<p align="center"><em><strong>ABSTRAK</strong></em></p><p><em>Penel</em><em>i</em><em>tian ini berfokus untuk mengetahui bagaimana fenomena glokalisasi yang berdampak pada eksistensi produk lokal di era globalisasi. Produk lokal dalam hal ini adalah Bakso yang menjadi makanan khas Malang, yang difokuskan pada Bakso Boedjangan di Kota Malang. Dengan adanya varian Bakso Boedjangan yang baru yaitu Bakso dengan isian mozarella. Menurut Roland </em><em>R</em><em>obertson dalam </em>Chaubet (2013)<em> glokalisasi dimaknai sebagai munculnya bentuk interpretasi terhadap berbagai produk global (yang asalnya merupakan produk lokal) dalam konteks perilaku yang dilakukan oleh masyarakat dalam berbagai wilayah budaya. Interpretasi </em><em>masyarakat lokal</em><em> kemudian membuka kemungkinan </em><em>terjadinya</em><em> pergeseran budaya</em><em> serta </em><em>berdampak pada perspektif ekonomi. Seperti dalam hal ini makanan atau kuliner juga mengalami pergeseran budaya. Bakso misalnya, yang berasal dari tionghoa kini menjadi makanan khas suatu daerah di Indonesia. Tulisan ini disusun menggunakan metod</em><em>e</em><em> kualitatif</em><em> dengan teknik pengumpulan data dengan</em><em> interaksi </em><em>dan </em><em>komunikasi yang mendalam, </em><em>literasi dari berbagai sumber</em><em> sebagai data sekunder, serta pendekatan induktif dalam pengungkapan fakta dan analisis data. Peneliti menggunakan konsep akulturasi, dimana berfungsi untuk menjelaskan fenomena percampuran budaya lokal dan budaya global yaitu Bakso dan keju mozzarela. Hasil dari penelitian ini membahas tentang bagaimana masyarakat menanggapi fenomena glokalisasi di Kota Malang. Fenomana ini dapat dianggap sebagai upaya masyarakat melestarikan produk lokal yaitu bakso di era globalisasi. Dari bakso yang bermula dengan isian daging, dengan adanya proses glokalisasi sehingga muncul produk baru yaitu bakso dengan isian keju mozarela, yang merupakan hasil dari percampuran budaya lokal dan global. </em></p>
A teacher plays a role in conveying information to students in order to increase learning motivation during learning activities. This study has the following objectives: (1) to determine the teaching style of Sociology teachers that affect the low motivation to learn according to the perspective of students of class X IPS 1 SMA Negeri 9 Malang, (2) to determine the teaching style of Sociology teachers according to the perspective of class X IPS students 1 SMA Negeri 9 Malang, and (3) to determine the strategy of teaching assistant teachers in increasing the learning motivation of students in class X IPS 1 SMA Negeri 9 Malang. The method used is descriptive qualitative, by finding out a description of what factors cause students of class X IPS 1 SMA Negeri 9 Malang to lack interest in Sociology subjects and what teaching strategies are used by teaching assistant teachers in increasing student learning motivation. The results showed that: (1) the teaching style of the teacher that affects the low motivation of students to learn is the way the teacher delivers subjects that are less attractive during the teaching and learning process, the learning media and assignments that are applied are considered monotonous, and the learning resources used by the teacher are only based on books. , (2) the attractive teaching style of teachers according to students is to use learning media that should be varied according to the characteristics of students, and (3) the teaching style strategy of teaching assistant teachers is the provision of varied tasks such as learning journals, interactive LKPD, PPT learning media, and posters. This is in accordance with Berger's theory of social reality construction that teachers' teaching styles should involve students' perspectives so that their learning motivation increases so that they are in accordance with the perspectives of both parties. Seorang guru berperan menyampaikan informasi kepada para siswa guna meningkatkan motivasi belajar saat kegiatan pembelajaran. Penelitian ini memiliki tujuan diantaranya: (1) untuk mengetahui gaya mengajar guru Sosiologi yang berpengaruh terhadap rendahnya motivasi belajar menurut perspektif siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 9 Malang, (2) untuk mengetahui gaya mengajar guru Sosiologi yang sesuai dengan perspektif siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 9 Malang dan (3) untuk mengetahui strategi guru asistensi mengajar dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 9 Malang. