Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lama waktu fermentasi/proofing terbaik dalam pembuatan roti dengan penambahan 20% mocaf (Modified Cassava Flour/ tepung singkong termodifikasi). Metode yang dilakukan dalam pembuatan roti mocaf yaitu dengan straight dough dengan lama waktu fermentasi yang dilakukan yaitu 30, 45, dan 60 menit. Lama waktu fermentasi terbaik yang menghasilkan karakteristik mutu sensori seperti tekstur, warna, rasa, dan aroma yang mirip dengan karakteristik roti tanpa penambahan mocaf adalah selama 60 menit. Selain itu baik tingkat kesukaan maupun daya kembang roti mocaf terbaik diperoleh dengan melakukan fermentasi/proofing selama 60 menit. Daya kembang roti mocaf yang difermentasi selama 60 menit menghasilkan daya kembang sebesar 1234,945.Kata kunci: roti, mocaf, waktu fermentasi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan tepung labu parang dan maizena terhadap sifat fisik dan kimia vla instan yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan lima taraf yaitu perbandingan tepung labu parang dan maizena (20,1:1; 19,6:1,5; 19,1:2; 18,6:2,5; 18,1:3) dengan dua kali ulangan. Analisis produk meliputi uji fisik (viskositas), uji kimia (kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, kadar karbohidrat, kadar β-Karoten, antioksidan), dan uji organoleptik (uji mutu sensori dan uji hedonik). Hasil penelitian menunjukkan kandungan kimia pada vla instan tepung labu parang terpilih untuk kadar air 4,48%, abu 5,84%, lemak 5,85%, protein 14,66%, karbohidrat 69,17%, aktivitas antioksidan 1190,44 ppm, dan β-Karoten sebesar 1525,03 μg/g. Vla instan tepung labu parang yang disukai oleh panelis yaitu dengan perbandingan tepung labu parang dan maizena sebesar (18,1:3).
Muntok white pepper is the most recognized commodity of Indonesian in the world. One of the diversified products of white pepper is hard candy. This study aimed to determine the antioxidant activity, chemical, sensory, and microbiology characteristics of Muntok white pepper hard candy. The used experimental design was factorial completely randomized design, with the sucrose – glucose ratio as the first factor with two levels (50:50 and 70:30) and white pepper powder concentration as the second level with three levels (1%, 3%, and 5%). The product selection was based on the hedonic parameters. After getting the selected formulation, some tests were conducted, including antioxidant activity test by DPPH method, proximat analysis, TPC test, sensory evaluation, and energy content calculation. Selected Muntok white pepper hard candy formulation used a 50:50 sucrose – glucose ratio with 1% white pepper addition. It has a moisture content of 3.46%, ash content of 0.89%, fat of 12%, the protein content of 1.95%, reducing sugar of 11.31%, saccharose of 62.93%, TPC of 8x101 colonies/g, low antioxidant activity (IC 50) of 141208.03 mg/L, AEAC of 20.58 mg/100g vitamin C, the percent inhibition of 17.66%, the energy content of 365.44 kcal/100gr. The hedonic test result leads to be like by the panellists (5.57 -7.10 in 10 scales). Its sensory quality test results were leading to golden yellow (8.31), leading to spicy (5.58), no pepper smell (2.86), and leading to the hard texture (4.34). The selected product has confirmed the Indonesian National Standard of hard candy.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian serbuk ekstrak kelopak bunga rosela terhadap sistem imun tikus Sprague Dawley. Parameter yang diamati adalah leukosit, differensial leukosit, organ limfoid (limpa dan hati), total serum protein dan serum albumin dari darah tikus Sprague Dawley. Hewan uji dibagi atas 4 kelompok yang masing-masing terdiri dari 5 ekor tikus. Kelompok pertama adalah kelompok normal, kelompok 2 diberikan stimuno forte dosis 1,35 mg/KgBB, kelompok 3 diberikan serbuk ekstrak rosela I dosis 40,5 mg/KgBB, dan kelompok 4 diberikan serbuk ekstrak rosela II dosis 81 mg/KgBB secara sonde selama 28 hari. Pada hari ke-0 dan hari ke-29 dilakukan pengambilan darah. Analisa data menggunakan perhitungan selisih, yang hasilnya dibandingkan dengan nilai normal tikus kondisi sehat. Berdasarkan hasil penelitian pemberin serbuk ekstrak rosela I dosis 40,5 mg/KgBB KgBB dapat mempertahankan fungsi sistem imun pada tikus Sprague Dawley dengan peningkatan nilai rata-rata jumlah neutrofil segmen sebesar 42,2%, total serum protein sebesar 10,99g/dl, bobot limpa relatif sebesar 0,22% dan bobot hati relatif sebesar 3,27% yang masih dalam batas normal hewan coba dalam kondisi sehat sehingga dapat memberikan efek protektif terhadap serangan antigen. Kata kunci : Serbuk ekstrak, rosela, sistem imun
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.