Penelitian ini merupakan sebuah studi yang dilakukan sebagai salah satu alternatif benefisiasi terhadap pengolahan bauksit menggunakan metode flotasi kebalikan. Tujuan studi ini yaitu untuk menaikkan kadar alumina pada bauksit sehingga memenuhi syarat sebagai umpan Proses Bayer Al2O3 > 51%, SiO2 < 7%, Rasio Al2O3/ SiO2 > 10). Percobaan yang berfokus untuk menaikkan kadar alumina dalam bauksit ini dilakukan pada sel flotasi bervolume 1375 mL. Dodecylamine (DDA) digunakan sebagai kolektor, Pati Termodifikasi (starch) sebagai depresan dan Dowfroth 1012 sebagai frother. Keseluruhan percobaan dilakukan pada kondisi persen padatan 25% dengan kecepatan putaran dalam sel sebesar 900 rpm. Hasil karakterisasi menunjukan bahwa pada bijih umpan memiliki kadar Al2O3 dan SiO2 secara berurutan yaitu 61,24%. Percobaan dilakukan dalam beberapa variasi untuk menentukan variable apa yang paling berpengaruh dalam penelitian. Ada 4 variasi yang dilakukan yaitu pada variasi fraksi ukuran bijih, dosis kolektor, pH slurry dan dengan penambahan/tanpa penambahan depresan. Kadar alumina hasil keseluruhan percobaan flotasi dianalisis dengan XRF. Hasil XRF pada produk flotasi menunjukkan terjadinya peningkatan kadar Al2O3. Rentang pH optimum pada flotasi bauksit menggunakan kolektor DDA dapat dicapai pada pH 4-10. Peningkatan dosis kolektor pada pH 10 memberikan hasil yang cukup bagus terhadap kadar Al2O3 yaitu 62% dengan perolehan Al2O3 50,44% yang dicapai pada dosis kolektor 500 g/ton. Kadar Al2O3 lebih tinggi pada kondisi tanpa penambahan depresan yaitu 66,8%. Sementara untuk variasi fraksi ukuran, terlihat bahwa pemisahan semakin bagus pada ukuran partikel yang lebih halus yang ditandai dengan meningkatnya kadar alumina. Kondisi terbaik pada penelitian ini yaitu meningkatnya Al2O3 menjadi 79,1% pada konsentrat yang dicapai dengan dosis kolektor DDA 400 g/ton, dosis depresan 400 g/ton dan fraksi ukuran-325 mesh pada pH 10.
The increasing volume of organic waste in garbage dump facilities will emit methane gas, which is one of the greenhouse gases that cause global warming. By producing eco enzymes from fruit peel and vegetable waste, we can minimize organic waste while also creating beneficial products. In this research, eco-enzyme was produced from papaya, dragon fruit, and orange peel waste mixed with water and molasses. The weight ratio between water, organic compounds, and molasses was 10:3:1. The mixture was fermented for 3 months. The DNS method was used to test enzyme activity; the ASTM 2315:2008 method was used to measure bacteria killing power; and the SNI 06-6989-3-2004 method was used to measure TSS levels in liquid waste.The Eco enzyme product generated from this research has an amylase enzyme activity of 2.15 and a cellulase activity of 1.69. Eco enzyme effectiveness in killing E. coli bacteria reaches 99.95% and P. aeruginosa bacteria at 99.90% with only 20% of eco enzyme concentration within 15 seconds of contact time. The results of liquid waste processing using this eco enzyme show that TSS reduction rate is 65-88% on an initial TSS concentration of 345 ppm.
I n fruheren Mitteilungen3) haben wir gezeigt,, daB bei Belichtung oder in Gegenwart von Induktoren wie Fe(OH),, Ce(OH),, Mn(OH),, Na,S03 usw., verschiedene Kohlenwasserstoffe, Glykogen, Lecithin, Cholesterin, Butter, EiweiB, Eigelb, stickstoffhaltige Stoffe, Kaliumpalmitat, -stearat, -oleat, -tartrat, -formiat, citrat usw. oxydiert werden konnen, wenn man bei gewiihnlicher Temperatur durch waI3rige Losungen oder Suspensionen der genannten oxydierbaren Stoffe Luft leitet. Unsere Versuche uber die Bestimmung von Kohlendioxyd beweisen, daB diese langsamen Oxydationen zur Bildung yon CO, fuhren und nicht zu irgendeinem Zwischenprodukt . Die Bedeutung dieser langsamen Oxydationen wird stark erhoht durch die Tatsache der Bildung von Kohlendioxyd, und demnach scheint es, daB wir bei der Nachahmung der physiologischen Vorgange jener Reaktionen, durch die das tierische Leben bedingt wird, erfolgreich waren. I n dieser Mitteilung sind unsere Ergebnisse uber die langsame Oxydation von Glyzerin durch Luft im Sonnenlicht und in Gegenwart von Induktoren wie Fe(OH),, Ce(OH), und Natriumsulfit mitgeteilt. Photochemische Oxydation] Glasflaschen mit waBriger Losung von Glycerin wurden dem Sonnenlicht ausgesetzt ; durch die Losung wurde eine bekannte Menge vollig CO,-freier Luft wahrend einer bestimmten Zeit durchgeleitet. I n jedem Falle wurden 10 cm3 der lO/,,igen Glycerinlosung genommen und auf 100 cm3 aufgefullt. Dann bestimmte rnan das nicht oxydierte Glycerin nach dem Versuch nach der bekannten Methode von R. BENEDIKT und R. ZSIGMONDY in der folgenden Weise: l) Aus dem engkchen Manuskript ubersetzt von J. KoPPEL-Berlin.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.