Unsur hara esensial merupakan unsur kimia yang dibutuhkan oleh tanaman untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya. Unsur hara esensial berdasarkan tingkat kebutuhan tanaman dibedakan menjadi tiga yaitu unsur hara dasar (basic nutrient), unsur hara makro (makronutrien), dan unsur hara mikro (mikronutrien). Tanaman berpotensi untuk mengalami masalah unsur hara, baik itu defisiensi maupun toksisitas. Defisiensi dan toksisitas unsur hara yang dialami oleh tanaman dapat diketahui dengan melakukan diagnosis visual yang merupakan metode yang paling mudah untuk diaplikasikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah unsur hara yang dialami oleh berbagai jenis tanaman berdasarkan gejala visual yang ditunjukkan oleh tanaman. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2021di sekitar lokasi tempat tinggal peneliti. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif yang dilakukan dengan mengamati berbagai jenis tanaman yang diduga mengalami masalah defisiensi dan toksisitas unsur hara yang kemudian dibandingkan dengan referensi terkait (buku dan jurnal). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan 10 spesies tanaman yang menunjukkan gejala defisiensi maupun toksisitas makronutrien dan mikronutrien berdasarkan gejala visual yaitu rambutan, kacang hijau, kacang gude, jagung, singkong, pisang, bawang merah, kembang sepatu, kuping gajah, dan keladi. Tanaman bisa mengalami defisiensi 1 jenis unsur hara, lebih dari 1 jenis unsur hara dan juga bisa mengalami defisiensi dan toksisitas unsur hara dalam waktu yang bersamaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas makrozoobentos pada saluran mata air Langlang yang terdapat di Desa Ngenep Kabupaten Malang sebagai interpretasi dari kualitas perairan dengan melihat pengaruh dari kualitas riparian yang ada di sekitar mata air tersebut. Lokasi penelitian terdapat di Desa Ngenep, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Pengambilan dan analisis contoh air dilakukan di lokasi pengambilan sampel (in situ) dan di laboratorium. Parameter kualitas air yang dianalisis dan dikaji adalah parameter pH, kecerahan, DO, konduktivitas, kecepatan arus, kedalaman, turbiditas, substrat, dan suhu. Lokasi penelitian dilakukan di dua stasiun dengan tiga segmen pada tiap stasiun. Penentuan lokasi sampling (stasiun) dilakukan dengan metode purposive sampling yang didasarkan pada kondisi riparian yang terdapat di saluran irigasi sehingga dapat dibandingkan pengaruh kondisi riparian terhadap kualitas perairan di sekitarnya. Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan pendekatan deskriptif yaitu memberi gambaran tentang kualitas air di saluran mata air Langlang. Hasil yang diperoleh terkait struktur komunitas makrozoobentos yang ditemukan pada stasiun I dan stasiun II relatif sama. Pada stasiun I ditemukan 14 taksa dengan indeks diversitas (H') sebesar 3,35 sedangkan pada stasiun II ditemukan 15 taksa dengan indeks diversitas (H') sebesar 2,86. Sedangkan untuk penentuan kualitas air berdasarkan nilai Family Biotic Index (FBI) diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa nilai FBI stasiun I sebesar 4,19 yang berarti kualitas air pada stasiun ini berada pada kategori sangat bagus, sedangkan stasiun II sebesar 4,56 yang berarti kualitas air pada stasiun ini berada pada kategori bagus. Berdasarkan hasil analisis vegetasi yang dilakukan pada tiap stasiun, diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa vegetasi riparian pada stasiun I lebih bagus bila dibandingkan vegetasi riparian pada stasiun II, dilihat dari persentase penutupan jenis tumbuhan baik itu pohon, semak, maupun herba. Hasil korelasi Pearson antara kelimpahan makrozoobentos dan persentase tutupan riparian menunjukkan bahwa persentase penutupan jenis tumbuhan pada vegetasi riparian akan mempengaruhi kelimpahan makrozoobentos yang terdapat di perairan tersebut.
Pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia pada akhir tahun 2019 meresahkan semua kalangan. Di tengah kekhawatiran tersebut, pada peneliti terus mengembangkan vaksin dan obat-obatan untuk memerangi serangan virus SARS-CoV-2 tersebut. Tak terkecuali, tanaman lokal berbagai Negara, termasuk Indonesia yang diyakini mampu memberi sumbangsih perbaikan imun sebagai upaya pencegahan dan pertahanan imun. Tanaman lokal mampu berperan sebagai imunomodulator karena kapabilitasnya menghasilkan senyawa bioaktif tertentu. Regulasi ekspresi gen berperan langsung pada biosintesis senyawa bioaktif dalam tanaman lokal tersebut.
Bakteri endofit merupakan kelompok mikroba endofit yang hidup di dalam jaringan tanaman tanpa menyebabkan dampak negatif , berhubungansecara mutualisme dengan inangnya, dapat diisolasi dari seluruh bagian tanaman yaitu akar, batang , dan daun. Bakteri endofit mempunyai potensi sebagai agen pengendali biologi organisme pengganggu tanaman, sebagai pemacu kesehatan dan pertumbuhan tanaman. Pertumbuhan bakteri endofit umumnya memerlukan medium dengan kandungan nutrisi yaitu makronutrisi terdiri dari unsur (C, H, O, dan N), mikronutrisi terdiri dari unsur non logam (S dan P) , unsur logam (Ca, Zn, Na, K, Cu, Mn, Mg, dan Fe), vitamin, tetapi untuk memenuhi syarat pertumbuhan tersebut umumnya masih menggunakan medium sintetis dengan harga yang tidak terjangkau oleh petani. Tujuan penelitian untuk memperoleh medium alternatif berbahan alami yang dapat digunakan untuk menumbuhkan dan memperbanyak bakteri endofit dari tanaman terung dataran rendah. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 5 faktor bahan alami medium yaitu tepung (kacang kedelai, kacang hijau, kacang tanah, kacang tunggak, kacang merah) dan 1 faktor medium Nutrient Agar (NA). Tahapan pelaksanaan penelitian yaitu pemurnian koleksi isolat bakteri endofit asal tanaman terung dataran rendah pada medium NA, pembuatan medium berbahan alami, pengamatan meliputi masa inkubasi, bentuk dan wajah koloni, jumlah dan diameter koloni bakteri endofit. Data dianalisa menggunakan analisa ragam dan BNT 5%. Hasil menunjukkan bahwa bakteri endofit asal tanaman terung dataran rendah tumbuh pada semua medium berbahan alami, medium berbahan alami tepung kacang kedelai berpengaruh terbaik terhadap pertumbuhan bakteri endofit.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.