<p>Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris apakah kompetensi pemerintah desa, sistem pengendalian internal (SPI), dan aksesibilitas laporan keuangan berpengaruh terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa. Populasi dari penelitian ini adalah kepala desa dan bendahara desa se-Kota Pariaman yang berjumlah 110 orang. Sampel pada penelitian ini mengambil seluruh total populasi. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah regresi linier berganda setelah uji asumsi klasik terpenuhi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi dan system pengendalian internal berpengaruh terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa. Aksesibilitas laporan keuangan tidak berpengaruh terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa.</p>
This paper aims to assess the value relevance of accounting information and other information. This study investigates whether accounting information, intellectual capital and digitalization initiatives influence share market value. Further, this study investigates the moderator effect of human capital on the relationship between process and relational capital on market share.
The Ohlson (1995) model was used to measure the value relevance of accounting information, digitalization initiative and intellectual capital. The study uses a multiple regression model to apply the Ohlson model (1995) to 412 firm-year observations of manufacture listed companies for the four-year period 2016–2019. This study also uses the portfolio return approach to measure the value relevance of accounting earnings.
The findings documented that the fundamental variables of the Ohlson model consist of book value and earnings are positively related to the market value. Digitalization initiative has value relevance. In the Intellectuals Capital variables, which reflect process capital, the coefficient is significant but not in the predicted direction. And relation capital has a meaningful relationship with the market value, except for the human capital, the findings do not support the hypothesis. Human Capital moderates the relation between Process capital and share prices, and human capital moderates relational capital and share prices. The results of the portfolio return approach show that accounting earnings do not have value relevance.
Penelitian ini bertujuan mengkaji informasi akuntansi dan informasi lain. Penelitian ini menguji apakah informasi akuntansi, model intelektual dan upaya digitalisasi mempunyai pengaruh terhadap harga pasar saham. Selanjutnya penelitian ini juga menguji efek moderator dari modal manusia terhadap hubungan antara modal proses dan modal rasional pada harga saham.
Model Ohlson (1995) digunakan untuk mengukur relevansi informasi akuntansi, upaya digitalisasi dan modal intelektual. Modal ini digunakan untuk menguji 412 observasi perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode 2016-2019 dengan menggunakan pendekatan analisis regresi. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan portofolio return untuk mengukur relevansi nilai laba akuntansi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel fundamental dari model Ohlson (1995) yaitu nilai buku dan laba berpengaruh positif terhadap harga pasar. Upaya digitalisasi memiliki relevansi nilai. Variabel modal intelektual yang mencerminkan modal proses mempunyai koefisien yang signifikan tetapi arah koefisien tidak sesuai dengan yang dirumuskan dalam hipotesis. Modal relasional memiliki relevansi nilai sedangkan modal manusia tidak memiliki relevansi nilai. Modal manusia memoderasi modal proses dengan harga saham dan modal manusia memoderasi modal relasional dengan harga saham. Hasil dari pengujian portfolio return menunjukkan bahwa laba akuntansi yang diportofoliokan berdasarkan besarnya perubahan laba dan tanda perubahan laba tidak memiliki relevansi nilai.
Akuntansi Forensik memegang peranan penting dalam mengungkap kejahatan-kejahatan financial terutama yang dilakukan oleh mereka yang profesional, berpendidikan dan berilmu pengetahuan (white collar crime). Distorsi Akuntansi merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk melakukan kejahatan kerah putih. Distorsi akuntansi dapat dilakukan dengan cara akuntansi yang dirancang (accounting designed) melalui rekayasa akuntansi yang dapat dijadikan cara untuk melakukan manipulasi informasi keuangan. Makalah ini membahas dua faktor yang yang memicu pentingnya akuntansi forensic yaitu faktor akuntansi yang dirancang (accounting designed) dan faktor fraud (kecurangan). Faktor akuntansi yang dirancang (accounting designed) terkait dengan, rekayasa akuntansi yang dapat dijadikan cara untuk melakukan manipulasi informasi keuangan melalui pemilihan metode-metode, prosedur akuntansi dan prosedur penyajian informasi yang sengaja “diatur”. Sedangkan yang dimaksud dengan fraud adalah tindakan illegal yang dapat dituntut secara hukum dan dianggap sebagai kejahatan (crime). Faktor akuntansi yang dirancang yang dapat digunakan untuk memanipulasi penyajian pelaporan keuangan meliputi manajemen laba, income smoothing dan kreativitas akuntansi. Fraud dapat dibagi dalam beberap kategori yaitu kecurangan korporat, Kecurangan kerah putih, kecurangan pelaporan keuangan, Kecurangan dalam hubungan dengan pekerjaan (occupational Fraud) dan kecurangan melalui sistem akuntansi (fraud within accounting systems). Akuntansi yang dirancang dan Fraud merupakan dua faktor yang dapat digunakan untuk melakukan kejahatan keuangan yang pada akhirnya memerlukan akuntansi forensik untuk mengungkap kejahatan-kejahatan tersebut baik yang diselesaikan dipengadilan mupun diluar pengadilan
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.