298 AbstrakPemerintah Indonesia menargetkan cakupan pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif sekitar 80%, tetapi hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2010 menunjukkan cakupan ASI eksklusif baru mencapai 15,3%. Dari tahun ke tahun, prevalensi pemberian ASI eksklusif cenderung menurun dengan berbagai alasan, antara lain ibu pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi pemberian ASI eksklusif pada ibu pekerja. Rancangan penelitian yang dipakai adalah potong lintang pada data primer yang terdiri dari 120 responden. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2012 menggunakan kuesioner yang diisi sendiri oleh responden. Analisis data yang dilakukan adalah analisis univariat, analisis bivariat menggunakan kai kuadrat, dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik ganda model prediksi. Hasil penelitian menunjukkan proporsi pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja di Kementerian Kesehatan sebesar 62,5%, lebih rendah dari target nasional (80%). Alasan responden berhenti menyusui eksklusif bukan karena bekerja melainkan karena ASI sedikit. Faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif pada penelitian ini adalah sikap, ketersediaan fasilitas dan dukungan pengasuh. Variabel sikap merupakan faktor paling dominan dalam pemberian ASI eksklusif. Ibu pekerja yang mempunyai sikap mendukung berpeluang 5 kali memberikan ASI eksklusif dibandingkan dengan ibu yang mempunyai sikap kurang mendukung. Kata kunci: ASI eksklusif, ibu pekerja, sikap ibu Abstract Government of Indonesia has a target of 80% exclusive breastfeeding coverage. Health Baseline Research 2010 showed the coverage only reached 15.3%. Year by year, the prevalence of exclusive breastfeeding tends to decrease with a variety of reasons. One of the reasons is exclusive breastfeeding on working mothers. This study aimed to determine the prevalence of exclusive breastfeeding on the working mothers in the Ministry of Health. The study design used was cross sectional on the primary data consisted of 120 respondents. The study was conducted on May 2012 using self-administered questionnaire by respondents. Data analysis was performed by univariate, bivariate analysis using chi-square, and multivariate analysis using multiple logistic regression prediction model.The results showed the proportion of exclusive breastfeeding on working mothers in Ministry of Health is 62.5%, lower than the national target (80%). Working is not a reason of respondents to stop breastfeeding is not because of insufficient breastfeeding supply. Factors associated with this behavior are the attitude, the availability of facilities and support of baby-sitter. Variable of attitude is the most dominant factor in exclusive breastfeeding. Working mothers having positiveness likely 5 times give exclusive breatfeeding compared with mother having negative attitude. Keywords: Exclusive breastfeeding, working mothers, attitude PendahuluanIbu yang bekerja cenderung menjadi penyebab kegagalan untuk memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Air Tawar Kota Padang, Sumatera Barat. 1 Hasil ...
ABSTRAK Latar belakang. Prevalensi penduduk Indonesia yang menderita gangguan mental emosional mengalami peningkatan, dimana prevalensi sebesar 6% pada tahun 2013 meningkat menjadi 9,8% pada tahun 2018. Pelayanan kesehatan jiwa bagi setiap orang dengan masalah kejiwaan (ODMK) belum diwujudkan secara optimal di wilayah Kecamatan Bogor Timur. Masih sedikit ODMK yang memanfaatkan pelayanan kesehatan jiwaTujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan literasi kesehatan mental dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan jiwa.Metode. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif. Responden adalah orang dengan masalah kejiwaan yang bertempat tinggal di Kecamatan Bogor Timur. Teknik multistage random sampling digunakan untuk memilih 139 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Data dianalisis menggunakan uji regresi logistik ganda.Hasil. Nilai rerata literasi kesehatan mental sebesar 73,08 (skala 100). Sebanyak 56,1% ODMK telah memanfaatkan pelayanan kesehatan jiwa dan 57,6% responden berumur ≥30 tahun. Pada mereka yang mempunyai literasi kesehatan mental tinggi, sebanyak 64,9% telah memanfaatkan pelayanan kesehatan jiwa. Hasil analisis multivariat menunjukkan hubungan signifikan antara literasi kesehatan mental dengan perilaku pemanfaatan pelayanan kesehatan jiwa pada ODMK setelah variabel jenis kelamin dan ketersediaan pelayanan kesehatan jiwa dikendalikan.Kesimpulan. Orang dengan literasi kesehatan mental yang tinggi cenderung memanfaatkan pelayanan kesehatan jiwa dibanding dengan mereka dengan literasi rendah. ABSTRACTBackground. In Indonesia, prevalence of emotional mental disorder has increased from 6% in 2013 to 9.8% in 2018. Mental health service has not optimally utilized by people with mental health problems in East Bogor sub-district. Objective. This study aimed to determine the relationship of mental health literacy with mental health service use. Method. This study used a cross sectional design with a quantitative approach. Respondents were people with mental health problems who lived in East Bogor Sub-District. A total of 139 respondents were selected using multistage random sampling technique. Data were collected by in-person interview using a questionnaire. Data were analysed using a multiple logistic regression test for multivariate model selection. Results. The results of this study showed that the mean score of mental health literacy was 73.08 (scale of 100). There were 56.1% respondents utilized mental health services. As many as 57.6% respondents aged ≥30 years. Among those who have high mental health literacy, 64.9% of them have utilized mental health services. Results from multivariate analysis showed that there was a significant relationship between mental health literacy and the use of mental health service in people with mental health problems, after adjustment with gender and mental health service availability.Conclusion. People with high mental health literacy tended to use mental health services compared to those with low literacy.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.