Paper ini membahas tentang pengaruh pengauh parameter pengelasan busur listrik (shielded metal arc welding-SMAW) terhadap kekuatan pengujian tensile strength. Proses pengelasan shielded metal arc welding merupakan salah satu teknik penyambungan logam yang banyak digunakan. Pada proses pengelasan, beerapa variable yang harus diperhatikan adalah penggunaan kuat arus pengelasan, voltase/tegangan dan diameter filler yang digunakan. Penelitian ini menggunakan metode ekperimental dengan menggunakan material baja carbon rendah SPHC dengan ketebalan 3.0 mm yang digabungkan dengan matrial S30-C. Peneitian dilakukan dengan menggunakan mesin las dengan input power 4.6 kVA. Hasil pengujian mengkonfirmasi bahwa nilai tensile strength tertinggi dicapai pada penyetingan parameter pengelasan kuat arus 135 A, tegangan/ voltase 8 volt dan diameter filler 3.2 mm didapatkan nilai tensile strength tertinggi yaitu 481.74 N/mm2. Sedangkan untuk nilai tensile strength terendah dicapai pada penyetingan pengelasan kuat arus 110 A, tegangan/ voltase 9 volt dan diameter filler 3.2 mm dengan nilai 232.21 N/mm2.
This research analyses v-bending results using galvanized SGCC (JIS G 3302) sheet steel. The accuracy of the angle and dimensions of the bending results are the significant elements of the bending process that must be achieved. The bending spring-back/spring-go phenomenon has an impact on bending angle accuracy. If proper parameters are chosen, the spring-tub/spring-go angle should be minimized. This study aimed to see how the proposed v-bending process affected the spring-tub/spring-go angle value. An experimental approach was selected in this study. V-die bending opening, V-die punch angle, V-die punch speed, and bending force are all input parameters for the v-bending process. Meanwhile, in this study, galvanized steel with a thickness of 1.2 mm was used. The results of the ANOVA evaluation showed that the v-die punch speed and bending force are two parameters that affect the response of the variable, with a percentage contribution of 31.0% each. The minimum spring-back angle was found in the second sample, while the minimum spring-go angle was found in the fourth sample
Springback is a phenomenon that frequently occurs in bending processes and is detrimental to the manufacturing industry. Typical disadvantages include the incompatibility of the product's final dimensions and the need for additional processing. Indeed, these must also incur additional expenses and result in the inefficient production process flow. Consequently, the analysis of springback is attracted to studies to obtain a bending product that meets expectations. This study examined the springback phenomena on 60 mm x 19 mm x 2 mm aluminium alloy 6063-T5 materials using V-bending processes and approximately 40°, 50°, and 60° punch angles. This study also utilized the die opening and bending force variables, 35 mm and 2500 N, respectively. It was anticipated that these procedures would produce a 6063-T5 aluminium alloy with a bending angle of approximately 90 degrees. The results indicate that the bending angles produced by these processes with the various punch angles are 91.50°, 91.42°, and 91.67°, respectively. It indicates that the excess bending angle was referred to as springback. Consequently, a bending angle of approximately 90° can be obtained on aluminium alloy 6063-T5 using V-bending processes with the set parameters of die opening in 35 mm and bending force in 2500 N, in addition to the punch angle that was reduced based on the known springback value. In addition, it is anticipated that this result will contribute to the development of the manufacturing industry, particularly the aluminium alloy 6063-T5 materials industry, or serve as a reference for other relevant studies
Kenyamanan penumpang menggunakan elevator menjadi perhatian pengelola bangunan gedung. Adanya getaran saat elevator beroperasi menjadi keluhan pengguna, mengacu Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 6 Tahun 2017 bahwa rail guide car dan counterweight harus kuat memandu, menahan getaran, menahan beban tekanan car penuh dan beban pengereman. Tujuan PkM ini mengidentifikasi kelurusan hoistway, merancang dudukan dan menganalisa angka kebutuhan nyata produksi dudukan rail guide car dan counterweight. Metode pendekatan PkM diterapkan pendekatan konsultasi, pendidikan, mediasi dan advokasi sedangkan metode pelaksanaannya menggunakan pendekatan literasi, pengukuran dan analisis. Hasil pengukuran kelurusan hoistway diperoleh simpangan sebesar 1-20mm, rancangan dudukan disesuaikan kembali dan angka kebutuhan nyata produksi berpotensi kerja tambah sebesar Rp.14.850.800 atau 13% dari angka perencanaan pada aspek biaya dudukan rail guide car dan counterweight Elevator LP03, LP04 dan VIP. Saran yang dapat diberikan adalah diskusikan bersama tim peneliti kontrak dan penyedia jasa untuk menjadi kesepakatan, kegiatan sejenis tetap dilakukan pengukuran kelurusan hoistway dan pembangunan hoistway berikutnya agar di lakukan pengawasan lebih cermat.
Jigs and fixture merupakan alat perkakas bantu yang berfungsi untuk memegang dan atau mengarahkan benda kerja sehingga proses manufaktur suatu produk dapat lebih efisien. Dalam proses melepas pin dari rumah piston, masih terdapat industri otomotif mikro yang melepas pin piston secara manual, dengan cara memukul pin piston menggunakan palu. Hal ini, mengakibatkan kerugian waktu dan kecelakaan kerja yang tinggi terhadap pekerja. Paper ini, bertujuan untuk meminimalisir kerugian waktu dan melakukan simulasi uji tekan pada jigs pin piston. Penerapan metode simulasi digunakan dalam menentukan kekuatan material dan metode empiris untuk menentukan tingkat efisiensi waktu. Jigs pin piston diperuntukan untuk melepaskan pin Ø 13 mm dari rumah piston dan jenis material jigs piston yang digunakan adalah Aluminum 5052 H32. Simulasi uji tekan dilakukan pada tekanan 0,32 N, 0,44 N, 0,55 N, 0,72 N dan 0,86 N, hasil simulasi dengan pemberian tekanan 0,86 N memberikan Safety Factor 1,90 Kgf dengan kategori aman. Hasil perhitungan secara empiris efisiensi waktu penggunaan jigs piston sebesar 59.49% dan estimasi peningkatan produktivitas sebesar 83.59%, maka dapat dinyatakan layak untuk digunakan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.