Berdasarkan data WHO, secara global prevalensi jumlah orang yang hidup dengan depresi diperkirakan mengalami peningkatan sebesar 18,4% antara tahun 2005 dan 2015. Depresi merupakan fenomena yang kompleks, karena diduga beberapa simtom depresi memiliki faktor risiko yang berbeda. Beberapa penelitian sebelumnya tentang depresi fokus pada kelompok tertentu, misalnya lansia, pelajar, maupun ibu setelah melahirkan yang dilakukan pada cakupan wilayah yang cukup kecil. Penelitian ini bertujuan meneliti prevalensi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan simtom depresi di Indonesia. Desain penelitian ini adalah cross-sectional dan menggunakan data sekunder, yaitu survei nasional Indonesia Family Life Survey ke-5 (IFLS5). Teknik sampling yang digunakan adalah teknik stratified random sampling dimana ditemukan sebanyak 27.622 orang yang memenuhi kriterian inklusi dan eksklusi. Penelitian ini menunjukkan prevalensi simtom depresi pada populasi Indonesia pada tahun 2014 - 2015 adalah 23,14%. Dari analisis multivariat dengan cox regression ditemukan bahwa kelompok usia 18-25 (PR=1,64, 95% CI 1,52-1,77), perempuan (PR=1,39, 95% CI 1,29-1,49), berpisah/cerai (PR=1,31, 95% CI 1,20-1,42), merokok (PR=1,28, 95% CI 1,19-1,38), aktivitas berat (PR=1,61, 95% CI 1,52-1,71), hipertensi (PR=1,32, 95% CI 1,24 - 1,41), dan kanker (PR=1,31, 95% CI 1,53-1,63) berhubungan dengan simtom depresi. Studi ini menunjukkan bahwa risiko depresi dapat diturunkan dengan mengendalikan faktor risiko, seperti untuk tidak merokok, aktivitas fisik disesuaikan dengan kebutuhan, cegah hipertensi, dan cegah kanker. Dimasa mendatang diperlukan penelitian lebih lanjut terkait faktor sosial dengan depresi dengan desain studi yang lebih baik untuk menunjukkan hubungan kausalitas.
Tempurejo Subdistrict is a cantilever for Meru Betiri National Park in the southern part of the Jember Regency. In every rainy season, several villages in this sub-district are flooded. Hence flood disaster preparedness education becomes very necessary. Knowledge and understanding of disaster preparedness must be known to anticipate disaster situations quickly and accurately. The purpose of this activity is to provide education to the community regarding before, during, and after disaster management. In addition, to maintain the sustainability of the community, a sub-district disaster preparedness team was formed and continuously assisted. The activity was held in October 2021 with the target of Karang Wreda Abiyoso members. Counseling materials were related to flooding disaster preparedness and the risk disease of post-flood through videos and disaster response pocketbooks. As a result, there was an increase in the post-test than the pre-test, so this counseling effectively increased the participants' knowledge.Furthermore, disaster response training was carried out, and one of the training courses was preparing a disaster preparedness bag. As a result, 9 out of 10 participants could simulate the preparation of a disaster preparedness bag within the allotted time. Furthermore, continuous assistance was carried out through the WhatsApp Group. This team is expected to be able to disseminate disaster preparedness knowledge to residents and increase understanding regarding appropriate disaster preparedness in their area.
Gangguan kesehatan mental mengacu kepada ketidakmampuan seseorang berkembang secara fisik, intelektual, dan emosional dengan maksimal dan seimbang seperti perkembangan orang lain. Gangguan kesehatan mental dapat terjadi pada setiap individu tanpa terkecuali. Mahasiswa merupakan salah satu kelompok yang berisiko mengalami gangguan kesehatan mental. Pandemi Covid-19 mengakibatkan mahasiswa merasa stress dan tertekan karena harus menerima perubahan metode pembelajaran dari kuliah tatap muka menjadi kuliah online. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik respoden dengan kesehatan mental mahasiswa Universitas Jember selama kuliah online di masa pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik proportionate random sampling dengan sampel mahasiswa Universitas Jember sebanyak 346 responden. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner Kessler Psychological Distress Scale (K-10) yang telah di uji validitas. Analisis data menggunakan chi-square. Hasil analisis data menunjukkan sebagian besar responden mengalami gangguan kesehatan mental; 20,2% responden menderita gangguan jiwa ringan, 15% responden menderita gangguan jiwa sedang, dan 26,6% responden menderita gangguan jiwa parah. Korelasi yang signifikan secara statistik antara kesehatan mental dengan jenis kelamin (p=0,001). Terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan kesehatan mental mahasiswa. Saran peneliti pada penelitian ini Universitas Jember diharapkan untuk memperkuat sistem layanan kesehatan mental bagi mahasiswa.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.