The era of digital revolution always requires every individual to master information and communication technologies in order to optimize human capabilities according to the times. Almost the entire sphere of human life is characterized by technology, including education. Education should be able to provide students with the skills capable to face the prospect of change. Digital-based learning facility is one of the efforts to develop ability to master technology and information in the world of education. The digital-based learning or e-learning that combines conventional learning with non-conventional learning is blended learning. Blended learning system learning is one manifestation of the challenges of the digital revolution era also requires students to have adaptive skills. Learning new blended learning began to be implemented in the Teaching Faculty of Education (Guidance and Counseling) University of Lampung (Unila) in the second semester of academic year 2018-2019. It did not rule out the possibility because there were a lot of problems in implementation. Therefore, the purpose of this study was to find the constraints faced in the implementation of blended learning. It was intended to attempt improvements in the application of blended learning next. This study used a phenomenological qualitative approach. Selection informant research was undertaken by using purposive sampling, which the data obtained from informants in accordance with the needs and goals of the study. The expected results of this study are to be used as material for later evaluation.
Fenomena bencan alam yang datang silih berganti belakangan ini menyentak pikiran dan membuat kita berpikir kebelakang untuk menghubungkan kejadian-kejadian tersebut dengan proses pendidikan yang telah diterapkan. Eco-school merupakan program besar yang mewadahi keinginan sekolah untuk berperan dalam melestarikan lingkungan. Program eco-school menggabungkan pembelajaran dan tindakan, sehingga menjadi metode yang efektif untuk mengubah perilaku dan membentuk karakter. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter menegaskan pentingnya melakukan revolusi karakter bangsa. Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) ini sejalan dengan agenda Nawacita penguatan karakter bangsa melalui budi pekerti dan pembangunan karakter peserta didik sebagai bagian dari revolusi mental. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005-2025, secara implisit ditegaskan Pemerintah menjadikan pembangunan karakter sebagai salah satu program prioritas pembangunan nasional. Untuk dapat mencapai target maksimal dari penerapan eco-school maka dibutuhkan strategi yang sesuai dan mumpuni dalam mengeksekusi seluruh program tersebut. Mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena yang diteliti, maka penelitian memperoleh formulasi strategi berupa langkah kerja eco-school yakni: a) sosialisasi; b) pendidikan; c) pemberdayaan; d) pembudayaan; e) kerjasama peran stakeholder. Model strategi yang tersebut diharapkan dapat berkontribusi guna membentuk karakter siswa peduli lingkungan yang kemudian secara beriringan mendukung tercapainya tujuan pembangunan berkelajutan (sustainable development) melalui karakter peduli lingkungan.
The covid-19 outbreak has changed the structure of people's lifestyles. The obligation of health by wearing a mask is an obligation for everyone in every activity to protect themselves and others from the threat of covid-19 transmission. Changes in people's lifestyles by using masks turned out to cause new problems in the form of environmental threats from the waste of using disposable masks. The lack of understanding and awareness of how to manage the waste of used mask and environmental threats from mismanagement are interesting things to study. The findings in this study will provide basic knowledge about the contextual conditions of community behavior, especially students in using masks and the problems that arise from improper management. Based on these contextual conditions, this research is expected to help develop policies for waste control and management, especially among students and alternative solutions that are innovative in overcoming these problems.
Kecanggihan teknologi dalam kehidupan sehari-hari yang serba digital semakin terasa diera saat ini, hal ini diakibatkan oleh perkembangan teknologi yang melanda dunia secara global. Perkembangan teknologi juga merubah manusia secara umum di era digital seperti pola dan gaya hidup sehari-hari yang tidak bisa lepas dari perangkat serba elektronik. Teknologi serba canggih yang ada tentunya sangat membantu dan mempengaruhi kebutuhan manusia saat ini baik dari segi tugas, pekerjaan, dan bersilaturmi atau bersosialisasi antara satu dengan yang lain. Sehingga, dapat dikatakan bahwa teknologi mempunyai peran penting dalam peradaban manusia di era digital ini. Namun, kecanggihan teknologi ini tidak serta merta selalu berdampak positif. Pemanfaatan media digital yang tidak bertanggung jawab justru akan membuat berbagai masalah bermunculan. Kecanduan gadget atau asyik bermain dengan media sosialnya membuat seseorang tidak bisa lepas dari alat tersebut, sehingga terkadang hal ini menjadikan individu tidak peduli dengan apa yang terjadi di lingkungan. Hal demikian merupakan salah satu kekhawatiran masalah yang akan ditimbulkan dari penggunaan media digital. Seakan seseorang tidak membutuhkan bantuan orang lain lagi karena semua bisa dilakukan sendiri dengan media digitalnya. Begitu pun sebaliknya, orang tersebut juga tidak akan peduli dengan apa yang terjadi dengan orang lain. Untuk melihat fenomena ini, peneliti ingin menganalisis kepekaan sosial peserta didik di SMA YP Unila dalam menghadapi masalah-masalah sosial. Sehingga, temuan peneliti nantinya dapat dijadikan bahan dalam pengembangan kepekaan sosial peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang kepekaan sosial yang dimiliki generasi Z di era digital dalam menghadapi masalah sosial dilingkungan sekitar, lokal, hingga internasional lalu menganalisisnya. Untuk mencapai tujuan tersebut penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi kasus. Untuk mendapatkan data penelitian, akan dilakukan dengan wawancara mendalam kepada informan yang dapat memberi jawaban sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi. Pemilihan informan penelitian dilakukan dengan teknik purposive sampling, agar data yang diperoleh dari informan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan penelitian Kata kunci: Kepekaan Sosial, Generasi Z, Era Digital, Masalah Sosial
The ongoing COVID-19 pandemic has led to government decisions regarding the continuation of online lectures. This transformation becomes a problem in the ongoing compulsory course for students, namely electromagnetic experiment. Until finally the researchers chose video media as the answer to these problems. In the process, video development was carried out in two cycles. Through this development, the researcher wanted to know the ability of video in presenting data and its feasibility. The subjects of this study were students of S1 Physics Education, Universitas Negeri Malang in batch 2019 with a total of 100 people. This video was developed using the Four-D method which consists of defining, designing, and developing stages. The first cycle video acts as the preceding video and the second cycle video acts as the development result video. Practical reports and student assessment questionnaires are used as a review of development results. As a result, students obtained an average experiment report score of 93 in the first cycle and 96 in the second cycle. Student assessments related to the first cycle of media showed that 70.57% stated that they were feasible and became 79.86% in the second cycle.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.