ABSTRAK Perkembangan desain dan produk membuat terbentuknya berbagai variasi produk. Semakin banyak pula kebutuhan orang-orang akan produk yang sesuai dengan keinginannya. Produk yang diinginkan pastinya produk yang inovatif, sesuai kebutuhan, dan tidak lupa desain yang menarik. Fungsi dan desain produk selalu berdasarkan konsumen atau pengguna produk. Begitu pula meja tamu yang memiliki berbagai macam jenis. Meja tamu merupakan salah satu produk yang selalu ada diberbagai macam tempat. Baik di rumah, kantor, maupun sekolah. Dalam laporan tugas akhir yang berjudul “Desain Meja Tamu PT Buran Nusa Respati” ini di desain khusus untuk PT Buran Nusa Respati yang didesain khusus dengan kebutuhan penggunanya. Nantinya diharapkan produk ini dapat menjadi inspirasi sekaligus alternatif baru dalam pengembangan desain mebel khususnya bagian meja tamu dalam dunia industri mebel. Dengan metode perancangan yang sudah dilakukan diantaranya yaitu pengumpulan data, analisis, alternatif desain, pengembangan desain dari alternatif terpilih, serta desain akhir. Sehingga dihasilkanlah desain meja tamu untuk PT Buran Nusa Respati. Kata Kunci: Meja Tamu, Desain Mebel, Kantor ABSTRACT Development of design and product make form of various products. More needs of people for products that based on what they need. They absolutely need innovative product, based on needs, and not to mention an interesting design. Function and design of a product always based on consumer and user of product. Similarly, the coffee table has a variety of types. Coffee table is one of a product that always at any places. Such as house, office, even school. In this final project report that titled as “Design of Coffee Table for PT Buran Nusa Respati” is design specially for needs of the user. Later writer hoped this product can be an inspiration as well be a new alternative for development wood design especially for coffee table in wood industrial. With this design method that already done which are gathers data, analysis, alternatives design, design development from chosen alternative design, and final design. With that result is a coffee table for PT Buran Nusa Respati. Keywords: Coffee Table, Wood Design, Office
ABSTRAK Kerajinan Khas Kalimantan Timur adalah salah satu bidang yang mempunyai kontribusi besar bagi peningkatan perekonomian daerah. Kerajinan adalah salah satu sektor industri kreatif, dan industri kreatif di Indonesia rata-rata memberikan kontribusi PDB sebesar 6,3 persen dari total PDB Nasional dengan nilai Rp. 104,6 triliun pada tahun 2002-2006. Namun demikian belum banyak pengembangan produk yang dilakukan oleh UKM Kerajinan di Kalimantan Timur. Belum ada usaha untuk melakukan pengembangan produk yang didasarkan pada preferensi pelanggan produk kerajinan. Produk-produk kerajinan khas Kalimantan Timur ini dapat berkontribusi pada salah satu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kalimantan Timur yaitu pengembangan ekowisata sebagai produk oleh-oleh atau souvenir khas. Telah dilakukan penelitian sebelumnya untuk mengetahui preferensi masyarakat terhadap kain berbahan ulap doyo. Adapun hasilnya adalah bahwa masyarakat mempunyai alasan utama membeli produk fesyen dari bahan bahan ulap doyo karena unik, tradisional, merah hitam, cerah dan alami, masyarakat mempunyai alasan kedua karena nyaman dan sederhana sedangkan alasan ketiga karena alasan bagga dan alasan ke empat memilih produk karena menarik dan elegan. Belum pernah dilakukan penelitian tentang preferensi masyarakat terhadap produk fashion tas berbahan kain tenun ulap doyo. Adapun Tujuan dari penelitian adalah Mengetahui kata-kata Kansei Engineering sesuai dengan preferensi masyarakat terhadap produk fashion dari bahan ulap doyo. Metode yang digunakan adalah Perancangan awal penelitian, Pengumpulan kansei words, Penyusunan kuisioner, Penyebaran kuisioner SD I dan Analisis statistika I. Hasil dari penelitian ini diketahui konsumen dalam memilih produk fesyen berbahan ulap doyo berdasarkan citra atau perasaan terhadap produk dipengaruhi oleh 2 faktor yang menjelaskan variansi total sebesar 64,876 % dengan perincian : Emotional appeal (bangga, modis dan elegan) dan detil desain (Indah, Nyaman, Unik dan Alami) dengan variansi sebesar 48,286 % dan Gaya Desain (Tradisional) dengan variansi sebesar 16,051 %. Kata kunci : pengembangan, desain produk, fesyen, Kalimantan Timur
The corn sheller machine used by the Kutai Lama Village farmer group produces corn cobs that are cut or crushed, so it cannot be used as a medium for making mushrooms and worms. To solve this problem, the team developed a corn sheller machine and trained farmer groups to use the product. In this activity, two corn shelling machines were handed over and given training on how to use a corn sheller machine which is equipped with a 'belt cover' as a safety and added with a 'guide tool' so that the corn kernels do not spill. In addition, the machine is proven to increase the productivity of corn shelling activities. When compared with the manual method, the productivity increases to 4800%.
