This research was conducted to know about fruit of limau kuit from South Kalimantan which includes weight, diemeter of fruit, volume of fruit juice, water content, and ash content of its flesh as well as water and ash content on leaves and fruit peel. Chemical preliminary examination includes measurement of pH of fruits juice and phytochemical screening test on leaves, fruit peel, and fruit flesh. The result is obtained with mean value as follows: weight 154,82 g, diameter offruit 68,45 mm, volume of juice water 44,60 ml, water content of fruit flesh 67,16%, water content of fruit peel 65,67%, leaf water content 65,88%, ash content 0,72%, fruit ash content 1,39%, and leaf ash content 3,32%. Measurement of pH of fruit juice without dilution; 100x; 1000x; and 10000x dilutions showing a value of 1.62; 2.08; 2.68; and 3.33, respectively. The results of the phytochemical examination on fresh samples of leaves, fruit peels, and fruit juices showed all samples giving positive (+) test results against alkaloids, saponins, steroids, triterpenoids (except negative (-) for fruit skin samples), tannins, and flavonoids (except (-) for the juice of the fruit). While the samples with the fresh-dried treatment extracted each using ethanol and n-hexane solvents showed (+) results for all sample extracts in both fresh-dried treatments, except (-) saponins in dried leaves (ethanol extract) and fruit peels fresh (n-hexane extract). Tannin test for fresh leaf (n-hexane) and flavonoid for fresh leaves (ethanol extract) and fresh fruit peel (ethanol extract) showed negative results.Keywords: Limau kuit, South Kalimantan, chemical preliminary test, phytochemical test, ethanol extract, n-hexane extract.
Synthesis and characterization of bioplastics from Nagara sweet potatoes (Ipomoea batatas L) starch with carboxymethyl cellulose (CMC) as a filler has been conducted. The purpose of this study was to evaluate the effects of CMC addition on the characteristic of bioplastics from Nagara sweet potato (Ipomoea batatas L) starch. Bioplastic synthesis was carried out by the melt intercalation method with variations in the amount of CMC 0-30% (w/w). Bioplastics were analyzed using FTIR spectrophotometer, thickness, solubility, water resistance, water vapor transmission rate, tensile strength and elongation. The values of the tensile strength of the bioplastic produced increases with increasing of CMC. The results also showed that the optimum CMC concentration in bioplastics production is 9% (w/w) with a tensile strength value 0.5281 N/mm2.
Program IbM ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan pembuat batu bata di Kelurahan Guntung Manggis.Proses pembuatan batu bata yang lebih ramah lingkungan dan ekonomis dengan komposisi pemanfaatan silika, salahsatunya dari abu sekam padi. Batu bata tanpa proses pembakaran yang memiliki kualitas tinggi tidak kalah di pasarandengan batu bata konvesional sehingga akan menghasilkan keuntungan yang lebih baik. Kegiatan IbM yang dilaksanakanmelibatkan kelompok pembuat batu bata di Kelurahan Guntung Manggis terhadap dua mitra Kelompok pembuat batubata Kuranji dan Kelompok pembuat batu bata Sei Salak. Kegiatan yang dilaksanakan terhadap Mitra I dan Mitra II berupapelatihan pembuatan batu bata tanpa pembakaran yaitu dengan penambahan silika dalam proses produksi batu bata. Prosespembuatan dengan metode tersebut akan menjadikan suatu pengetahuan yang baru dan dapat memanfaatkan sertamengurangi limbah sekam padi yang ada. Luaran kegiatan ini berupa teknologi Green Construction dimana batu bata silikadibuat dari tanah liat dan limbah sekam padi tanpa pembakaran dan pemahaman manajemen usaha sehingga pendapatanyang diperoleh meningkat. Berdasarkan analisis ekonomi bata konvensional dan bata tanpa pembakaran dengan skalaproduksi 100 buah bata, dapat dikalkulasikan terjadinya pengurangan biaya produksi sehingga menjadikan penguranganharga jual bata dibandingkan dengan bata konvensional dengan nilai pengurangan berkisar Rp. 63,5 per bata.
Telah dilakukan kajian variasi konsentrasi NaOH dalam ekstraksi silika dari limbah sekam padi Banjar jenis “Pandak”. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data ilmiah dari pengaruh variasi konsentrasi NaOH terhadap kemurnian silika serta hasil karakterisasi berdasarkan Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) dan X-Ray Fluoresence (XRF). Metode penelitian yang dilakukan menggunakan sekam yang berasal dari Desa Kurau Kabupaten Tanah Laut dengan melewati proses pembakaran untuk menghasilkan abu sekam padi Pandak dan dilanjutkan proses ekstraksi dengan variasi konsentrasi NaOH 1,0 M; 1,5 M; 2,0M; 2,5M; 3,0M. Hasil pembakaran dari sekam padi Pandak diperoleh abu dengan rendemen sebesar 22,14% dengan hasil ekstraksi silika tertinggi pada konsentrasi NaOH 3,0M yaitu seberat 6,1377 gram dengan rendemen sebesar 61,3764%. Kemudian untuk hasil karakterisasi identifikasi gugus fungsi berdasarkan FTIR menunjukkan bahwa abu dan silika dari sekam padi Pandak memiliki gugus dominan yaitu gugus silanol (Si-OH) dan siloksan (Si-O-Si), sedangkan untuk karakterisasi komposisi menggunakan XRF senyawa silika memiliki persentase tertinggi yaitu sebesar 48,600% yang diperoleh pada konsentrasi NaOH 2,0M.Kata kunci: abu sekam padi Pandak, ekstraksi, silika.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.