Infection usually caused by microorganism such as bacterial. One example of infection is abscess which caused by Staphylococcus aureus. Staphylococcus aureus is a pathogenic bacterial in mouth. Seaweed is a part of sea plants. Nowadays, seaweed has been used as material of agar-agar, alginate, and even medicine. Indonesia has good potential to develop and use its richness at the sea. One of species that has been cultivated is Gracilaria verrucosa or known with local name “bulung rambu” (Bali) or “sango-sango” (Sulawesi). The characteristics of Gracilaria verrucosa is thallus silindris, slick, and has yellowish-brown or yellowish-green. Green, red, or brown seaweed is a potential source of bioactive compound that useful for pharmacy industry improvement like antibacterial, antivirus, antifungal, and cytostatic. This study purpose was to find out if seaweed extract (Gracilaria sp.) can inhibit growth of Staphylococcus aureus. This study was an experimental laboratory with true experimental design and posttest only control design. study subject are seaweed extract Gracilaria sp. that dissolved with 95% ethanol which evaporated in oven. Inhibition zone of Gracilaria sp. extract evaporated in the oven at each repeated were 2.5mm, 3.5mm, 3mm. Inhibition zone created from Gracilaria sp. extract that evaporated with vacuum rotary evaporator in each repeated were 2mm, 2mm, and 2.5mm. Study results showed that seaweed extract (Gracilaria sp.) didn’t have exhibition zone against Staphylococcus aureus.Keywords: inhibition test, seaweed (gracilaria sp), staphylococcus aureus.Abstrak: Penyakit infeksi yang biasanya disebabkan oleh mikroorganisme yaitu bakteri. Salah satu contoh penyakit infeksi tersebut yaitu abses yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus. Staphylococcus aureus adalah patogen utama dalam rongga mulut. Rumput laut merupakan bagian dari tumbuhan laut perairan. Saat ini rumput laut telah dimanfaatkan sebagai bahan baku industri agar-agar, dan alginat bahkan obat-obatan. Indonesia mempunyai potensi yang baik untuk mengembangkan dan memanfaatkan kekayaan lautnya. Salah satu jenis yang sudah banyak dibudidayakan adalah Gracilaria verrucosa atau dikenal dengan nama daerah bulung rambu (bali) atau sango-sango (sulawesi). Ciri-ciri dari Gracilaria verrucosa, yaitu thallus silindris, licin, dan berwarna kuning-coklat atau kuning-hijau.Rumput laut hijau, merah ataupun coklat merupakan sumber potensial senyawa bioaktif yang sangat bermanfaat bagi pengembangan industri farmasi seperti sebagai antibakteri, antivirus, antijamur dan sitotastik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak rumput laut (Gracilaria sp.) dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium, menggunakan rancangan eksperimental murni (true experimental design) dengan rancangan penelitian posttest only control design. Subjek dari penelitian ini ialah ekstrak rumput laut Gracilaria sp. yang dilarutkan dengan etanol 95% yang dievaporasi menggunakan rotary vacuum evaporator dan dipanaskan dalam oven. zona hambat dari ekstrak Gracilaria sp. yang dievaporasi dengan oven pada masing-masing pengulangan ialah 2,5 mm, 3,5 mm, 3 mm. Demikian juga zona hambat yang terbentuk dari ekstrak Gracilaria sp. yang dievaporasi dengan vacuum rotary evaporator pada masing-masing pengulangan ialah 2 mm, 2 mm, dan 2,5 mm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak rumput laut (Gracilaria sp.) tidak memiliki daya hambat terhadap bakteri Staphylococcus aureus.Kata kunci: uji daya hambat, rumput laut (gracilaria sp.), staphylococcus aureus.