Batik craft typical of East Kalimantan is one of the fields that has a major contribution to the improvement of the regional economy. However, there are not many product innovations carried out by SME Craft batik in East Kalimantan. Recent product development trends lead to a product designed based on customer-oriented needs. There has been no effort to develop batik products that are based on the preferences of customers of craft products. The problems of the study are (1) What are the preferences of the customers of East Kalimantan towards batik design combined with jumputan techniques (2) What are the suitable cansei words chosen by the customers towards East Kalimantan batik combined with jumputan techniques. The purposes of the study are (1) Knowing the preferences of the costumers of East Kalimantan towards the design of East Kalimantan batik combined with jumputan techniques (2) Knowing the suitable cansei words that are chosen by the customers to East Kalimantan batik design combined with jumputan techniques The method used in this study are the initial design of research, the collection of kansei words, the preparation of differential semantic questionnaires (SD), the dissemination of SD I questionnaires and statistical analysis . It can be concluded that people's preference for batik fabric products combined with jumputan techniques is influenced by several sequential things from the most influential: color, comfortable, beautiful, modern, fashionable, elegant, proud, smooth and unique. And for the factor formed is 1 factor with the highest loading factor value of 0.764 in the color component.
Industri kreatif di Indonesia rata-rata memberikan kontribusi PDB sebesar 6,3 persen dari total PDB Nasional dengan nilai Rp. 104,6 triliun pada tahun 2002-2006. PDB industri kreatif saat ini masih didominasi oleh kelompok fesyen, kerajinan, periklanan dan desain. Menurut Menperin MS Hidayat, dari tujuh sektor industri kreatif yang ada, sektor andalan yang bisa terus tumbuh dan meningkatkan ekspor adalah industri fashion dan kerajinan serta komputer dan piranti lunak. Lebih jauh, ekspor industri fashion dan kerajinan mencapai 13 miliar dolar AS per tahun. Dengan peluang ekspor yang besar, maka kerajinan di bidang fashion di Kalimantan Timur seharusnya lebih dikembangkan. Kerajinan khas di Kalimantan Timur terdiri dari berbagai macam produk, baik batik, tenun, kerajinan kayu dan kerajinan lainnya. Di bidang fashion khususnya busana dan pelengkap busana yang banyak dibuat oleh UKM di Kalimantan Timur diantaranya adalah dari bahan batik dan tenun. Belum ada usaha untuk mengembangkan jenis bahan dan teknik yang lain yang bisa dijadikan sebagai diversifikasi produk kerajinan. Salah satu teknik yang bisa dikembangkan di Kalimantan Timur adalah teknik pewarnaan jumputan atau tie dye. Selain kurangnya diversifikasi dari sudut teknik pewarnaan, penggunaan jenis bahan, penggunaan pewarna alami belum banyak digunakan. Sehingga dilakukan penelitian Eksplorasi Pewarnaan Beberap Jenis Kain Menggunakan Pewarna Alami Jolawe dan Secang dengan Fiksasi Tawas, jeruk nipis dan baking soda. Metode yang dilakukan adalah eksperimen dengan analisis deskriptif kualitatif. Hasil yang didapat adalah pewarnaan pada jenis kain katun prima, hero/eru, mori, katun primis, mori (hulala), titoron, katun Jepang halus (Roberto) dan katun Jepang sedang (Kenter), penggunaan fiksator tawas adalah yang paling menghasilkan penyerapan warna yang baik, untuk pewarna alami secang, penggunaan fiksator jeruk nipis dan baking soda kurang direkomendasikan kecuali memerlukan tampilan merah muda ke arah kecoklatan untuk fiksator jeruk nipis dan merah muda dengan value rendah untuk fiksator baking soda dan penggunaan pewarna alami jolawe, untuk penggunaan fiksator jeruk nipis dan baking soda tidak disarankan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.