Pengambilan keputusan untuk menentukan pemenang dalam suatu konvensi atau kompetisi merupakan suatu hal yang cukup sulit dilakukan secara konvensional. Kesulitan akan semakin terasa dengan bertambahnya alternatif dan kriteria yang dimasukkan. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan salah satu solusi dalam mengatasi kesulitan tersebut. SPK adalah sekumpulan prosedur berbasis model untuk data pemrosesan dan penilaian guna membantu para manager mengambil keputusan. SPK akan melakukan perhitungan dan menampilkan hasil berupa rekomendasi siapa pemenang dalam konvensi tersebut. Ada 2 metode yang diusulkan dalam penelitian kali ini yaitu Simple Additive Weighting (SAW) dan Weighted Product (WP). Dari metode-metode tersebut akan dilakukan perbandingan metode mana yang lebih baik untuk diterapkan dalam SPK menentukan pemenang konvensi Quality Improvement Circle (QIC) yang dilaksanakan di sebuah perusahaan. Dalam pengembngan SPK digunakan metode pengembangan sistem atau System Development Life Cycle (SDLC)Waterfall. Metode SAP dan WP dapat digunakan dalam SPK konvensi QIC dan hasil SAW bernilai tetap sedangkan metode WP memiliki nilai akhir yang berubah sesuai banyaknya alternatif.
Dalam sebuah organiasi atau perusahan karyawan merupakan elemen yang paling utama. Oleh karena itu banyak sekali perusahaan yang memberikan apresiasi atau penghargaan pada karyawannya, ini bertujuan untuk memotivasi karyawan supaya dapat meningkatkan prestasi kerjanya. Pemberian bonus adalah suatu hak perusahaan untuk mengapresiasi prestasi karyawan dalam mengabdikan diri pada perusahaan. Bonus tahunan dapat diberikan perusahaan kepada karyawan karena perusahaan sudah dapat keuntungan.pemberian ini bisa berupa uang tunai yang dihitung dari persentase gaji pokok. PT Graha Bumi Hijau merupakan perusahaan yang bergerak dibidang produksi tissu. Dimana tiap tahunnya PT Graha Bumi Hijau memberikan bonus tahunan kepada tiap karyawannya, bonus ini dimanakan Key Performance Indicators (KPI). dalam perusahaan ini, ada 13 kriteria yang sudah ditetapkan yaitu disiplin kerja, tanggung jawab, inisiatif, kreatifitas, kemampuan mempertimbangkan dan mengambil keputusan, kemampuan adaptasi, sikap terhadap atasan, kesan dari tingkah laku, kecakapan motoris, kondisi fisik, jumlah pekerjaan yang dihasilkan dan mutu hasil kerja yang dihasilkan. Tetapi dalam penentuan bonus tahunan karyawan ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data hasil pencapaian karyawan tersebut, cara ini membutuhkan waktu yang kurang efektif, sehingga kemungkinan kesalahan dalam hasil akhir dari penentuan bonus tahunan tidak memenuhi kriteria yang sudah ditetapkan oleh perusahaan. Oleh karena permasalahan itu maka dibuatlah satu sistem penunjang keputusan yang mempermudah pimpinan dalam perhitungan bonus tersebut dengan menggunakan Metode Simple Multi Attribute Rating Technique (SMART). Dan hasil dari penelitian ini terciptanya suatu aplikasi sistem penunjang keputusan bonus tahunan dengan menggunakan metode SMART dinilai berdasarkan 13 kriteria
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.