Stunting menunjukkan kekurangan gizi kronis yang terjadi selama periode paling awal pertumbuhan dan perkembangan anak.“Tidak hanya tubuh pendek, stunting memiliki banyak dampak buruk untuk anak.“Prevalensi stunting selama 10 tahun terakhir menunjukkan tidak adanya perubahan yang signifikan dan ini menunjukkan bahwa masalah stunting perlu ditangani segera“.“Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan 30,8 persen atau sekitar 7 juta balita menderita stunting“.Tahun 2018, Wakil Presiden H. M. Yusuf Kalla meluncurkan Tikar Pertumbuhan di Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah. Tikar Pertumbuhan digunakan untuk mengukur tinggi anak di bawah usia dua tahun. Kemudian Tikar Pertumbuhan tersebut telah diuji coba pada 13 (tiga belas) Desa di-4 (empat) Kabupaten prioritas diantaranya Cianjur, Gorontalo, Maluku Tengah, dan Ketapang pada tahun 2018. Pada Tahun 2019 Tikar Pertumbuhan diimplementasikan secara Nasional pada 74.954 Desa dan 8.213 Kelurahan di seluruh Indonesia. Untuk mendeteksi stunting dengan cara sederhana bisa dilakukan oleh kader kesehatan dengan menggunakan tikar pertumbuhan.“Tikar pertumbuhan adalah alat untuk mengetahui apakah seorang anak tergolong stunting ataukah tidak. Jika tumit kaki seorang anak berada di garis hijau, menandakan pertumbuhan baik, jika kuning berarti anak ada gejala menuju stunting, dan jika berada di garis merah berarti menandakan anak teridentifikasi stunting. Adapun tujuan dari kegiatan Pelatihan penggunaan tikar pertumbuhan adalah melatih para kader kesehatan untuk dapat mendeteksi dini stunting menggunakan tikar pertumbuhan. Adapun upaya yang dilakukan Melakukan identifikasi kader kesehatan, bertujuan untuk mendapatkan data sejauhmana pemahaman kader kesehatan mengenai stunting, dengan cara wawancara dan pre test mengenai stunting , melakukan penyuluhan, memberikan pelatihan mengenai deteksi dini stunting menggunakan tikar pertumbuhan, melakukan monitoring dan evaluasi program yang telah dilakukan. Peserta yang hadir dalam pelatihan deteksi dini stunting menggunakan tikar pertumbuhan sebanyak 34 orang, terdiri dari ketua RT 04, ketua kader posyandu, tokoh masyakat, kader posyandu dan warga atau ibu-ibu yang memiliki balita di RT 04 RW 01 Kelurahan Bambu Apus Cipayung Jakarta Timur. Narasumber pertama memberikan materi tentang stunting dan narasumber ke dua memberikan pelatihan cara deteksi dini stunting menggunakan tikar pertumbuhan. “Peserta berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini“.Kata kunci : Stunting, tikar pertumbuhan, pelatihan, kader kesehatan.
Tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi pada remaja adalah salah satu faktor yang berpengaruh terhadap perilaku seksual remaja pranikah. Fenomena yang terjadi dalam satu dekade ini telah menunjukkan perilaku seksual pranikah pada remaja diberbagai provinsi di Indonesia semakin bertambah dikarenakan kurangnya pengetahuan remaja mengetai tentang kesehatan reproduksi. Permasalahan yang terjadi pada remaja tersebut memberi dampak negative pada remaja seperti kehamilan, pernikahan pada usia muda serta tingkat aborsi yang cukup tinggi sehingga memberi dampak buruk terhadap kesehatan reproduksi remaja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Promosi Kesehatan Reproduksi terhadap tingkat pengetahuan Remaja. Penelitian ini menggunakan rancangan quasi-eksperimental one group pre and posttest design yang dengan responden sebanyak 35 sampel, pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada responden sebelum dan sesudah diberikan promosi kesehatan reproduksi pada remaja. Analisis penelitian ini menggunakan Paired Sample T-Tes. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perubahan tingkat pengetahuan sebelum diberikan promosi kesehatan paling besar pada kategori baik sebesar 74% dan setelah diberikan promosi kesehatan tingkat pengetahuan responden paling besar pada kategori baik sebesar 83%. Analisis menunjukkan hasil nilai p=0,000 (p<0,05). Kesimpulannya terdapat pengaruh pemberian promosi kesehatan reproduksi kepada terhadap tingkat pengetahuan remaja. Pemberian promosi kesehatan reproduksi pada remaja dapat dilakukan secara berkelanjutan baik oleh pihak sekolah maupun Puskesmas terdekat sehingga pengetahuan remaja semakin bertambah dan perilaku mereka juga dapat sesuai dengan apa yang mereka pahami.
Dismenorea adalah salah satu permasalahan ginekologi yang sering terjadi pada perempuan dan remaja. Keluhan ini berpengaruh terhadap kualitas hidup perempuan pada masa reproduksinya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dan pola makan dengan kejadian dismenorea pada siswi SMK PGRI 16 Jakarta. Desain Penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan 38 responden. Responden mengisi kuesioner tentang nyeri saat menstruasi yang dialami dan juga dilakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan untuk mengetahui IMT. Data responden yang mengalami dismenorea selanjutnya dikategorikan sesuai dengan derajat nyeri dismenorea. Hasil penelitian dianalisis dengan uji statistik Chi-square. Derajat nyeri ringan dimiliki responden dengan jumlah paling banyak pada IMT dengan kategori underweight dan overweight sedangkan mayoritas responden yang mengalami dismenorea memiliki IMT dalam batas normal. Hasil penelitian diperoleh bahwa ada hubungan antara IMT dengan kejadian Dismenorea nilai p= 0.014 (p < 0,05) dan tidak ada hubungan antara pola makan dengan kejadian dismenorea p= 0.558 (p > 0,05).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.