Sitiluhur Village, Gembong District, Pati Regency has good tourism potential, but many people are not aware of this. The objectives of the activities were (1) the development of tourism potential, (2) the empowerment of the Sitiluhur village community (3) making the completeness of tourism in the Sitiluhur village. The method used is an analysis of the attraction of tourism attractions, analysis of tourism supporting system, analysis of local communities. This service was carried out with community partners in Sitiluhur Village, Gembong District, Pati Regency. The service activities carried out were the optimization of tourism potential by making directions to tourist attractions, adding a spot for selfies in Kebo Amuk Waterfall (Tedunan), building a wooden love bridge to cross at Kebo Amuk Waterfall. The result of this activity is the awareness of the community and the Sitiluhur Village and Pokdarwis is increasing and some supporting facilities for tourists are available. AbstrakDesa Sitiluhur, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati memiliki potensi wisata yang baik, tetapi masyarakat setempat belum menyadari hal ini. Tujuan kegiatan adalah (1) pengembangan potensi wisata, (2) pemberdayaan masyarakat desa Sitiluhur (3) membuat kelengkapan wisata di desa Sitiluhur. Metode yang digunakan adalah analisis daya tarik objek wisata, analisis pendukung pariwisata,analisis masyarakat setempat. Pengabdian ini dilaksanakan dengan mitra penduduk di Desa Sitiluhur, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati. Hasil yang dari pengabdian ini adalah optimalisasi potensi wisata dengan dibuatnya penunjuk arah menuju tempat wisata, penambahan spot untuk swafoto di Air Terjun Kebo Amuk (Tedunan), terbangunnya jembatan cinta dari kayu untuk menyeberang di Air Terjun Kebo Amuk. Hasil dari kegiatan ini adalah kesadaran masyarakat dan Pokdarwis Desa Sitiluhur meningkat dan beberapa sarana pendukung bagi wisatawan tersedia.
Komponen kondisi fisik sangat penting dalam menunjang performa pebulutangkis. Salah satu komponen kondisi fisik dalam olahraga bulutangkis adalah kekuatan (strength). Untuk mengetahui kemampuan pebulutangkis perlu dilakukannya tes dan pengukuran yang sesuai karakteristik olahraga bulutangkis sehingga dapat menjawab kebutuhan pebulutangkis untuk meningkatkan kompetensinya dengan maksimal. Tes dan pengukuran yang sesuai karakteristik cabang olahraga bulutangkis dimaksudkan untuk dapat mengetahui dan mengidentifikasi kelemahan-kelemahan yang terjadi selama proses latihan. Tes dan pengukuran pebulutangkis dilakukan di klub CPLUSco badminton dengan melibatkan pebulutangkis junior. Proses tes dan pengukuran kekuatan yang tepat sangat diperlukan sehingga peningkatan kondisi fisik dapat diketahui dengan baik. Hasil dari tes dan pengukuran dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan perbaikan program latihan
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran problem based learning (PBL) terhadap hasil belajar bola basket melalui media audio visual pada siswa kelas X1 IPS 1 SMA N 2 Kendal. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, populasi dan sampel sejumlah 36 siswa. Variabel penelitian ini adalah model pembelajaran PBL, media pembelajaran audio visual, dan hasil belajar. Hasil uji independent sample t test memperoleh nilai signifikansi 0,000 atau < 0,05, yang berarti ada perbedaan antara hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran PBL dan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil statistik deskriptif diketahui bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran PBL adalah 83,89, sedangkan nilai rata-rata hasil belajar siswa dengan model pembelajaran konvensional adalah 76,28. Hal tersebut menunjukkan ada peningkatan hasil belajar bola basket melalui media audio visual pada siswa kelas XI IPS 1 SMA N 2 Kendal. Simpulan model pembelajaran PBL efektif terhadap hasil belajar bola basket melalui media audio visual.
Garbage dump near people's settlement can makes an unhealthy environment and disturbs people's health surroundings because of the inappropriate garbage heap, so that the existence of garbage is very fidgety to people. Such a condition causes garbage disposal to become the most difficult problem in Palebon district, Pedurungan subdistrict which should be handled soon. Solutions which are offered focus on the additional infrastructure especially sets of production equipment (compost cultivation container), organic compost production and non-organic garbage utilization into people's work RW I and RW II which can be implemented well, effective and efficient marketing process, and PKK (home economic) that will be founded to manage non-organic garbage into beneficial handicrafts. Based on the garbage-recycling activity devoted to people, the team has successfully made a compost cultivation container, work of non-organic garbage, as well as garbage cultivation marketing training Kata Kunci Ipteks, Daur Ulang dan SampahAbstrak Tumpukan sampah yang tidak tepat dapat mengganggu mengganggu manusia. Kondisi tersebut menyebabkan pembuangan sampah menjadi masalah yang paling sulit di Kabupaten Palebon, Kecamatan Pedurungan yang harus segera ditangani. Solusi yang ditawarkan fokus pada infrastruktur tambahan terutama perangkat produksi (kompos wadah budidaya), produksi kompos organik dan pemanfaatan sampah non organik ke dalam pekerjaan masyarakat RW I dan RW II yang dapat dilaksanakan dengan baik, proses pemasaran yang efektif dan efisien, dan PKK yang akan didirikan untuk mengelola sampah non organik menjadi kerajinan yang menguntungkan. Berdasarkan kegiatan daur ulang sampah yang ditujukan untuk masyarakat, tim telah berhasil membuat wadah budidaya kompos, kerja sampah non organik, serta pelatihan pemasaran budidaya sampah.
Teenagers have an important role to develop the village into a tourist village. One of the roles is to develop existing facilities and infrastructure at tourist sites. Information boards are a very important part of tourism villages’s management because it can be the information about tourist attractions, restrictions and warnings. Therefore, training and mentoring in making information boards in English and Indonesian need to be done in Bendosari Village, Plantungan District, Kendal Regency because of the limited number of information boards at tourist sites, especially in Jeglong Waterfall. The method used in the training is lecture, question and answer and practice. Participants in the training and mentoring activities for the making of this information board were the teenagers of Bendosari Village. The outcomes generated from these training activities are 1) teenagers 'understanding of the importance of information boards at tourist sites increases, 2) teenagers' understanding of the phrases used on information boards both in English and in Indonesian also increases, 3) models of information boards for tourist sites are created, and 4) nformation boards in English and Indonesian language for tourist sites are created as well
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.