Penelitian ini berfokus pada dinamika penerimaan perempuan terhadap isu gender taboo di media sosial pada akun Instagram dan Youtube Danilla Riyadi. Melalui konten media sosialnya, Danilla dikenali sebagai penyanyi yang perilakunya di depan kamera sering memicu kontroversi seperti merokok, minum alkohol, mempertontonkan tato, atau mengucapkan kata-kata jorok. Dalam konteks gender, apa yang dilakukannya secara implisit bisa dilihat sebagai bentuk perlawanannya terhadap gender taboo yang mengungkung perempuan. Penelitian ini melihat bagaimana audiens menerima atau meresepsi konten dengan pesan sensitif seperti ini. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, tipe deskriptif, serta metode analisis penerimaan yang dikembangkan Stuart Hall. Data diperoleh melalui wawancara mendalam kepada perempuan penonton akun Danilla Riyadi. Temuan menunjukkan adanya dinamika atau keragaman posisi penerimaan subjek penelitian terhadap konten Danilla Riyadi (dominant, negotiated, opposition). Di satu sisi, konten Danilla diterima sebagai pesan yang penolakan terhadap gender taboo. Namun di sisi lain, konten diterima sebagai sesuatu yang merugikan perempuan, karena ekspresi Danilla dianggap tidak pantas bagi perempuan.
This study was conducted to see how inland people were described using Ferdinand de Saussure's semiotic methods. As a knife of analysis will be used the concept of blackness developed by Ed Guerrero to see aspects of behavior, intelligence, and emotions of the minority groups depicted in the film. The films analyzed are Sokola Rimba and Lost in Papua. The results showed that Indonesian films with the theme of education and social always attached the minority with the impression of being stupid, primitive and backward. In the category of behavior (behavior), inland people tend to be displayed close to backwardness (primitive) or evil. While intelligent (intelligence), they are described as having low intelligence or stupid, and emotionally (emotionally) are described as people close to violence. The research implications are expected to be a reference in the process of socially identifying tribes in the interior of Papua. Academically, this research is a space for the actualization of social semiotic analysis in Indonesia. ABSTRAKKajian ini dilakukan untuk melihat bagaimana orang-orang pedalaman digambarkan dengan menggunakan metode semiotika milik Ferdinand de Saussure. Sebagai pisau analisis akan digunakan konsep blackness yang dikembangkan Ed Guerrero untuk melihat aspek perilaku, kecerdasan, dan emosi dari kelompok minoritas yang digambarkan dalam film. Film yang dianalisis adalah Sokola Rimba dan Lost in Papua. Hasil penelitian menunjukkan, film Indonesia yang bertema pendidikan dan sosial selalu melekatkan kaum minoritas dengan kesan bodoh, primitif dan terbelakang. Dalam kategori tingkah laku (behavior), orang-orang pedalaman cenderung ditampilkan dekat dengan keterbelakangan (primitif) atau jahat. Sementara secara intelligent (kecerdasan), mereka digambarkan memiliki kecerdasan rendah atau bodoh, dan secara emotional (emosi) digambarkan sebagai orang-orang dekat dengan kekerasan. Implikasi penelitian diharapkan menjadi rujukan dalam proses identifikasi suku pedalaman Papua secara sosial. Secara akademik, penelitian ini menjadi ruang aktualisasi analisis semiotika sosial di Indonesia Kata kunci : film, orang pedalaman, tingkah laku, perilaku, emosi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.