Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemanfaatan pupuk kandang ayam dan pemberian pupuk kalium serta magnesium terhadap pertumbuhan jagung manis (Zea mays saccharata Sturt). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak kelompok (RAK) Faktorial dengan tiga faktor. Faktor pertama yaitu pupuk kandang ayam (A) terdiri dari: A0= tanpa pupuk kandang ayam, A1= 10 ton/ha (100 g/polybag). Faktor kedua yaitu pupuk magnesium (D) terdiri dari: D0= 0 g/polybag, D1= 17 g/polybag. Faktor ketiga yaitu pupuk kalium (K), terdiri dari: K0= 0 KCl/ha, K1= 0,83 g/polybag, K2= 1,66 g/polybag, K3= 2,50 g/polybag. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang ayam signifikan meningkatkan tinggi tanaman 4 dan 6 MST, bobot kering tajuk dan akar, bobot kering total, kandungan K dan Mg di daun, serapan hara K dan Mg pada tanaman jagung manis. Pemberian pupuk Mg (dolomit) signifikan meningkatkan bobot kering tajuk dan akar, bobot kering total, dan kandungan Mg di daun tanaman jagung manis. Interaksi pupuk kandang ayam dengan pupuk Mg berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter penelitian ini. Pemberian pupuk K (KCl) signifikan meningkatkan bobot kering tajuk, bobot kering total, dan kandungan K di daun tanaman jagung manis. Interaksi pupuk kandang ayam dengan pupuk K hanya berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 2 MST. Interaksi pupuk Mg dengan K signifikan meningkatkan bobot kering tajuk dan bobot kering total tanaman jagung manis. Interaksi pupuk kandang ayam, pupuk Mg dan K signifikan meningkatkan bobot kering akar tertinggi pada interaksi A1D0K1 sebesar 20,93 g.
Cacao is an annual plant that plants in tropic and sensitive to the lack of water. This thing indicates the important role of media usage that can absorb and restrain in the large amount of water and also mycorrhizae role that can restrain the necessary of the plant water and increase the seedlings prosperity to stand in the water condition of the low ground. This objective of this experiment purposed to determine the watering interval, concentration of mycorrhizae, and the best growing media for cocoa seedlings. Experiments was carried out in the kassa house Tobacco Deli and Cane Research Institute Medan, Province of North Sumatera, from July 2016 until October 2016. The design environment that was used in this study was Randomized Block Design with factorial pattern. The first factor was the watering interval with three levels of watering interval: once of every 1, 3, and 5 days. The second factor was the inoculation of mycorrhizae consists of three levels: without inoculation of mycorrhizae, mycorrhizae inoculant 50 gr/plant and 100 gr/plant. The third factor was the growing media with four levels of growing media: soil, soil + fiber, soil + TKKS, and soil + sludge. Giving the watering interval once of every 3 days and application of mycorrhizae with 100 gr/plant concentration on growing media of soil + fiber is the best treatment for growth of cocoa seedlings. ABSTRAKKakao merupakan tanaman tahunan yang tumbuh di daerah tropis dan peka terhadap kekurangan air. Hal ini mengindikasikan peran penting penggunaan media yang dapat menyerap dan menahan air dalam jumlah besar serta peranan mikoriza yang dapat menekan kebutuhan air tanaman dan meningkatkan kemampuan bibit untuk bertahan pada kondisi air tanah yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan interval penyiraman, konsentrasi mikoriza, dan media tanam terbaik bagi bibit kakao. Percobaan dilaksanakan di rumah kassa Balai Penelitian Tebu dan Tembakau Deli (BPTD) Medan Provinsi Sumatera Utara, dari bulan Juli 2016 sampai Oktober 2016. Rancangan lingkungan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok pola faktorial. Faktor pertama adalah interval penyiraman, dengan tiga taraf yaitu penyiraman 1 hari sekali, 3 hari sekali, dan 5 hari sekali. Faktor kedua adalah inokulan mikoriza, yang terdiri dari tiga taraf yaitu tanpa mikoriza, diberi mikoriza 50 gr/tan, dan diberi mikoriza 100 gr/tan. Faktor ketiga adalah media tanam, dengan empat taraf yaitu media tanam tanah, tanah + serat, tanah + TKKS, dan tanah + sludge. Pemberian interval penyiraman 3 hari sekali dan aplikasi mikoriza dengan konsentrasi 100 gr/tan pada media tanam tanah + serat merupakan perlakuan yang terbaik untuk pertumbuhan bibit kakao. Kata kunci: bibit kakao, interval penyiraman, mikoriza, dan media tanam.