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan mencari tahu gambaran mengenai faktor apa yang menyebabkan siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 9 Malang kurang minat dalam mata pelajaran Sosiologi dan strategi mengajar apa yang digunakan guru asistensi mengajar dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Diperoleh hasil bahwa (1) gaya mengajar guru yang mempengaruhi rendahnya motivasi belajar siswa adalah cara penyampaian guru mata pelajaran yang kurang menarik ketika proses belajar mengajar, media pembelajaran dan pemberian tugas yang diterapkan dianggap monoton, serta sumber belajar yang digunakan guru hanya terpacu pada buku saja, (2) gaya mengajar guru yang menarik menurut siswa adalah dengan menggunakan media pembelajaran yang sebaiknya bersifat variatif sesuai dengan karakteristik siswa dan (3) strategi gaya mengajar guru asistensi mengajar adalah pemberian tugas yang bervariatif seperti jurnal belajar, LKPD interaktif, media belajar PPT, dan poster. Hal ini sesuai dengan teori konstruksi realitas sosial, Berger bahwa gaya mengajar guru seharusnya melibatkan perspektif siswa agar motivasi belajarnya meningkat sehingga sesuai dengan perspektif kedua belah pihak.
Employees are a highly needed human resource. In order to achieve the desired goals, the agency conducts performance assessments on the soft skill competencies of its employees. Employee performance appraise based on communication, honesty, cooperation, and personal skills. Analytical hierarchy proces (AHP) method, pairwise comparison assesment to get priority value. In this srudy, the result show the rasio of 0.07 which means that the assesment is consistent because it is less than 0.1, so that the percetage of the calculation is 40%,honesty 34%, cooperation 17%, and personal 10%. The result of this study indicate that the AHP method can be used a method for assesing the soft skills competence of employeesof the ambalutu village office. Keywords: Analytical Hierarchy Process (AHP), Soft Skill, Village hall Office Abstrak: Pegawai merupakan sumber daya manusia yang sangat dibutuhkan. Demi mencapai tujuan yang diinginkan maka instansi melakukan penilaian kinerja terhadap kompetensi soft skill pegawainya. Penilaian kinerja pegawai berdasarkan kemampuan Komunikasi, Kejujuran, kerja Sama, dan Personal. Metode Analytical Hierarchy Process (AHP), penilaian perbandingan berpasangan untuk mendapatkan nilai prioritas. Pada penelitian ini menunjukkan hasil rasio 0.07 yang berarti penilaian yang dilakukan tersebut konsisten karena kurang dari 0.1, sehingga memperoleh persentase perhitungan dengan nilai Komunikasi 40%, Kejujuran 34%, Kerjasama 17%, dan personal 10%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode AHP dapat digunakan sebagai metode untuk penilaian kompetensi soft skill pegawai Kantor Balai Desa Ambalutu. Kata kunci: Analytical Hierarchy Process (AHP), Soft Skills, Kantor Balai Desa
Employees are a highly needed human resource. In order to achieve the desired goals, the agency conducts the best performance appraisal of employees. The Analytical Hierarchy Process method is a method for determining criteria and choice alternatives, followed by calculating the eigenvector value and testing its consistency. The application of analytical hierarchical analysis of the best employee performance appraisal process, where the results of this assessment can encourage every employee to give the best performance to the agency. The best employee performance decisions are made at the ambalutu village hall office. There are several criteria for performance appraisal, namely communication skills, honesty, cooperation, and person. Analysis method analytical hierarchy process where each criterion will be assessed in pairs comparison with other criteria to get priority value. In this study the results of the ratio were 0.07, which means that the assessment was consistent because it was less than 0.1, so the percentage of communication values was 40%, honesty 34%, cooperation 17% and personal 10%.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.