EKSTRAKSI DAN IDENTIFIKASI FITOSTEROL PADA MIKROALGA Nannochloropsis occulata. Fitosterol merupakan golongan senyawa kelompok steroid yang dapat ditemukan dalam tanaman dan organisme laut seperti mikroalga. Fitosterol digunakan sebagai suplemen makanan yang berfungsi untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Nannochloropsis occulata merupakan salah satu sumber terbesar dari fitosterol yang memiliki prospek menjanjikan untuk dijadikan sebagai suplemen makanan. Pada penelitian ini telah dilakukan ekstraksi dan identifikasi jenis fitosterol dari Nannochloropsis occulata yang berasal dari perairan Lampung. Skrining fitokimia menyatakan bahwa Nannochloropsis occulata selain mengandung golongan senyawa sterol juga mengandung golongan senyawa flavonoid yang dapat berfungsi sebagai antioksidan. Hasil identifikasi menggunakan Gas Chromatography Mass Spectrometer (GC-MS) menunjukkan bahwa Nannochloropsis occulata mengandung fitosterol dengan kelimpahan 91,96% yang terdiri dari campesterol, stigmasterol, dan βsitosterol dengan kelimpahan masing-masing sebesar 23,02% ; 29,04% dan 39,80%.
ABSTRAK KARAKTERISTIK MINERAL LOKAL SEBAGAI KATALIS PADA SINTESIS POLIGLISEROL BANYAK CABANG (HYPERBRANCHED POLYGLYCEROL).Poligliserol banyak cabang (Hyperbranched Polyglycerol /HPG) mempunyai struktur unik dan kaya gugus hidroksi sehingga berpotensi untuk diaplikasikan di berbagai bidang. Dalam pembuatan HPG, katalis mempunyai peranan penting dalam pembentukan strukturnya. Mineral dalam bentuk oksida sudah umum digunakan sebagai katalis pada proses kimia. Penelitian ini bertujuan untuk menggunakan mineral lokal yaitu kapur tohor dan dolomit sebagai katalis pada pembuatan HPG. Batuan kapur dan dolomit dipanaskan terlebih dahulu untuk membentuk CaO dan MgO. Pemanasan batuan kapur pada suhu 900°C sudah menghasilkan CaO dan CaCO3, sedangkan pemanasan dolomit pada suhu 750°C menghasilkan MgO dan CaCO3. Proses polimerisasi dilakukan pada suhu 250°C dan waktu proses 20 jam. Hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan kapur tohor sebagai katalis menghasilkan HPG dengan cabang yang lebih banyak dibandingkan jika menggunakan dolomit. Dari spektrum 13 C NMR pada pergeseran kimia 72 ppm sampai dengan 73,5 ppm yang diindikasikan sebagai HPG jenis dendritik mengeluarkan 6 puncak bila menggunakan kapur tohor dan mengeluarkan 1 puncak bila menggunakan dolomit. Spektrum 1 H NMR pada pergeseran kimia 3 ppm sampai dengan 4 ppm yang diindikasikan sebagai CH-O mengeluarkan 4 puncak bila menggunakan kapur tohor ataupun dolomit. Penambahan waktu proses sampai 20 jam pada proses polimerisasi dengan katalis kapur tohor menghasilkan 5 puncak spektrum 1 H NMR. Bertambahnya jumlah puncak menandakan bertambah banyaknya gugus CH-O, selain itu penambahan waktu proses juga menaikkan jumlah gugus fungsi OH yang keluar pada pergeseran kimia 4,4 ppm sampai dengan 4,7 ppm.
Talk dari bahan baku lokal berpotensi untuk dikembangkan. Telah dilakukan sintesis talk dari bahan baku lokal dolomit dan kuarsa dengan metode pemanasan/kalsinasi dan hidrotermal. Karakterisasi dolomit yang diperoleh dari Gresik, Jawa Timur menunjukkan kandungan CaMg(CO)3 sebanyak 71,0 %berat dan CaCO3 sebanyak 29,0 %berat. Pemanasan dolomit pada 300 o C selama 24 jam menghasilkan kalsit CaCO3, periclase MgO dan portlandite Ca(OH)2, sedangkan pemanasan pada 750 o C selama 24 jam menghasilkan kalsit (CaCO3 dan CCa0.936 Mg0.064O3), periclase MgO dan portlandite Ca(OH)2. Kandungan MgO dari pemanasan dolomit pada 300 o C lebih tinggi daripada pemanasan 750 o C sehingga disarankan sintesis talk dilakukan pada suhu 300 o C. Proses pengadukan bahan baku secara konvensional dan sonikasi tidak menghasilkan perbedaan produk. Proses hidrotermal selama 6 jam menghasilkan lebih banyak mineral CaxMgy(SiO3)2 dibandingkan durasi proses 12 jam dan 18 jam.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.