Radio Kebumen. Berdasarkan analisa, strategi yang dapat diterapkan meliputi memperkuat peranan dan posisi Lembaga Penyiaran Publik Lokal dalam mengakomodir kebutuhan masyarakat terhadap informasi dan mengangkat budaya serta kearifan lokal. Selain itu, Memanfaatkan landasan hukum yang kuat untuk mengoptimalkan jaringan bersama lembaga terkait secara indepeden dan netral untuk membangun karakter budaya daerah dalam menghadapi perkembangan teknologi informasi
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.