Artikel ini dikirim pada tanggal 12 Mei 2016 dan dinyatakan diterima tanggal 01 Oktober 2016. Artikel ini juga dipublikasi secara online melalui www.jatp.ift.or.id. Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang diperbanyak untuk tujuan komersial. Diproduksi oleh Indonesian Food Technologists® ©2016 Abstrak Penelitian cookies tepung beras yang disubstitusi dengan tepung sukun dilakukan untuk mengeksplorasi karakteristik dari kandungan gizi, nilai energi, dan uji organoleptik yang dihasilkan oleh cookies. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah kadar air, kadar protein, kadar lemak, kadar karbohidrat, kadar abu, kadar serat kasar, nilai energi, dan organoleptik. Penelitian ini dilakukan dengan desain penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 3 kali ulangan dengan mensubstitusi bahan baku tepung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air terendah pada konsentrasi 10% dan 50%, kadar protein terendah pada konsentrasi 50%, kadar lemak terendah pada konsentrasi 0%, kadar karbohidrat terendah pada konsentrasi 30%, kadar abu terendah pada konsentrasi 0%, kadar serat kasar terendah pada konsentrasi 0%, dan nilai energi terendah pada konsentrasi 30%. Uji organoleptik kesukaan yang paling disukai oleh panelis adalah cookies dengan konsentrasi 0%. Semakin besar konsentrasi substitusi tepung sukun menurunkan kesukaan secara keseluruhan terhadap cookies tepung beras dengan substitusi tepung sukun yang dihasilkan.
Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang *Korespondensi dengan penulis (wihenti94@yahoo.com) Artikel ini dikirim pada tanggal 15 Desember 2016 dan dinyatakan diterima tanggal 8 Juni 2017. Artikel ini juga dipublikasi secara online melalui www.jatp.ift.or.id. Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang diperbanyak untuk tujuan komersial. Diproduksi oleh Indonesian Food Technologists® ©2017 AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk membandingkan nilai kadar air, tebal, berat, dan tekstur biskuit cokelat dengan nilai target kualitas yang ditentukan perusahaan, sehingga dapat mengetahui perlakuan yang terbaik. Materi yang digunakan yaitu tepung terigu, gula, minyak nabati (mengandung antiokasidan TBHQ), sirup tinggi fruktosa, garam, bubuk kakao, lesitin kedelai, bahan pengembang (amonium dan sodium bikarbonat), pati jagung, dan perisa identik alami vanila. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain perlakuan yang berbeda yaitu (T 1 ) perpaduan transfer panas Direct Gas Fired dan Forced Convection. (T 2 ) perpaduan transfer panas cyclotherm dan forced convection. (T 3 ) transfer panas forced convection. Setiap perlakuan akan dibandingkan dengan target perusahaan. Masing-masing perlakuan dilakukan pengulangan 9 kali. Pengolahan data menggunakan T Test jenis One Sample T dengan taraf signifikansi 5% (P≥0,05). Data organoleptik tekstur diolah dengan Uji Kruskal-Wallis dilanjutkan dengan Uji Mann-Whitney (P<0,05). Hasil penelitian menunjukkan pada parameter kadar air, tebal, dan berat biskuit cokelat, perpaduan transfer panas Cyclotherm dan Forced convection (T 2 ) merupakan perlakuan yang sesuai dengan target kualitas perusahaan. Namun pada parameter tekstur (T 1 ) dan (T 3 ) lebih renyah daripada tekstur (T 2 ). Ketepatan hasil dengan target ini dapat menjadi referensi penambahan atau penggantian oven biskuit dengan sistem perpaduan transfer panas Cyclotherm dan Forced Convection.Kata kunci: biskuit cokelat, kadar air, tebal, berat, tekstur AbstractThe aim of this study was to compare the moisture, thickness, weight and texture of chocolate biscuits with the specified quality target of the company, so as to determine the best treatment. The material used in this research were wheat flour, sugar, palm oil (contains antioxidant TBHQ), fructose syrup, salt, cocoa powder, soy lecithin, leavening agents (ammonium and sodium bicarbonate), corn starch, and nature identical vanilla flavor. Experimental design was used three treatment and nine times. The treatments were given, (T 1 ) heat transfers Direct Gas Fired and Forced Convection, (T 2 ) heat transfers Cyclotherm and Forced Convection, (T 3 ) heat transfer Forced Convection. The treatments will be compared with the quality target. Analysis of the data value of moisture, thickness, and weight used One Sample T Test given not significant (P≥0.05). While testing for organoleptic texture used of the Kruskal-Wallis and there are significant (P<0.05) continued by Mann Whitney Test. The research showed that ...
