The development and presence of computer technology have opened opportunities and made it easy for many parties to use it in various aspects of life, including in the world of education, as a tool and means of supporting education. One computer program that can be used in mathematics learning is Geogebra software. Geogebra is a computer program to support teaching and learning mathematics subject, especially in geometry, algebra, and statistics. The various facilities provided by Geogebra software expect that it can be a great media to help its users visualise abstract geometric objects quickly, accurately, and efficiently. Furthermore, this article provides a brief description of Geogebra software as a medium for teaching mathematics. This article is library research. Here, the researcher uses the documentation method to collect data and then analyse the data gathered using content analysis. After analysed twelve related articles which revealed the advantages of using Geogebra in learning mathematics, it is found there are several significant results obtained. These findings, including Geogebra, ease students to comprehend geometry. Students also tend to be happier in learning geometry by using Geogebra, which operated by using a computer.
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa SMP dengan pendekatan pembelajaran Problem Centered Learning. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain kelompok kontrol pretes-postes. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII di satu SMP di kota Bandung sebanyak 62 siswa. Dalam penelitian ini terdapat dua kelas, yaitu kelas kontrol sebanyak 31 siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional dan kelas eksperimen sebanyak 31 siswa memperoleh pendekatan pembelajaran Problem Centered Learning. Instrumen penelitian berupa tes kemampuan berpikir kreatif matematis. Hasil penelitian menunjukkan secara keseluruhan peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang memperoleh pendekatan embelajaran Problem Centered Learning lebih baik dari siswa yang mendapat pembelajaran konvensional.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi publikasi terkait <em>Augmented Reality</em> (AR) dalam pendidikan khususnya pada bidang Pendidikan matematika dan memvisualisasikannya. Basis data dari <em>dimensions</em> digunakan dalam mengumpulkan publikasi terkait AR dalam Pendidikan matematika dan divisualisasikan dengan <em>VOSviewer</em>, kemudian dianalisis dan dievaluasi berdasarkan pasangan bibliografi negara, pasangan bibliografi Lembaga, pasangan bibliografi jurnal, pasangan bibliografi publikasi, pasangan bibliografi penulis, dan kemunculan bersama kata kunci penulis. Sebanyak 332 publikasi dipilih mengikuti kriteria penelitian dalam 10 tahun terakhir (2012-2021). Hasil penelitian menunjukkan bahwa negara Indonesia (berdasarkan pasangan bibliografi negara), <em>Journal of Physics Conference Series</em> (berdasarkan pasangan bibliografi jurnal), publikasi Ibáñez (2018) (berdasarkan pasangan bibliografi publikasi), dan Salinas, patricia (Inggris) (berdasarkan pasangan bibliografi penulis) menjadi yang paling berpengaruh pada bidang <em>Augmented Reality</em> dalam Pendidikan matematika. Pembelajaran STEM dan materi geometri menjadi kata kunci yang sering muncul dalam bidang ini. Tren penelitian dan kemajuan konsep <em>Augmented Reality</em> dalam pendidikan telah dibahas dalam makalah.
Konsep peluang merupakan konsep dasar yang perlu dipahami oleh siswa karena pemahaman konsep tersebut akan terus digunakan pada jenjang selanjutnya. Namun, masih banyak siswa yang mengalami hambatan dalam mempelajari topik tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis hambatan belajar (learning obstacle) siswa pada materi konsep peluang. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang melibatkan 22 siswa SMP kelas IX dan 24 siswa SMA kelas X di dua sekolah di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Indonesia. Pengumpulan data menggunakan triangulasi dengan pemberian tes diagnostik, wawancara guru dan siswa, serta analisis buku ajar yang digunakan (analisis dokumen). Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa mengalami hambatan belajar dimana kurangnya ketertarikan siswa terhadap materi konsep peluang, ketidaksiapan siswa berkaitan dengan hal teknis yang bersifat kunci dari proses pembelajaran seperti ruang sampel dan titik sampel, dan siswa masih kesulitan dalam menguasai konsep prasyarat himpunan, yaitu kesulitan memahami dalam mendaftarkan anggota suatu himpunan (ontogenic obstacle). Hambatan lain yang dialami siswa yaitu, banyaknya miskonsepsi siswa pada penyelesaian permasalahan terkait konsep peluang (epistemological obstacle) serta alur pembelajaran yang belum sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa (didactical obstacle). Hambatan-hambatan tersebut harus dipertimbangkan dalam pengembangan desain didaktik yang lebih optimal untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. The concept of probability is a basic concept that students need to understand because this concept will continue to be used at the next level. However, many students still have obstacles in learning this topic. This study aims to identify and analyze student learning obstacles in the concept of probability. The method used is qualitative research method with phenomenological approach involving twenty two 9th grade students and twenty four 10th grade students in two school in Wonosobo Regency, Central Java, Indonesia. Data collection uses triangulation by giving diagnostic tests, teacher and student interviews, and analysis of the textbooks used (document analysis). The results showed that students have learning obstacle which there was a lack of student interest in the concept of probability, students' unpreparedness related to key technical matters of the learning process such as sample space and sample points, and students still have difficulty mastering the concept of sets, they have difficulty writing members of a sets (ontogenic obstacle). Another obstacle is the number of misconceptions in solving problems of probability (epistemological obstacle) and the learning trajectory that is not in accordance with the needs and characteristics of students (didactical obstacle). These learning obstacles must be considered in the development of a more optimal didactical design to achieve the expected learning objectives.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.