Banyaknya informasi yang salah tetapi terlihat begitu meyakinkan kebenarnya, hal demikian dapat terjadi karena banyak informasi yang bias sehingga diperlukan nalar kritis kita dalam memilih informasi yang diterima, mana informasi yang sesuai fakta dan mana informasi yang bias. Pengabdian kepada masyarakat dilakukan di SMA VIII- 1 Kartika dengan tujuan memberikan pemahaman dalam menyeleksi informasi yang diterima para remaja dan upaya menimbulkan nalar kritis terhadap berita-berita yang dibaca oleh para remaja, Pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan metode diskusi dengan pemberian materi lalu para siswa melakukan tanya jawab setelah itu diakhiri dengan menganalisa berita-berita yang tersebar di internet dan memilah dari berita tersebut mana yang berita hoaks dan mana yang termasuk dalam berita benar. Sehingga hasil dari pengabdian kepada masyarakat ini memberikan wawasan dan pegetahuan baru kepada para remaja dalam mengindentifikasi informasi yang beredar di internet serta membangkitkan daya berfikir kritis para remaja terhadap berita yang diterima di branda-beranda media sosial mereka.
<p>Perkembangan televisi komersial begitu pesat, sehingga terjadi berkompetisi ketat untuk mendapatkan <em>share</em> penonton dan kue iklan. Faktanya saat ini terkadang kualitas tayangan bukan lagi menjadi prioritas. Tidak sedikit konten tayangan yang melanggar etika atau perundang-undangan penyiaran. Selama ini masyarakat (khalayak) tidak pernah tahu bahwa beberapa tayangan variety show dan iklan ternyata bermasalah dan melanggar etika komunikasi. Dalam upaya mengadvokasi dan memberi penyadaran kepada para pelajar tentang pentingnya mengritisi konten media (khususnya televisi), dengan ini telah dilaksanakan kegiatan pelatihan “ Menganalisis Etika Komunikasi pada Tayangan TV” kepada siswa/i kelas X SMAN 38 Jakarta Selatan. Tujuannya adalah: (1) Memberikan pengetahuan kepada para siswa tentang etika komunikasi di media massa; (2) Mendorong para siswa untuk kritis terhadap konten televisi; (3) Menstimuli para siswa untuk menjadi penggerak literasi media di masyarakat. Bentuk kegiatan berupa pelatihan dengan membagi siswa ke dalam 7 kelompok, lalu berdiskusi dan membedah tayangan “Rumah Uya” dan “Iklan Mie Sedap” dengan menggunakan Standar Program Siar (SPS) sebagai panduan untuk menganalisis konten. Setelah berdiskusi, setiap kelompok melakukan presentasi dan memberikan argumentasinya kemudian divalidasi oleh pemberi pelatihan.</p><p> </p><p><em><br /></em></p>
Sebagai konsekuensi logis suburnya suratkabar digital, media cetak mengalami resiko berkurangnya pembaca secara dramatis, kemudian berkurangnya jumlah oplag dan pada gilirannya membawa kepada resiko keuangan media cetak. Oleh kaena itu, para pemilik media cetak mencari cara-cara mengatasi tantangan itu guna menjamin keberlangsungan hidup usaha media cetak mereka. Dalam kacamata pemasaran, keberhasilan perusahaan akan ditentukan oleh kesadaran untuk mampu mengidentifikasi keperluan dan keinginan kelompok sasarannya. Penelitian ini hendak melacak strategi pemasaran yang tepat bagi suratkabar suratkabar local di era digital. Konsep utama yang digunakan dalam kajian ini adalah IMC mix (Integrated Marketing Communication mix). Metode kajian ini adalah observasi dan wawancara mendalam. Studi kasusnya adalah suratkabar Radar Depok. Temuan yang dihasilkan kajian ini adalah bahwa media local ini sudah secara konsisten menerapkan IMC mix dalam upaya bersaing dalam bisnis suratkabar di era digital.
Berkomunikasi secara terbuka dan luwes pada diri remaja dengan seseorang akan sangat terbantu dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang dialami. Komunikasi bagian terpenting dalam kehidupan, sebagai mahkluk sosial tentu saja semua manusia yang ada di muka dunia ini akan besosialisasi melalui komunikasi. Dengan komunikasi seseorang akan sangat terbantu dalam menyelesaikan persoalan-persoalannya. Banyak kasus, komunikasi lebih didominasi dalam bentuk verbal (kata-kata) dibanding dengan non verbal (simbolik). Beberapa penelitian di Amerika, menegaskan bahwa waktu manusia di luar waktu tidur 70% digunakan untuk berkata-kata. Artinya, bilaseseorang mampu membangun kata-kata yang baik, orang itu telah menggunakan 70% waktunya untuk membangun sebuah kebaikan. Sebaliknya bila 70% itu digunakan untuk hal-hal yang jelek jelas orang itu sedang membuat kubangan bagi kegagalannya sendiri. Ketakutan dan kecemasan berkomunikasi menjadikan batu sandungan yang besar dalam diri seorang remaja. Sehingga, dapat menghilangkan kepercayaan diri. Kecemasan berkomunikasi amat mempengaruhi kredebilitas anak remaja. Pada kehidupan sehari-hari komunikasi antarpribadi merupakan suatu proses komunikasi (penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan) adalahhal yang paling efektif dapat dilakukan secara sederhana. Tujuan penelitian ingin mengetahui dan mengdeskripsikan implemtasikan pola komunikasi antarpribadi pada anak remaja. Metode yang digunakan melalui observasi dan wawancara mendalam kepada Ketua Karang Taruna dan Remaja RW 04 Kelurahan Sukmajaya Depok. Hal ini sangat diharapkan remaja memiliki kemampuan dalam berkomunikasi dalam menuangkan ide dan gagasannya, terlebih jika dilihat remaja adalah generasi penerus, sehingga mereka patut diberikan cara berkomunkasi antarpribadi secara baik. Hasil yang terlihat pada remaja Karang Taruna dan Remaja RW 04 Kelurahan Sukmajaya Depok para remaja mampu diajak untuk mengevaluasi diri dari setiap tindakan baik secara kelompok maupun individu.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.