AbstrakRemaja berisiko terhadap pernikahan usia dini namun informasi tentang pendewasaan usia perkawinan masih kurang. Pendidikan kelompok sebaya merupakan metode pendidikan kesehatan yang sesuai untuk remaja, namun belum terlaksana di lingkungan masyarakat baik perkotaan maupun perdesaan. Selain itu, belum terfokus pada pendewasaan usia perkawinan, sehingga perlu diketahui perbedaan pengetahuan dan sikap tentang pendewasaan usia perkawinan setelah pendidikan kelompok sebaya pada remaja di perkotaan dan perdesaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan pendidikan kelompok sebaya tentang pengetahuan dan sikap mengenai pendewasaan usia perkawinan antara remaja di wilayah perkotaan dan perdesaan. Penelitian ini merupakan eksperimen semu dengan desain pretest-posttest pada 60 remaja yang dipilih secara acak sederhana di Desa Cileungsi (perkotaan) dan Desa Mampir (perdesaan) Kecamatan Cileungsi pada bulan Maret 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan kelompok sebaya dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap remaja perkotaan serta perdesaan dengan p < 0,001. Namun tidak terdapat perbedaan bermakna pada peningkatan pengetahuan maupun sikap dengan p > 0,05. Pendidikan kelompok sebaya dapat dilaksanakan di berbagai wilayah sehingga diperlukan dukungan berbagai pihak untuk pelatihan pendidik sebaya bagi remaja dan pengembangan di lingkungan masyarakat.Kata kunci: Pendewasaan usia perkawinan, pendidikan kelompok sebaya, pengetahuan, perdesaan, perkotaan, remaja, sikap Abstract Adolescents are at risk of having early marriage, but they still lack of information about maturation age of marriage. Peer education is a suitable method to provide adolescents with health education. However, health education given to adolescents both in urban society and rural society has never used this method, and has not been focused on maturation age of marriage. Therefore, it is necessary to find out the difference between knowledge and attitude of urban adolescents and those of rural adolescents about maturation age of marriage after peer education method is used. This study was aimed to analyze the difference impacts of peer education on maturation age of marriage among urban and rural adolescents. This is a quasi experimental study using pre-test and post-test design on 60 adolescents who are selected using a simple random sampling, from Cileungsi Village (urban area) and Mampir Village (rural area) in Cileungsi Sub-district in March 2014. The results show that peer education is able to improve the knowledge and attitude about maturation age of marriage of adolescents with p < 0.001. However, it does not show any significant difference with p > 0.05 in both knowledge and attitude. Peer education can be implemented in all regions. Therefore, supports from all stakeholders is necessary to make some training for trainers in peer education for teenagers and its development in society.
AbstrakPada saat masa remaja terjadi proses kematangan organ reproduksi. Hal ini akan memunculkan masalah terkait kesehatan reproduksinya. Remaja lebih banyak menghabiskan waktunya di sekolah. Pondok pesantren merupakan model pendidikan yang bercirikan asrama dengan pola interaksi 24 jam dengan teman sebaya. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi remaja putri di pondok pesantren. Penelitian ini dilakukan pada 100 remaja putri Pondok Pesantren Darul Falah Pusat pada kurun waktu September−Oktober 2012 dengan menggunakan kuesioner yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Variabel pengetahuan, sikap, komunikasi orangtua, komunikasi guru, komunikasi teman sebaya, dan sumber informasi sebagai independen, sedangkan kesehatan reproduksi sebagai dependen. Data dianalisis secara univariabel, bivariabel, dan multivariabel. Hasil penelitian menunjukkan remaja yang bermasalah dalam kesehatan reproduksi sebanyak 68%. Kesehatan reproduksi remaja terdapat hubungan bermakna dengan faktor pengetahuan (p=0,022), sikap (p=0,002) dan komunikasi teman sebaya (p<0,001), tetapi tidak terdapat hubungan bermakna terhadap kesehatan reproduksi remaja pada komunikasi orangtua (p=0,655), komunikasi guru (p=0,833), dan sumber informasi (p=0,532). Faktor yang paling berhubungan dengan kesehatan reproduksi remaja putri di pondok pesantren adalah komunikasi teman sebaya (p=0,001). Simpulan, masalah kesehatan reproduksi di pondok pesantren masih tinggi dengan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi masih rendah, sikap terhadap kesehatan reproduksi kurang, dan faktor yang paling berhubungan adalah komunikasi teman sebaya. [MKB. 2015;47(2)
The risk factors for preeclampsia, extremes of maternal age, changing paternity, concomi-tant maternal autoimmunity, and/or birth intervals greater than 5 years, suggest an underlying immunopathology. We used peripheral blood and lymphocytes from the UteroPlacental Interface (UPI) of 3 rd trimester healthy pregnant women in multicolor flow cytometry-and in vitro suppression assays. The major end-point was the characterization of activation markers , and potential effector functions of different CD4-and CD8 subsets as well as T regulatory cells (Treg). We observed a significant shift of peripheral CD4-and CD8-T cells from naïve to memory phenotype in preeclamptic women compared to healthy pregnant women consistent with long-standing immune activation. While the proportions of the highly sup-pressive Cytokine and Activated Treg were increased in preeclampsia, Treg tolerance toward fetal antigens was dysfunctional. Thus, our observations indicate a long-standing inflammatory derangement driving immune activation in preeclampsia; in how far the Treg dysfunction is caused by/causes this immune activation in preeclampsia will be the object of future studies.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.