Bandengan waters are marine tourism area which should be preserved, so that it is necessary to analyze the suitability and carrying capacity of the area. This study aims to determine the suitability of marine tourism using tourism suitability indices method based on biophysical parameters. Biophysical-water parameters used as suitability criteria are coral reef coverage, harmful biota, depth, brightness, current velocity, bottom substrate, slope and width of the beach, land cover and type of beach and the availability of fresh water. Analysis of the carrying capacity of the area was conducted to determine the width of the area and the carrying capacity for each category of marine tourism. Based on the analysis of the suitability of marine tourism and the carrying capacity of the region, there are two categories of tourism which are very suitable to be developed in Bandengan waters. The first category is recreation and swimming with total area of 52.46 hectares and a capacity of 27,978 visitors. The second category is boating, banana boat and jet ski with a total area of 99.68 hectares and a capacity of 11,961 visitors. Kata kunci: marine tourism, suitability analysis, carrying capacity. Perairan Bandengan merupakan kawasan wisata bahari yang harus dijaga kelestariannya, sehingga perlu dilakukan analisa kesesuaian dan daya dukung kawasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian wisata bahari dengan metode indeks kesesuaian wisata berdasarkan parameter biofisik perairan. Parameter biofisik perairan yang dijadikan kriteria yaitu tutupan terumbu karang, biota berbahaya, kedalaman, kecerahan, kecepatan arus, material dasar perairan, kemiringan dan lebar pantai, penutupan lahan dan tipe pantai serta ketersediaan air bersih. Analisa daya dukung kawasan dilakukan untuk mengetahui luas kawasan dan daya tampung untuk masing-masing kategori wisata bahari. Berdasarkan hasil analisa terhadap kesesuaian wisata bahari dan daya dukung kawasan, ada dua kategori wisata yang sangat sesuai untuk dikembangkan pada perairan Bandengan. Kategori wisata bahari yang pertama yaitu rekreasi dan renang dengan luas kawasan 52,46 ha dan daya tampung 27,978 wisatawan. Kategori kedua yaitu berperahu, banana boat dan jet ski dengan luas kawasan 99,68 ha dan daya tampung 11.961 wisatawan. Keywords: wisata bahari, analisis kesesuaian, daya dukung.
Seagrass has an important role for marine environment as a primary producer also as constituent and ecosystems habitats that support the life on coral reefs and mangrove or coastal. This research is aimed to identify the seagrass species and to undertand thier density and coverage. This research was conducted on June-August 2016 at Ujung Piring waters, Jepara. The research used descriptive method. Sampling was conducted on five stations, where each station performed five repetitions. The seagrasses found in research sites were identified and counted for their density and coverage. Seawater quality parameter were measured in situ. Sediment were take for grain size analysis to undertand their characteristic. The research showed that during the study period there were four species of seagrasses i.e. Enhalus acoroides, Thalasia hemprichii, Cymodocea Rotundata, and Syringodium isoetifolium. Overall this study indicate the highest and lowest density found in Thalassia hemprichii (33,87 and 4,35 stands/m²). E. acoroides had highest coverage (48,67%) while the lowest (8,71%) was T. hemprichii. There were variation in density and covarage of seagrass species due to water quality and showed uneven distribution of the seagrass species in that area. Keywords : Enhalus acoroides, Thalasia hemprichii, Cymodocea rotundata, dan Syringodium isoetifolium, variasi komposisi, Lamun memiliki peranan penting bagi kehidupan di laut sebagai produsen primer serta penyusun habitat dan ekosistem yang menyangga kehidupan di terumbu karang dan mangrove atau daratan pantai. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis lamun dan variasi kerapatan dan penutupannya di perairan Ujung Piring, Kabupaten Jepara. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni–Agustus 2016 di perairan Ujung Piring Jepara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan pada lima stasiun, dimana setiap stasiun dilakukan lima kali pengulangan. Lamun diidentifikasi di lokasi penelitian, dihitung kerapatannya dan penutupannya. Pengukuran kualitas perairan dilakukan in situ, sedangkan sedimen diambil untuk dianalisa butiran untuk mengetahui karakteristik sedimennya. Hasil penelitian ini menunjukkan selama periode penelitian terdapat 4 jenis lamun, yaitu Enhalus acoroides, Thalasia hemprichii, Cymodocea rotundata, dan Syringodium isoetifolium. Kerapatan tertinggi dan terendah ditemukan pada Thalassia hemprichii yaitu 33,87 dan 4,35 tegakan/m². Persentase penutupan tertinggi ditemukan pada E. acoroides dengan nilai 48,67% dan yang terendah 8,71% oleh T. hemprichii. Terdapat variasi komposisi dan kerapatan berdasarkan waktu pengamatan, hal ini menunjukkan adanya pengaruh lingkungan dan tidak terjadi persebaran lamun yang merata pada daerah tersebut. Kata Kunci : Enhalus acoroides, Thalasia hemprichii, Cymodocea rotundata, dan Syringodium isoetifolium, variasi komposisi.
