Beras analog merupakan beras tiruan yang terbuat dari bahan-bahan seperti umbi-umbian dan serealia. Ubi ungu (Ipomea batatas) adalah salah satu potensi lokal pangan yang layak dikembangkan sebagai bahan baku beras analog. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh perbandingan komposisi tepung pati ubi ungu terhadap nilai gizi, sifat fisikokimia, sifat hedonik beras analog dibandingkan dengan beras padi, serta menentukan komposisi bahan baku terbaik dari beras analog ubi ungu. Penelitian ini terdiri dari 3 tahapan utama, yaitu tahap pembuatan tepung dan pati ubi ungu, tahap fortifikasi yang dilakukan bersamaan dengan proses pembuatan beras analog, serta tahap analisis hasil. Penelitian ini menggunakan variasi komposisi tepung dan pati ubi ungu sebesar 100:0 (A); 90:10 (B); 80:20 (C); 70:30 (D); 60:40 (E) dengan basis 100 gram. Beras Delangu digunakan sebagai variabel kontrol dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi komposisi pati dalam beras analog ubi ungu, maka kandungan amilosa meningkat, tekstur beras semakin keras dan tidak mudah rapuh, daya rehidrasi tinggi, dan densitas kamba rendah. Beras analog dengan komposisi 80% tepung dan 20% pati (kode C) merupakan produk yang paling disukai oleh panelis. Produk ini memiliki rasa, tekstur, dan kenampakan yang menyerupai beras pada umumnya. Beras analog kode C kaya akan kandungan protein 6,7337%, kadar amilosa 15,56%, nilai densitas kamba 0,638 g/ml dan daya rehidrasi sebesar 1,5 ml/g. Nilai gizi, sifat fisikokimia dan sifat hedonik beras analog memiliki karakteristik yang menyerupai beras Delangu. Berdasarkan beberapa parameter, beras analog memiliki keunggulan dibandingkan beras Delangu. Kata kunci: beras analog, ubi ungu, tepung ubi ungu, pati ubi ungu, sifat fisikokimia
Herbal industry in Indonesia is progressing very rapidly. Increasing number of herbal medicine industries lead to an increase of the waste which are normally processed in anaerobic ponds 0,271/hari dengan perbandingan C:N:P = 57,790:9,28:1.
Abstract. Chemical separation and purification are the important part of the chemical industry which consumes up to 70% energy cost. The separation technology such as distillation and absorption are well known in essential oil purification. The purification of clove leaf oil needs an attention because the current technology still consumes high energy and produces chemical wastes. The employment of membrane separation for clove leaf purification is a novel concept that needs many improvements. The main problem of polymeric membrane utilization is eugenol ability to dissolve the polymer membrane. Cellulose acetate is one of membrane polymers that is insoluble in eugenol. This paper reveals the performance of nanohybrid CA/TiO2 membrane for eugenol purification. The stability of produced membrane as an organic solvent nanofiltration (OSN) is evaluated in this study. The SEM image result shows that fabricated membrane has an asymmetric structure of membrane sub-layer. The different nano-particles loading shows the variation of permeate fluxes, the increase of nano-particles in polymer blend tends to increase the permeability. Thus, this study provides an overview of the potential CA/TiO2 for OSN development by incorporating inorganic nano-particles in membrane polymers for eugenol purification that can be integrated in upstream separation process.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.