Objective: This study aims to prove the effect of supplementation of bitter melon leaves extract on glycemic status in diabetic foot ulcer (DFU). Materials and Methods: This study used a randomized, double-blinded, and placebo-controlled trial. Thirty DFU patients based on PEDIS 1-8 scores who met the criteria were divided into 2 groups consisting of 15 patients as a treatment group with the administration of bitter melon leaves extract at a dose of 6 g/day and 15 patients as a control group of with placebo. This intervention was conducted in 4 weeks. Glycemic status was measured by the value of glycated albumin and examined at baseline and at the end of treatment. Data were analyzed using paired t-test and independent t-test. Results: After 4 weeks of treatment, there was an increase in the baseline value of glycated albumin in the treatment group from 24.5 ± 11.7% to 25.8 ± 12.7% or an increase of 1.3 ± 6.3% and a decrease in the control group from 27.5 ± 13.1% to 25.8 ± 8.5% or a decrease of 1.7 ± 12.4%. The results of the analysis of the effect of supplementation of bitter melon leaves extract on the value of glycated albumin were not significant (p = 0.99). Conclusion: The supplementation of bitter melon leaf extract with a dose of 6 g / day did not significantly affect the value of glycated albumin. Bangladesh Journal of Medical Science Vol.20(2) 2021 p.281-287
Latar Belakang: Gagal jantung merupakan suatu sindrom (kumpulan berbagai gejala dan tanda klinis) dimana jantung tidak mampu mempertahankan sirkulasi yang cukup bagi kebutuhan tubuh meskipun tekanan pengisian vena dalam keadaan normal. Tanda dan gejala yang muncul pada pasien gagal jantung diantaranya adalah sesak napas, batuk kronis atau wheezing, fatigue (kelelahan), edema, mual atau kehilangan nafsu makan, kebingungan, dan denyut jantung tinggi. Ekspresi Emosi (EE) dapat memprediksi angka survival (bertahan hidup) dari penyakit jantung Tujuan Penelitian: Mengetahui gambaran ekspresi emosi (EE) dan gejala yang muncul pada pasien gagal jantung tersebut, serta untuk mengetahui apakah ada korelasi/hubungan diantara kedua variabel tersebut. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif analitik dengan pendekatan cross sectional, dengan menggunakan alat pengumpul data berupa kuesioner yang dibagikan kepada pasien gagal jantung. Hasil : Berdasarkan analisis korelasi Pearson dapat dikatakan tidak ada hubungan antara ekspresi emosi (EE) dengan gejala yang muncul pada pasien gagal jantung (nilai p = 0,377).
Pengabdian masyarakat ini berbentuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village (BTV). Program ini dilakukan bertujuan untuk deteksi dini gangguan pertumbuhan, perkembangan dan perilaku pada Anak Usia Pra-Sekolah pada masa pandemic COVID-19. Metode yang digunakan adalah melakukan survey tempat pengabdian, pendataan anak, pendekatan orang tua, guru dan kader kesehatan di komunitas, kemudian dilanjutkan melakukan screening sasaran, melakukan deteksi dini resiko masalah dan memberikan pendidikan kesehatan kepada orangtua. Proses deteksi dini masalah menggunakan teknik kuisioner terkait informasi kesehatan anak, proses kegiatan dilakukan secara blended dan memaksimalkan media telehealth dengan memaksimalkan media modul, poster, chat group dan blended webinar kesehatan. Total peserta adalah pair 60 anak usia pra-sekolah yang didampingi oleh orangtua. Dari hasil deteksi dini didapatkan 6.3 % partisipan mengalami resiko gangguan tumbuh kembang dan 45.8% mengalami resiko gangguan perilaku berkaitan dampak Pandemic covid-19. Dari hasil pendidikan kesehatan terjadi kenaikan signifikan dalam pemahaman pada orang tua dengan anak usia pra-sekolah terkait managemen proses pertumbuhan, perkembangan dan perilaku dengan nilai t 6.89 dan nilai P <.01. Dari kegiatan ini dapat disimpulkan ditemukannya identifikasi resiko gangguan pertumbuhan, perkembangan dan perilaku anak pra-sekolah yang cukup tinggi dimana proses pendampingan dan peningkatan pemahaman pengetahuan orangtua sangat diperlukan dalam konteks secara mandiri dan berkelanjutan
Skizofrenia adalah gangguan yang terjadi pada neurotransmiter otak yang menyebabkan penderitanya mengalami gangguan dalam sikap, ucapan, pemikiran yang tidak terkendali yang mempengaruhi kehidupan penderitanya. Pada skizofrenia terdapat 2 tanda gejala yaitu tanda gejala positif dan tanda gejala negatif. Tanda gejala negatif meliputi afek tumpul, penarikan diri, penarikan sosial, pemikiran steorotip. Sedangkan, tanda gejala positif meliputi halusinasi, waham, gangguan konsep diri. Metode terapi yang bisa diberikan pada pasien Skizofrenia yaitu pemberian terapeutik Alliance. Terapeutik Alliance merupakan hubungan terapeutik yang didalamnya meliputi komunikasi terapeutik antara perawat dengan pasien. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari terapeutik alliance terhadap hubungan perawat-pasien dan tanda gejala positif pasien Skizofrenia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian quasi experimental dan metode pendekatan one group pretest-posttest. Sampel berjumlah 24 pasien skizofrenia yang diambil menggunakan teknik non probability sampling. Kesimpulan penelitian ini terdapat pengaruh terapeutik alliance terhadap hubungan perawat-pasien dan tanda gejala positif pasien skizofrenia ketika diukur dengan kuesioner SAPS dan CALPAS.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.