The main purpose of using denture is to restore the aesthetic function, speech function, and masticatory function which are disturbed due to tooth loss. Unclean oral condition can cause the oral cavity become susceptible to caries and periodontal disease. Poor behavior to maintain dental and oral hygiene of removable denture users plays an important role in the occurrence of these two diseases. Removable denture that is kept unclean is harmful to the hard tissue as well as the soft tissue of the oral cavity. This study aimed to determine the behavior of removable denture maintenance among Kema II villagers in Kema. This was a descriptive study with a cross sectional design. There were 62 respondents as samples. The results of the behavior score of denture hygiene maintenance were as follows: score of knowledge was 552; score of attitude was 581; and score of action was 572. Conclusion: The behavior to maintain the removable denture hygiene of Kema II villagers which included knowledge, attitude, and action was classified as poor category.Keywords: behavior, maintenance of hygiene dentures, removable dentureAbstrak: Tujuan utama penggunaan gigi tiruan yaitu untuk memulihkan fungsi estetik, fungsi bicara, serta fungsi pengunyahan yang terganggu akibat kehilangan gigi. Kondisi rongga mulut yang kurang terjaga kebersihannya dapat menyebabkan rongga mulut rentan terhadap karies dan penyakit periodontal. Perilaku pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut yang kurang baik dari pengguna gigi tiruan lepasan berperan penting pada terjadinya kedua penyakit tersebut. Gigi tiruan lepasan yang kurang terjaga kebersihannya bukan saja menimbulkan gangguan pada jaringan keras gigi namun juga pada jaringan lunak mulut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku pemeliharaan kebersihan gigi tiruan lepasan pada masyarakat Desa Kema II Kecamatan Kema. Jenis penelitian ialah deskriptif dengan desain potong lintang. Sampel berjumlah 62 responden. Hasil penelitian menunjukkan skor pengukuran perilaku pemeliharaan kebersihan gigi tiruan yang terdiri dari skor pengetahuan sebesar 552; skor sikap sebesar 581; dan skor tindakan sebesar 572. Simpulan: Perilaku pemeliharaan kebersihan gigi tiruan lepasan masyarakat Desa Kema II Kecamatan Kema yang meliputi pengetahuan, sikap dan tindakan kesemuanya tergolong kurang baik.Kata kunci: perilaku, pemeliharaan kebersihan gigi tiruan, gigi tiruan lepasan
Community Health Centre (PHC), is one means by which essential public health services in Indonesia, both individuals and society. Government to develop health centers in order to bring health services to the people who most still live in rural areas. General purpose of the study was to determine the level of patient satisfaction to the timeliness of outpatient services by health district health center Ranotana Weru Wanea Manado City. The research objective was to determine specifically the level of outpatient satisfaction in terms of opening hours room service cards, after hours room service card, the card room admission procedure, the waiting time to sea a doctor, the doctor’s room service check, pharmacies and service officers when they came to health personnel in Health Center Ranota Weru. The research was conducted at the health center districts Wanea Ranotana Weru. The method used is descriptive survey using a questionnaire as an instrument of data collection. Target population in this study were all outpatients (adults) in November 2011 that meet the criteria to be respondents. Conclusion: Based on these results, it can be concluded that the timeliness of service to the health center Ranotana Weru most satisfied. Keywords: patient satisfaction, timeliness, health service. Abstrak : Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang penting di Indonesia, baik perorangan maupun masyarakat. Pemerintah mengembangkan Puskesmas dengan tujuan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang sebagian besar masih tinggal di pedesaan. Tujuan penelitian secara umum adalah mengetahui tingkat kepuasan pasien rawat jalan terhadap ketepatan waktu pelayanan oleh tenaga kesehatan Puskesmas Ranotana Weru Kecamatan Wanea Kota Manado. Tujuan penelitian secara khusus adalah mengetahui tingkat kepuasan pasien rawat jalan dalam hal jam buka pelayanan kamar kartu,jam tutup pelayanan kamar kartu, prosedur penerimaan kamar kartu,waktu tunggu sampai diperiksa dokter, pelayanan dokter di kamar periksa, pelayanan petugas apotik dan waktu datang tenaga kesehatan di Puskesmas Ranota Weru. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Ranotana Weru kecamatan Wanea. Metode penelitian yang digunakan bersifat survey deskriptif dengan menggunakan kuisioner sebagai instrument pengumpulan data. Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh pasien rawat jalan (dewasa) pada bulan November 2011 yang memenuhi kriteria menjadi responden. Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa pelayanan terhadap ketepatan waktu di Puskesmas Ranotana Weru sebagian besar merasa puas. Kata kunci: kepuasan pasien, ketepatan waktu, pelayanan kesehatan.
