Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara merupakan penyumbang terbesar emisi udara terhadap kelangsungan lingkungan dan dapat mengancam keberadaan makhluk hidup didalamnya. Pembakaran batu bara menghasilkan gas buang yang sangat berbahaya bagi makhluk hidup, dimana dari pembakarannya dihasilkan gas buang berupa CO2, NOx, SOx, dan impuritis yang notabene merupakan gas yang sangat berbahaya bagi lingkungan. Hal ini semakin diperparah dengan kebijakan pemerintah Indonesia tentang ketahanan energi. Namun di lain pihak Pemerintah telah berkomitmen untuk merealisasikan penyediaan listrik sebesar 35 ribu Megawatt (MW) dalam jangka waktu 5 tahun (2014)(2015)(2016)(2017)(2018)(2019), walaupun sampai sekarang masih berjalan. Sepanjang 5 tahun tersebut, pemerintah
Kolang kaling atau (Arenga Pinnata Merr) diperoleh dari tanaman aren. Kandungan galaktomanan pada kolang kaling sebesar 4,58 %. Sedangkan komponen yang terdapat pada hasil ekstraksi kolang kaling diantaranya protein, galaktomanan, serat kasar dan lemak . Galaktomanan adalah heteropolisakarida yang terdiri dari rantai manosa dan galaktosa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari kondisi optimum rasio jumlah bahan pengendap (350ml, 300ml, 250ml, 200ml) dan waktu ekstraksi (2 jam dan 3 jam) terhadap yield galaktomanan. Percobaan ini dilakukan dengan rancangan acak lengkap faktorial dengan dua kali ulangan. Variabel tetap yang digunakan adalah jenis bahan pengendap (metanol), konsentrasi pengendap (96%), rasio pelarut dengan jumlah serbuk kolang-kaling, dan suhu ekstraksi (50 oC). Anilisis galaktomanan hasil ekstraksi menunjukkan positif adanya galaktomanan, kadar serat kasar optimal yaitu 8,05%, interperasi spektrum infra merah menunjukan adanya serapan vibrasi –OH, -CH, -CH alifatik dan –C-O pada panjang gelombang yang sesuai. Berdasarkan analisis galaktomanan dengan uji Luff Schroll dan uji FTIR dapat disimpulkan bahwa senyawa hasil esktraksi galaktomanan yaitu merupakan senyawa galaktomanan, dan ekstraksi galaktomanan mampu membentuk film.
Indonesia is currently experiencing the problem of Municipal Solid Waste (MSW), energy and environmental crisis. Gasification by electric generator is the solution. This study about the design and characterization of the gasification reactor with MSW feed. This research was conducted by examining the effect of gasification temperature (550, 600, 650, 700, 750, 800, 850oC) and Air Fuel Ratio variations (0,5; 0,51; 0,53; 0,54; and 0,55). The variabel tes of temperature variations is syngas, FC, CGE,CCE, and scf. The AFR evaluated syngas and SCF. The result showed an increase the syngas levels with the increasing the gasification temperature, except CO2. The FC value increased(71% to 74%) and The CGE increases (77 to 97%). The CCE increases from 69% to 78% (550-650oC) and decreases again to 66% (850oC), and Scf decreased (4.5-0.5 kg/kWh). In the AFR variation, syngas levels increase with increasing AFR, but scf decreased (5.3 to 2).
Pandemi Covid-19 yang melanda dunia hingga saat ini telah mengubah masyarakat dengan kebiasaan hidup baru (new normal life), dimana aktivitas di luar rumah dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah. Pandemi covid membawa dampak sosial ekonomi bagi masyarakat, antara lain lesunya ekonomi akibat turunnya ekonomi masyarakat. Kegiatan Pengabdian Masyarakat berupa workshop pembuatan hand soap ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada mitra pengabdian tentang proses pembuatan produk hand soap dan gambaran peluang wirausaha untuk membantu meningkatkan ekonomi mereka. Selain itu untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mencuci tangan dengan menggunakan hand soap sebagai bentuk perlindungan dan pencegahan diri dari serangan virus corona di masa pandemi, Mitra Pengabdian Masyarakat ini adalah para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kelurahan Padangsari, Semarang, yang tergabung dalam Kelompok Gerai Kopi & Mi Padangsari. Kegiatan pengabdian dilaksanakan dalam tiga sesi, yaitu kegiatan penyuluhan dan pemberian materi, pelatihan pembuatan hand soap, serta pelatihan perhitungan harga pokok produk (HPP) dan gambaran berwirausaha. Hasil dari rangkaian kegiatan Pengabdian Masyarakat adalah mitra menunjukkan respon positif dan antusias dengan materi dan praktek pembuatan hand soap yang diberikan karena relevan dengan era new normal, Keunggulan pembuatan hand soap ini adalah bahan yang dibutuhkan mudah didapatkan di pasaran dengan harga terjangkau, peralatan dan prosedur pembuatannya sederhana dan mudah dipahami, serta dapat diimplementasikan sebagai produk untuk berwirausaha. Usai mengikuti kegiatan workshop, mitra sangat termotivasi untuk memproduksi hand soap, selain untuk memenuhi kebutuhan sendiri sehingga dapat menghemat pengeluaran keluarga, juga akan dipasarkan untuk meningkatkan ekonomi guna mewujudkan UMKM sehat dan produktif.Kata kunci: handsoap, sabun, protokol kesehatan, wirausaha Abstract. The Covid-19 pandemic that has hit the world until now has changed people with new living habits, where activities outside the home are carried out by complying with the health protocols set by the government. The Covid pandemic has had socio-economic impacts on the community, including the economic slowdown due to the community's economic downturn. This Community Service activity in the form of a hand soap making workshop aims to provide knowledge and skills to service partners about the process of making hand soap products and an overview of entrepreneurial opportunities to help improve their economy. In addition, to increase public awareness of the importance of washing hands using hand soap as a form of protection and self-prevention from the corona virus attack during the pandemic, these Community Service Partners are the perpetrators of Micro, Small and Medium Enterprises (UMKM) Padangsari Village, Semarang, who are members of the Padangsari Coffee & Noodle Outlets Group. The service activities were carried out in three sessions, namely counseling training and providing materials, as well as training on making hand soap, as well as training on the cost of product (HPP) and entrepreneurship overview. The result of a series of Community Service activities is that partners show a positive and enthusiastic response to the materials and practices of making hand soap that are provided because they are relevant to the new normal era. simple and easy to reach, and can be implemented as a product for entrepreneurship. After participating in the workshop, partners are very interested in producing hand soap, in addition to meeting their own needs so that they can save family expenses, they will also be marketed to increase the economy in order to create healthy and productive MSMEs.Keywords: entrepreneurship, handsoap, health protocol, soap
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.