Kehamilan usia dini merupakan salah satu faktor kehamilan dengan risiko tinggi yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu maupun pertumbuhan dan perkembangan janin. Belum matangnya organ reproduksi menyebabkan wanita yang hamil usia muda lebih beresiko. Berdasarkan data di Dinas Kesehatan Kota Batam (2019) kehamilan remaja pada wilayah kerja Galang dengan presentase 0,34%.Pulau Nguan kecamatan galang merupakan daerah hinterland dengan akses ke pelayanan kesehatan yang jauh, sulitnya jaringan internet sehingga remaja kurang mendapatkan informasi kesehatan khususnya tentang kesehatan reproduksi. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi pada remaja sehingga dapat mencegah dan menurunkan angka kejadiannya khususnya di daerah kepulauan di Batam.Kata Kunci: Kehamilan usia dini, Resiko, Remaja
Introduction: Premenstrual Syndrome (PMS) is a group of symptoms that arise due to hormonal changes that occur in a woman's body before menstruation. Symptoms are felt in the form of one or more complaints both physical, psychological and emotional such as headaches, stomach cramps, constipation or diarrhea, back and waist pain, fatigue, breast pain, the onset of acne sleep disorders, joints or muscle weakness, swelling in the legs, which can interfere with productivity. This study aims to determine the relationship between nutritional status and the incidence of Pre Menstrual Syndrome among students of the Midwifery’s Study Program at Mitra Bunda’s Health Institute. Methods:The used method in this study is the Cross Sectional design, a sample used by Midwifery students with Premenstrual Syndrome, amounting to 83 respondents. Data collection in this study was in the form of a questionnaire. The analysis used in this study is univariate and bivariate analysis. Results: The results showed a relationship between nutritional status variables (p value = 0.010) with the incidence of Pre Menstrual Syndrome. Conclusion: It is expected that women especially teenagers to maintain and pay attention to nutritional status, this is intended to reduce complaints of pre menstrual syndrome. Pendahuluan: Premenstrual Syndrome (PMS) adalah sekumpulan gejala yang muncul akibat perubahan hormonal yang terjadi pada tubuh wanita sebelum menstruasi. Gejala yang dirasakan berupa satu atau lebih keluhan baik fisik, psikis maupun emosional seperti sakit kepala, kram perut, sembelit atau diare, nyeri punggung dan pinggang, kelelahan, nyeri payudara, timbulnya gangguan tidur berjerawat, kelemahan sendi atau otot, bengkak di kaki, yang dapat mengganggu produktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan kejadian Pre Menstrual Syndrome pada mahasiswa Program Studi Kebidanan Institut Kesehatan Mitra Bunda. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain Cross Sectional, sampel yang digunakan oleh mahasiswa Kebidanan Premenstrual Syndrome yang berjumlah 83 responden. Pengumpulan data dalam penelitian ini berupa kuesioner. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariat. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara variabel status gizi (p value = 0,010) dengan kejadian Pre Menstrual Syndrome. Kesimpulan: Diharapkan wanita khususnya remaja untuk menjaga dan memperhatikan status gizinya, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi keluhan sindroma pra menstruasi.