Primary tooth extraction is a common action in dental clinic. There are many reasons for tooth extraction for example periodontal problem that damaged teeth could not be treated with pulp capping or endodontic treatment. Another reason for tooth extraction is orthodontic treatment that require tooth extraction. Some traumatic injury can be considered as a reason for tooth extraction. The purpose of this research is to know description of characteristics and reasons of primary tooth extraction in was Health Center Paniki Bawah Manado on 2012. This was a descriptive study with retrospective approach. Data was collected secondarily from all inform consent for primary tooth extraction in Helath Center Paniki Bawah Manado in 2012 with a total number 122. The result based on age showed that in age 2 – 4 there was 1 extraction (0.81%), age 5 – 9 there was 105 extraction (86.06%), whereas age 10 – 14 there was 16 extraction (13.3%). Based on the gender, 59 were males (48.36%) whereas 63 were females (51.64%). Based on the reasons of extraction there were 3 major reasons that is caries, persistent and mobility. Caries was the most common reason for extraction with 70 case (57.37%), another reason are mobility with 38 case (31.14%) and persistent with 14 case (11.49%).Keywords: characteristic, reasons of tooth extraction, primary toothAbstrak: Pencabutan gigi sulung merupakan tindakan yang umum dilakukan di poli gigi. Terdapat banyak penyebab dilakukannya pencabutan gigi seperti adanya masalah periodontal dimana gigi yang rusak sudah tidak dapat dirawat dengan perawatan pulpa atau perawatan saluran akar. Penyebab lain dilakukannya pencabutan gigi ialah akan dilakukannya perawatan ortodonti yang mengharuskan dilakukannya pencabutan gigi. Adanya cedera traumatik juga dapat dipertimbangkan sebagai salah satu penyebab umum dilakukannya pencabutan gigi. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui gambaran karakteristik dan penyebab pencabutan gigi sulung di Puskesmas Paniki Bawah kota Manado pada tahun 2012. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Data yang diambil merupakan data sekunder berupa seluruh kartu status pasien pencabutan gigi sulung pada tahun 2012 yang berjumlah total 122. Hasil penelitian berdasarkan usia menunjukan pada usia 2 – 4 tahun terdapat 1 pencabutan (0,81%), usia 5 – 9 tahun terdapat 105 pencabutan (86,06%) sedangkan usia 10-14 tahun terdapat 16 pencabutan (13,13%). Berdasarkan jenis kelamin, laki-laki berjumlah 59 anak (48,36%) sedangkan perempuan berjumlah 63 anak (51,64%). Berdasarkan penyebab pencabutan gigi diketahui terdapat tiga penyebab pencabutan gigi yaitu karies, mobilitas, dan persistensi gigi. Dari ketiga penyebab tersebut, karies gigi merupakan penyebab terbanyak dengan total 70 pencabutan gigi ( 57,37%). Penyebab lainnya yaitu mobilitas sebanyak 38 gigi (31,14%) dan persistensi sebanyak 14 gigi (11,49%).Kata kunci: karakterisktik, penyebab pencabutan, gigi sulung
Problems that often arise in health centers are among others issues of medical and paramedical personnel performance which appear on the quality of work or the quality of service and achievement of the programs implemented at the PHC. Individual performance is related to the working person's behavior. Employee behavior will result in a positive long-term performance and increase the ability of personnel, or vice versa, causing a negative long-term performance and a decrease in the ability of personnel. This study aimed to determine the relationship between working stressors and employee performance at Tongkeina Health Center Manado. This was a descriptive analytical study with a cross sectional design conducted at the health center Tongkeina from August 2013 to November 2013. The results showed that there was a relationship between job condition, interpersonal relationship, and homework presentation with employee performance. Interpersonal relationship was the most dominant variable affected the performance of employees in the health center Tongkeina.Keywords: stressor, performanceAbstrak: Permasalahan yang sering muncul di Puskesmas antara lain masalah kinerja tenaga medis dan paramedis, yang nampak dari kualitas pekerjaan atau kualitas pelayanan dan hasil pencapaian program yang dilaksanakan Puskesmas. Kinerja individu berhubungan dengan perilaku bekerja seseorang. Perilaku pegawai akan menghasilkan kinerja jangka panjang yang positif dan peningkatan kemampuan personil, atau sebaliknya, menimbulkan kinerja jangka panjang yang negatif serta penurunan kemampuan personil. Penelitian iani bertujuan untuk menentukan hubungan antara stresor kerja dan kinerja pegawai Puskesmas Tongkeina Kota Manado. Jenis penelitian ini deskriptif analitik dengan pendekatan potong lintang. Penelitian dilakukan di Puskesmas Tongkeina, kecamatan Bunaken, Kota Manado pada bulan Agustus 2013 sampai November 2013. Hasil penelitian mendapatkan bahwa terdapat hubungan antara kondisi pekerjaan, hubungan interpersonal, dan tampilan pekerjaan rumah dengan kinerja pegawai. Variabel hubungan interpersonal yang paling dominan berpengaruh pada kinerja pegawai di Puskesmas Tongkeina.Kata kunci: stresor, kinerja
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.