Pendahuluan: Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis yang sesuai dari limbah kotoran sapi, kapur kalsium oksida maupun interaksinya dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang. Metode Penelitian: Penelitian dilaksanakan di Desa Secanggang, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat pada Juni-September 2017. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial, faktor pertama (limbah kotoran sapi) dosis L0 = 0 ton/ha; L1 = 10 ton/ha; dan L2 = 20 ton/ha. Faktor kedua (kapur kalsium oksida) dosis K0 = 0 ton/ha; K1 = 3 ton/ha; K2 = 6 ton/ha; dan K3 = 9 ton/ha. Data dianalisis uji F dan dilanjutkan uji DMRT 5% menggunakan software IBM SPSS Statistic v.20. Hasil Penelitian: Limbah kotoran sapi dosis 10-20 ton/ha signifikan meningkatkan tinggi tanaman umur 4 Minggu Setelah Tanam (MST) dan produksi tanaman/plot kacang panjang masing-masing berkisar 2,14-2,50% dan 13,00-15,98%, serta dosis 20 ton/ha signifikan meningkatkan produksi tanaman/sampel sebesar 17,44% dibandingkan kontrol. Aplikasi kapur kalsium oksida dosis 9 ton/ha signifikan meningkatkan tinggi tanaman kacang panjang pada umur 4 MST sebesar 2,46%, dan dosis 6-9 ton/ha siginifikan meningkatkan produksi tanaman/sampel dan produksi tanaman/plot, namun tertinggi terdapat pada dosis 6 ton/ha masing-masing sebesar 13,51% dan 20,16% dibandingkan kontrol. Interaksi limbah kotoran sapi dengan kapur kalsium oksida berpengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan dan produksi kacang panjang.
Pendahuluan: Tujuan penelitian ini untuk menentukan interval penyiraman, pemberian mikoriza, serta media tanam terbaik pada pembibitan kakao. Metode Penelitian: Penelitian ini dilaksanakan di rumah kassa Balai Penelitian Tebu dan Tembakau Deli (BPTD) Medan Propinsi Sumatera Utara, dari bulan September sampai Desember 2017. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Faktor pertama adalah interval penyiraman, dengan tiga taraf yaitu penyiraman 1, 3, dan 5 hari sekali. Faktor kedua adalah mikoriza, yang terdiri dari tiga taraf yaitu tanpa mikoriza, mikoriza 50 gr/tan, dan mikoriza 100 gr/tan. Faktor ketiga adalah media tanam, dengan empat taraf yaitu media tanam tanah, tanah + serat, tanah + TKKS, dan tanah + sludge. Hasil Penelitian: Interval penyiraman 3 hari sekali dengan pemberian mikoriza konsentrasi 100 gr/tan pada media tanah + serat merupakan perlakuan yang terbaik untuk pertumbuhan bibit kakao yaitu pada diameter batang dan jumlah daun.
Introduction: This research was determined the growth response of cocoa (Theobroma cacao L.) in N-fertilizer and sugarcane bagasse compost. Materials and Methods: This research was conducted at agricultural area of Sejati Street, Sari Rejo Village, Medan Polonia Sub-District, Medan. This research was conducted from August until December 2015. This research used therandomized block design in factorial. The first factor was N-fertilizer with 4 rates, 0 g.polybag-1 (P0), 2 g.polybag-1 (P1), 4 g.polybag-1 (P2),and 6 g.polybag-1 (P3). The second factor was the provision of sugarcane bagasse compost with 4 rates, 0 g.polybag-1 (K0), 2 g.polybag-1 (K1), 4 g.polybag-1 (K2) and 6 g.polybag-1 (K3). The observed data were analyzed by the F-test, and continued with the DMRT at level of 5%. Results: Composting bagase significantly affected the leaf area of cocoa seedling at 2 and 4 weeks after planting. The application of N-fertilizer had significant affected the number of leaves for cocoa seedling. The interaction of P2K2 (6 g.polybag-1 N and 4 g.polybag-1 of bagasse compost) showed the highest fresh- and dry-weight of cocoa seedling compared to other interactions, although the effect was not significant.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.