Electrical energy shortage and expensive basic electricity costs are one of the problems that are occurred in Karimunjawa Island, Indonesia. The purpose of this research is to identify the potential of ocean currents energy as one of the alternatives to reduce the problem related to energy needs and to predict the electrical energy that can be obtained. The physical phenomena movement of ocean currents is made by using the 2-Dimensional hydrodynamic mathematical model. ADCP Multicell Argonaut-XR type is used to measure the speed of ocean currents to validate the model result. Tidal, wind, coordinate and bathymetry data are all the variables that are in the mathematical model of ocean current movement. The potential of electrical energy is determined by the value of power density which is calculated based on the speed ocean current model. The result of this research is the map of the potential distribution of ocean currents in Karimunjawa waters.
Instrumen penelitian adalah alat ukur yang digunakan secara sistematis untuk mengumpulkan data penelitian. Hasil penelitian yang baik diperoleh jika instrumen yang digunakan valid dan reliabel. Reliabilitas instrumen menunjukkan ketepatan atau sejauh mana hasil pengukuran instrumen dapat direplikasi. Reliabilitas menjadi salah satu parameter penting dalam menentukan kualitas suatu instrumen. Penelitian ini bertujuan untuk memilih statistik uji yang paling tepat terhadap pengujian reliabilitas terhadap instrumen untuk konsentrasi klorofil-a perairan. Data konsentrasi klorofil-a perairan diperoleh dari dua instrumen yaitu : metode spektrofotometri dari 14 stasiun pengamatan di Teluk Semarang Jawa Tengah dan penginderaan jauh. Statistik uji yang paling tepat digunakan adalah Intraclass Correlation Coefficients (ICC). Nilai ICC adalah rasio antara varians objek terhadap varians total. Hasil penelitian diperoleh nilai ICC = 0,83 artinya 83 % keragaman data disebabkan keragaman objek dalam hal ini stasiun penelitian. Tidak terdapat bias pengukuran konsentrasi klorofil-a dari kedua instrumen, karena reliabilitas kedua instrumen mendekati sempurna. A research instrument is a measuring tool used systematically to collect the data. A good result of the research is obtained if the instrument is reliable. The reliability of the instrument showed accuracy on instrument measurement could be replicated. Reliability is one of the important parameters in determining the quality of the device. This study is aimed at selecting the most appropriate test of statistics in the reliability of the instrument for chlorophyll-a water concentrations. The data of chlorophyll-a waters concentration is gained from two instruments called spectrophotometric method from 14 observation stations in Semarang Bay, Central Java, and remote sensing. The best test statistic is the Intraclass Correlation Coefficients (ICC). The value on ICC is the ratio between the variance of the object at total variance. The results showed that ICC = 0.83, meaning that 83% of a variety of data is due to the diversity of objects in these research stations. There is no bias in measuring the chlorofil-a concentration using the two instruments because the reliability of the two devices is closely perfect.
Maraknya pemberitaan mengenai inovasi sumber energi terbarukan yang berasal dari laut berdampak terhadap banyaknya hasil studi yang mulai mengarah pada pengoptimalan energi non-konvensional dari laut. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui lokasi potensi dari Perairan Selat Larantuka, besar daya rata – rata yang dihasilkan setiap musimnya selama 1 tahun dan probabilitas energi dari arus laut setiap musimnya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan penetuan lokasi dengan purposive sample. Penelitian ini dibagi dalam dua tahap besar yaitu tahap survey lapangan dan tahap pemodelan numerik dengan MIKE 21 flow model, flexible mesh serta dilanjutkan dengan perhitungan potensi energi arus laut. Berdasarkan hasil didapatkan Lokasi potensi yang ditentukan adalah pada -8o 18’ 06.9” 123o01’20.1” dengan probabilitas potensi pada musim timur sebesar 94.85%, pada musim peralihan II sebesar 95.73%, pada musim barat sebesar 96.84% dan pada musim peralihan I sebesar 96.77%. Kata kunci: probabilitas potensi, energi non-konvensional, Selat Larantuka
Lokasi geografis Teluk Lampung yang terletak di Pulau Sumatra bagian Selatan dan dipisahkan dari Pulau Jawa melalui Selat Sunda mempunyai akses langsung dengan perairan lepas dari Samudera Hindia. Hal ini akan berpengaruh terhadap pola sirkulasi arus permukaan yang terbentuk. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan arus permukaan di Teluk Lampung dengan menggunakan pendekatan model hidrodinamika khususnya pada musim peralihan II (Oktober – November 2020). Verifikasi model dilakukan dengan cara membandingkan hasil model arus dengan hasil pengukuran arus lapangan menggunakan currentmeter valeport yang dilaksanakan dari tanggal 12 Oktober sampai 9 November 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arus permukaan dominan dibangkitkan oleh pasang surut dengan prosentase arus pasang surut sebesar 89,09 %. Tipe pasang surut adalah tipe campuran condong harian ganda dengan nilai Formzahl 0,4. Kecepatan arus maksimum 0,168 m/s ke arah 352° dan arus minimum 0,017 ke arah 33°, sehingga arah pergerakan cenderung bolak balik. Pada kondisi pasang, arus bergerak ke utara yaitu dari Selat Sunda masuk ke perairan Teluk Lampung, dan sebaliknya pada saat surut arus bergerak ke arah selatan keluar dari perairan Teluk Lampung menuju Selat Sunda. The geographical location of Lampung Bay, which is located in the southern part of Sumatra Island and separated from Java Island by the Sunda Strait, has direct access to the waters off the Indian Ocean. This will affect the surface current circulation pattern that is formed. This research aims to model surface currents in Lampung Bay using a hydrodynamic model approach, especially in 2nd transitional monsoon (October - November 2020). Model verification is carried out by comparing the results of the current model with the results of field current measurements using a valeport current meter which was carried out from 12 October to 9 November 2020. The results showed that the dominant surface current was generated by tides with a tidal current percentage of 89.09%. The tidal type is a mixed type of mixed tide prevailing semidiurnal with a Formzahl value of 0.4. The maximum current speed is 0.168 m/s in the direction of 352° and the minimum current is 0.017 in the direction of 33°, so that the direction of movement tends to be back and forth. At high tide, the current moves northward from the Sunda Strait into the waters of Lampung Bay, and vice versa at low tide the current moves southward out of the waters of the Lampung Bay towards the Sunda Strait.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.