AbstrakPenelitian ini bertujuan mengevaluasi karakteristik kadar air, tanin, warna dan aroma off-flavour produk minuman fungsional daun sirsak dengan konsentrasi jahe yang ditambahkan. Desain penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan penambahan konsentrasi jahe pada minuman fungsional daun sirsak sebesar 0%, 10%, 20%, 30%, dan 40%. Ulangan dilakukan sebanyak 4 kali, dengan parameter kadar air, tanin, serta warna dan aroma off-flavour sebagai uji sensoris. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air produk berkisar antara 7,67-10,97%, kadar tanin berkisar antara 1,17-2,35 mg/L, warna dengan skor 2,45-3,55, dan aroma off-flavour dengan skor 2,22-3,15. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan nilai kadar air seiring dengan meningkatnya konsentrasi jahe yang ditambahkan, sedangkan kadar tanin semakin turun seiring dengan tingginya konsentrasi jahe yang ditambahkan. Terjadi penurunan kesukaan konsumen pada atribut warna dan peningkatan kesukaan panelis terhadap aroma off-flavour seiring dengan tingginya konsentrasi jahe yang ditambahkan. Kesimpulannya jahe dapat digunakan sebagai bahan tambahan pada pembuatan minuman fungsional daun sirsak hingga konsentrasi 40%. Jahe dapat digunakan sebagai perisa alami dan peningkat kualitas berupa kadar tanin minuman fungsional daun sirsak.Kata kunci : minuman fungsional, daun sirsak, jahe AbstractThe Keywords : functional drink, soursop leaves, ginger PendahuluanPenelitian ini bertujuan mengevaluasi karakteristik kadar air, tanin, warna dan aroma offflavour produk minuman fungsional daun sirsak dengan konsentrasi jahe yang ditambahkan. Pangan fungsional adalah makanan yang mempunyai khasiat kesehatan tertentu terhadap tubuh di samping zat gizi yang dikandungnya. Pangan fungsional memiliki fungsi fungsi fisiologis seperti mengatur daya tahan tubuh, menangkal radikal bebas, mengatur ritmik kondisi fisik, mencegah penuaan, dan mencegah penyakit yang berkaitan dengan makanan. Salah satu bentuk pangan fungsional adalah dalam bentuk cairan atau minuman. Minuman fungsional dapat berasal dari bahan alami yang mudah ditemukan sehari-hari, salah satunya adalah berasal dari daun sirsak. Tanaman sirsak (Annona muricata Linn.) merupakan tanaman yang kaya zat gizi karena daunnya mengandung senyawa steroid/terpenoid, flavonoid, kumarin, alkaloid, tanin, kalsium, karbohidrat, fosfor, vitamin A, vitamin B, vitamin C, fitosterol, kalsium oksalat, dan alkaloid murisine (Muizuddin dan Zubaidah, 2015) serta
The purpose of fermentation is to produce a product (material feed) that have nutritional content, texture and better biological availability, while it also can reduce the antinutritional. Microorganisms are often used as probiotics in feed is kind of Lactobacillus sp and Saccharomyces cerevisiae. Microorganisms are able to produce secondary metabolites such as β -glucan, mannan oligosaccharides and anti-cancer. Very familier as probiotic Lactobacillus among humans or livestock , while saccharomyces cerevisiae have specific characteristics in animal feed because of its ability to produce glutamic acid which can increase feed palatability. Grant Saccharomyces cerevisie can enhance digest protein and fiber, such as cellulose and hemicellulose , with Sacaromyces cerevisiea supplementation can increase the rate of short-chain fatty acids in cecum and suppresses the growth of bacteria from the Enterobacteriaceae species. Observing the above, needed an activity to find additional engineering efforts antibiotics as a source of natural probiotic , prebiotic and synbiotic on the particular poultry and livestock in general, to take advantage of the waste as a probiotic supplement that naturally produced feed additives to support healthy organic livestock production and economically. Pollard merupakan bahan pakan asal limbah industri pertanian yang banyak digunakan oleh peternak sebagai sumber energi. Selain itu bahan pakan ternak ini banyak tersedia karena tidak bersaing dengan kebutuhan manusia. Pollard adalah hasil sisa penggilingan dari gandum yang dapat digunakan sebagai pakan ternak, kaya akan protein, lemak, zat-zat mineral dan vitaminvitamin dibandingkan dengan biji keseluruhan, akan tetapi banyak mengandung polikasarida struktural dalam jumlah yang banyak. Polisakarida struktural tersebut terdiri dari selulosa, hemiselulosa, selebiosa, lignin dan silica oleh karena itu bahan ini sangat sesuai untuk dimanfaatkan sebagai pakan ternak ruminansia (Maynard dan Loosli, 1973). Church (1980) menyatakan bahwa pollard memiliki sifat bulky, laxantive dan palatable bagi sapi, tetapi jika diberikan dalam jumlahCorresponding author : cahyasetyautama@gmail.com besar (lebih dari 40-50%) dalam ransum dapat menurunkan konsumsi pakan. Limbah industri pertanian sekarang ini hanya digunakan sebagai bahan pakan ternak khususnya ternak ruminansia, sehingga harganya relatif murah. Untuk meningkatkan harga limbah pertanian diperlukan diversifikasi produk dan fungsi limbah pertanian yang tidak hanya sebagai bahan pakan ternak, namun juga sebagai karier probiotik yang berpotensi sebagai supplemen bagi ternak khususnya ternak unggas. Namun disisi lain, sampai saat ini limbah industri pertanian belum banyak dimanfaatkan sebagai feed supplemen sehingga nilai ekonomisnya menjadi stagnan. Untuk itu diperlukan satu kegiatan untuk mencari upaya rekayasa penambahan natural antibiotics sebagai sumber probiotik pada ternak unggas pada khususnya dan ternak pada umumnya, dengan memanfaatkan limbah industri pertanian sebagai supplemen probiotik...
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.