Penelitian tentang Pemanfaatan Pupuk Organik Cair (POC) pada Budidaya Tanaman KolBunga Brassica oleraceae var. botrytis L. subvar. cauliflora DC. dilakukan di Tombolo Pao, Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan. Analisis kandungan tanah dilakukan di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin, Makassar. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan pupuk organik cair pada budidaya tanaman kol bunga dan dosis yang optimal untuk pertumbuhan dan produksi tanaman kol bunga Brassica oleraceae var. botrytis L. Penelitian ini disusun dalam Rancangan Acak Kelompok dengan 5 perlakuan dan 3 kelompok. Analisis data menggunakan Analysis of variance. Hasil yang berbeda nyata dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik cair dengan dosis 30 ml/l air memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, berat bunga, berat total tanaman, dan diameter bunga, serta berpengaruh nyata terhadap lebar daun, diameter batang dan panjang akar. Kata Kunci: Kol Bunga Brassica oleraceae var. botrytis L. subvar. cauliflora DC., Pupuk organik cair, budidaya.
The aim of this study was to determine the effect and the best dosage used by the Skeletonema costatum in feed formulation on the growth of Vaname shrimp. This experiment used Completely Randomized Design (CRD) with four treatments and three replications. Treatment was given by using dried S. costatum in feed formula (iso protein 37% and iso energy 3.6 kkal/g feed). Feed treatment was the substitution of fish meal protein A = 0%, B = 2.5%, C = 5% and D = 7.5% with dried S. costatum protein. The observed parameters include Survival Rate (SR), Survival Growth Rate (SGR), Feed Efficiency Ratio (FER), and Protein Efficiency Ratio (PER). The results showed that the use of dried S. costatum in feeding are effective in increasing the specific growth rate, feed efficiency ratio and the ratio of protein efficiency than controls. The best dosage in feeding formula is ranged from 4.39% to 4.75%.
Catfish was one of the most popular consumption fish in Indonesia. Increasing the production of catfish farming by means of super intensive cultivation has a negative impact on the quality of the aquaculture environment which in turn can have an impact on fish health. Biofloc technology was an alternative that can be done to solve the problem of aquaculture waste. In fact, it could provide more benefits because besides being able to reduce inorganic nitrogen waste also provide additional feed for cultured fish so that it can increase growth and feed efficiency. This study aims to evaluate the growth performance of catfish (Clariassp.) In biofloc-based super intensive cultivation with the addition of different commercial probiotics. This research will be conducted for 5 months. The research was conducted in an aquarium in the form of an aquarium measuring 90 × 40 × 50 cm filled with 100 L. The treatment given was the addition of commercial probiotics in the culture medium with the biofloc system and fermented pellet feed with various commercial probiotics, namely commercial probiotic I, commercial probiotic II. , commercial probiotic III, positive control (biofloc culture media and without the addition of commercial probiotics), and negative control (without biofloc). Each treatment was repeated three times. Specific data growth, survival (SR), feed conversion ratio (FCR) and quality were statistical analysis with one-way analysis of variance. The results showed that the best growth performance of catfish using the biofloc culture system produced in this study was shown in PK3 treatment with a survival rate of 93.33%, a specific growth rate of 6.60, and a feed conversion ratio of 0.92.
Penggunaan energi listrik sebagai sumber pencahayaan pada bagan tancap sangat penting dalam penangkapan ikan. Pencahayaan berfungsi menarik ikan mencari sumber makanan di sekitar bagan. Pencahayaan/atraktor cahaya pada bagan bertujuan mengumpulkan ikan karena memiliki sifat fototaksis positif. Ikan yang bersifat fototaksis positif akan berkumpul di daerah cahaya lampu, sehingga memudahkan nelayan untuk menangkap ikan. Permasalahan yang dihadapi oleh nelayan saat ini adalah ketersediaan listrik. Salah satu alternatif penyelesaian permasalahan tersebut berupa penyediaan panel surya pada bagan tancap untuk memenuhi kebutuhan listrik dan menyimpannya dalam baterai Aki. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mendemontrasi teknologi panel surya pada bagan tancap sebagai penyedia sumber listrik untuk sumber pencahayaan dalam menangkap ikan, meningkatan pengetahuan melalui pelatihan penggunaan teknologi panel surya, serta menyusun strategi keberlanjutan kegiatan melalui optimalisasi peran lembaga LPATJ serta kerjasama dengan parapihak di Kawasan Teluk Jor, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur. Metode kegiatan yang dilakukan berupa demontrasi melalui pembuatan bagan tancap dengan melakukan instalasi panel surya serta pemasangan aki sebagai alat penyimpan arus listrik. Arus listrik yang tersimpan dalam aki kemudian akan digunakan pada malam hari oleh nelayan pada bagan masing-masing. Hasil kegiatan ini adalah pembangunan bagan tancap beserta demonstrasi peralatan teknologi panel surya dan peralatan pendukung lainnya telah dilakukan, dipahami operasionalisasinya serta digunakan secara langsung oleh kelompok. Pelatihan penggunaan Teknologi Panel Surya dapat menambah pengetahuan dan wawasan terutama pemanenan energi surya menjadi listrik serta penyimpanan listrik pada aki yang akan digunakan oleh nelayan pada malam harinya untuk menangkap ikan. Strategi Keberlanjutan melalui adanya inisiatif LPATJ untuk dapat melakukan kerjasama dengan para pihak untuk semakin mengembangkan penangkapan ikan dengan teknologi ramah lingkungan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung Skeletonema costatum dalam berbagai dosis untuk mensubstitusi tepung ikan dalam pakan terhadap peningkatan aktivitas enzim protease dan amilase pada udang vaname (Penaeus vannamei). Pakan yang diberikan adalah isoprotein 37% dan iso energy 3.6 kkal/g pakan. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan dengan 4 perlakuan dosis tepung skeletonema sebagai pengganti tepung ikan yaitu A=0%; B=2.5%; C=5%, dan D=7.5% dengan ulangan masing-masing 3 kali. Untuk mendapatkan dosis terbaik dilakukan analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas enzim protease dan amilase sebelum dan sesudah diberikan formulasi pakan percobaan. Dosis terbaik subtitusi protein tepung skeletonema terhadap protein tepung ikan pada pakan udang berdasarkan peningkatan aktivitas enzim protease adalah sebesar 4.07% dan amilase sebesar 4.02%.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.