Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis peserta didik dalam menyelesaikan soal cerita pada materi barisan dan deret. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitiatif serta menggunakan metode survey. Subjek dalam penelitian ini adalah 15 peserta didik MAN 3 Malang yang terbagi dalam kelompok berkemampuan komunikasi matematis tinggi, sedang, dan rendah. Dari masing-masing kelompok, diambil satu subyek untuk dideskripsikan kemampuan komunikasi matematisnya. Hasil menunjukkan bahwa peserta didik dengan kemampuan komunikasi matematis tinggi memiliki kemampuan komunikasi matematis yang baik dalam representasi penyelesaian masalah soal cerita dan dalam mengomunikasikan hal-hal yang berkaitan dengan soal dengan simbol matematis. Untuk peserta didik berkemampuan komunikasi matematis sedang, cenderung melakukan kesalahan dalam menulis representasi penyelesaian masalah, serta sudah dapat menuliskan hal-hal yang diketahui, ditanya, dan kesimpulan dengan menggunakan simbol matematis secara benar. Adapun untuk peserta didik dengan komunikasi matematis rendah, bawah belum dapat memenuhi keduanya.
Media pembelajaran dengan papan rotasi merupakan salah satu media yang telah dikembangkan. Menurut hasil uji coba yang telah dilakukan, media papan rotasi (partasi) banyak membantu siswa dalam meningkatkan pemahaman konsep. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang mendeskripsikan keaktifan siswa dengan adanya penerapan media partasi dalam pembelajaran transformasi geometri khususnya bahasan rotasi. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Analisis yang dilakukan oleh peneliti memperoleh hasil bahwa keaktifan siswa dalam katagori tinggi dengan persentase 90, 93%. Keaktifan itu ditunjukkan dengan keseriusan siswa dalam melakukan percobaan menggunakan media partasi dan berdiskusi kelompok hingga dapat menemukan rumus rotasi. PENDAHULUAN Proses belajar mengajar matematika masih sering terjadi permasalahan yang disebabkan oleh pembelajaran yang belum efektif dan efisien (Putri, Candiasa, dan Suweken; 2016). Salah satu penyebabnya adalah kurangnya ketertarikan siswa pada matematika dan stigma sulit yang masih melekat. Hal ini sejalan dengan hasil wawancara dengan Bu Umi Faizah, S.Pd selaku guru mata pelajaran matematika d MA Miftahul Huda kepanjen Malang, bahwa penyebab pembelajaran matematika kurang efektif adalah dikarenakan minat dan semangat siswa cenderung rendah dalam belajar matematika. Sedangkan menurut wawancara dengan salah satu siswa, alasan pelajaran matematika kurang diminati adalah karena banyak materi pelajaran matematika yang sulit untuk dimengerti dan materi yang dipahami cenderung abstrak. Siswa memahami pelajaran hanya menghafalkan rumus dan siswa hanya bisa membayangkan objek yang abstrak pada materi tertentu. Salah satu materi yang menuntut siswa untuk berpikir abstrak, yaitu transformasi geometri yang terdapat pada jenjang menengah atas. Ada empat jenis transformasi, yaitu translasi, rotasi, refleksi dan dilatasi. Pada materi transformasi geometri ini siswa harus dapat membayangkan bagaimana suatu objek Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/ index.php/briliant
Komunikasi matematis merupakan unsur penting dalam pembelajaran matematika. Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis tulis siswa pada lembar kerja siswa dengan model inkuiri terbimbing. Subjek diambil secara purposive sampling dan dipilih 10 siswa. Melalui observasi jawaban lembar aktivitas siswa, diperoleh tahapan analisis strategi mendapat persentase 100% yang berada pada katagori tinggi, sedangkan tahapan terendah adalah tahap pengajuan hipotesis dengan nilai 52,25% yang berada pada katagori sedang. Pada tahapan analisis strategi, siswa sudah dapat merepresentasikan notasi matematis dan melakukan manipulasi matematis secara benar sehingga dapat menemukan rumus, sedangkan tahap pengajuan hipotesis, hipotesis yang dituliskan siswa belum benar dan akurat. PENDAHULUANMatematika pada umumnya dinilai identik dengan perhitungan seputar angka dan rumus. Terdapat pula anggapan jika keterampilan komunikasi sulit dibangun dari pembelajaran matematika (Rohid dkk., 2019). Pernyataan ini bertentangan dengan fakta bahwa komunikasi matematika pada dasarnya merupakan keterampilan yang harus dimiliki dan sangat penting dalam pembelajaran, perannya pun sangat dibutuhkan (Sumaji dkk., 2020). Menurut NCTM (2000), komunikasi merupakan bagian esensial dari matematika dan pembelajaran matematika.Pada umumnya, kemampuan komunikasi matematis menunjang kemampuan lainnya (Sumarmo, 2000). Kemampuan tersebut misalnya kemampuan penyelesaian masalah dan kemampuan representasi. Kemampuan komunikasi matematis juga berpengaruh pada pemahaman konseptual, pemecahan masalah, dan penalaran matematika (Sumaji dkk., 2020). Komunikasi matematis sebagai proses mengekspresikan dan memahami ide matematis, baik secara lisan, visual, Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/ index.php/briliant
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.