Emesis gravidarum merupakan rasa mual yang muncul pada wanita hamil trimester pertama yang disebabkan karena terjadinya peningkatan hormon estrogen dan progesteron yang diproduksi oleh Human Chorionic Gonadotropine (HCG). Kondisi ini membuat ketidaknyamanan pada ibu hamil. Penatalaksanaan emesis gravidarum dapat dilakukan secara farmakologi yaitu dengan obat-obatan dan non-farmakologi salah satunya dengan pemberian aromaterapi chamomile. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan aromaterapi chamomile dalam menurunkan frekuensi emesis gravidarum. Metode penelitian ini kuasi eksperimen. Desain penelitian adalah Intact-Group Comparison. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 32 responden yang dibagi dalam dua kelompok yaitu kelompok perlakukan dan kelompok kontrol yang disesuaikan dengan kriteria inklusi. Teknik pengambilan sampel yaitu accidental sampling. Alat ukur menggunakan lembar observasi. Analisa data menggunakan uji Paired Sampel T-test. Hasil dalam penelitian ini rata-rata frekuensi emesis gravidarum sebelum dilakukan pemberian aromaterapi chamomile yaitu 7,2 kali dan setelah dilakukan pemberian pemberian aromaterapi chamomile adalah 4,7 kali. Rata-rata selisih frekuensi emesis gravidarum sebelum dan sesudah perlakuan adalah 2,5. Nilai standar deviasi 0,157 dan nilai p value = 0,003 < 0,005 maka ada pengaruh dari pemberian aromaterapi chamomile terhadap penurunan frekuensi emesis gravidarum. Diharapkan tenaga kesehatan khususnya bidan untuk menyarankan penggunaan terapi non farmakologis dengan menggunakan aromaterapi chamomile untuk mengurangi frekuensi emesis gravidarum.
Anemia berkaitan dengan masalah kesehatan reproduksi terutama pada perempuan.Anemia yaitu kekurangan kadar hemoglobin (Hb) dalam darah yaitu kadar Hb <12 gr/dl .Remaja yang mengalami anemia akan mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan terganggu, lemah karena sering terkena infeksi, Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian jus jambu biji merah terhadap kadar hemoglobin pada remaja putri.Penelitian ini menggunakan Quasi Eksperimental desain one group pretest postest design.Rancangan penelitian yang digunakan yaitu dengan membagi sampel menjadi dua kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok control.Jumlah sampel 30 orang remaja putri dengan tehnik pengambilan sampel Purposive Sampling.Analisis data univariat dan bivariat menggunakan uji t dependen secara komputerisasi, dengan menggunakan SPSS. Hasil penelitian rata-rata Hb sebelum dilakukan pemberian jus jambu biji yaitu 10,8 gr% Hb minimum sebelum dilakukan pemberian jus jambu biji adalah 10.6 gr% dan hasil pengukuran Hb maksimum adalah 11.2 gr%, sedangkan standar deviasi Hb sebelum dilakukan pemberian jus jambu biji adalah 0,13 dan rata – rata HB setelah dilakukan pemberian jus jambu biji yaitu 11,4 gr %, HB minimum adalah 10.6 gr% dan hasil pengukuran Hb maksimum adalah 12.5 gr%, sedangkan stadar deviasi HB setelah di lakukan pemberian jus jambu biji adalah 0.13Setelah dilakukan uji t paired sample didapatkan rata-rata selisih sebelum dan sesudah perlakuan adalah 0,6. Sehingga p value = 0,001 < 0,05 maka Ha diterima Ho ditolak, artinya jus jambu biji berpengaruh terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada remaja putri.
Jumlah kematian ibu yang dihimpun dari pencatatan program kesehatan keluarga di Kementerian Kesehatan pada tahun 2020 yaitu 4.627, terjadi peningkatan dibandingkan tahun 2019 sebesar 4.221 kematian. Upaya percepatan penurunan AKI dapat dilakukan dengan menjamin setiap ibu mampu mengakses pelayanan kesehatan yang berkualitas. Kelas Ibu Hamil ini merupakan salah satu cara untuk menurunkan angka kematian ibu. Tujuan kegiatan ini adalah sebagai wadah dalam meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar memahami tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, persalinan, perawatan nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi baru lahir, mitos / kepercayaan / adat istiadat setempat, penyakit menular seksual dan akte kelahiran sehingga dapat meningkatan kesehatan pada masa kehamilan dan persiapan Persalinan. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah pemberian edukasi secara ceramah, diskusi, dan demonstrasi. Hasil dari kegitan ini adalah terjadinya peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan, cara mengatasi ketidaknyaman selama kehamilan, perawatan kehamilan, tanda-tanda persalinan, persiapan persalinan dan perawatan bayi baru lahir. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengabdian kepada masyarakat melalui pemberian edukasi dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.