Instrumen penelitian adalah alat ukur yang digunakan secara sistematis untuk mengumpulkan data penelitian. Hasil penelitian yang baik diperoleh jika instrumen yang digunakan valid dan reliabel. Reliabilitas instrumen menunjukkan ketepatan atau sejauh mana hasil pengukuran instrumen dapat direplikasi. Reliabilitas menjadi salah satu parameter penting dalam menentukan kualitas suatu instrumen. Penelitian ini bertujuan untuk memilih statistik uji yang paling tepat terhadap pengujian reliabilitas terhadap instrumen untuk konsentrasi klorofil-a perairan. Data konsentrasi klorofil-a perairan diperoleh dari dua instrumen yaitu : metode spektrofotometri dari 14 stasiun pengamatan di Teluk Semarang Jawa Tengah dan penginderaan jauh. Statistik uji yang paling tepat digunakan adalah Intraclass Correlation Coefficients (ICC). Nilai ICC adalah rasio antara varians objek terhadap varians total. Hasil penelitian diperoleh nilai ICC = 0,83 artinya 83 % keragaman data disebabkan keragaman objek dalam hal ini stasiun penelitian. Tidak terdapat bias pengukuran konsentrasi klorofil-a dari kedua instrumen, karena reliabilitas kedua instrumen mendekati sempurna. A research instrument is a measuring tool used systematically to collect the data. A good result of the research is obtained if the instrument is reliable. The reliability of the instrument showed accuracy on instrument measurement could be replicated. Reliability is one of the important parameters in determining the quality of the device. This study is aimed at selecting the most appropriate test of statistics in the reliability of the instrument for chlorophyll-a water concentrations. The data of chlorophyll-a waters concentration is gained from two instruments called spectrophotometric method from 14 observation stations in Semarang Bay, Central Java, and remote sensing. The best test statistic is the Intraclass Correlation Coefficients (ICC). The value on ICC is the ratio between the variance of the object at total variance. The results showed that ICC = 0.83, meaning that 83% of a variety of data is due to the diversity of objects in these research stations. There is no bias in measuring the chlorofil-a concentration using the two instruments because the reliability of the two devices is closely perfect.
AbstrakDaerah perairan muara Sungai Silugonggo merupakan salah satu wilayah yang terletak di pesisir Laut Jawa, Kabupaten Pati. Pada daerah pesisir di wilayah perairan ini terdapat pemukiman penduduk, pertambakan dan terdapat kawasan mangrove yang merupakan sumber utama nutrien yang masuk di perairan tersebut. Kondisi ini menyebabkan wilayah perairan muara Sungai Silugonggo akan mengalami persebaran sesuai dengan dinamika oseanografi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pola sebaran dan nilai kandungan klorofil-a serta mengetahui pola arus yang mempengaruhi sebaran klorofil-a secara horizontal di Perairan Muara Sungai Silugonggo, Kecamatan Batangan, Pati. Penelitian ini menggunakan data primer berupa klorofil-a, nutrien, parameter kualitas perairan, arus dan data sekunder adalah bathimetri dan pasang surut. Pengolahan data menggunakan pemodelan numerik. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai kandungan klorofil-a berdasarkan tanggal sampling berada pada kisaran 0,4981-12,1307 mg/m 3 dan memiliki nilai ratarata setiap pengambilan sebesar 2,5348, 3,2425 dan 3,8499 mg/m 3 . Berdasarkan hasil pengamatan menunjukkan bahwa nilai kandungan klorofil-a secara horizontal di Perairan Muara Sungai Silugonggo lebih dipengaruhi oleh masukan dari sungai, vegetasi mangrove dan daerah pertambakan. Sebaran klorofil-a di Perairan Muara Sungai Silugonggo memiliki pola mengarah dari wilayah muara sungai ke arah laut. Persebaran klorofil-a secara horizontal dominan dipengaruhi oleh arus dengan pola mengarah dari timur laut (45º) ke arah barat daya (225º) dengan kecepatan berkisar 0,03-0,15 m/det. Kata Kunci: Sebaran, Horizontal, Klorofil-a, Silugonggo, Fisik-Kimia Perairan AbstracSilugonggo estuary is an area located in coast of Java Sea, Pati. In the coastal region in this territorial waters, there are settlements, fish ponds and mangrove area, which is a major source of nutrients for the waters. This condition causes the territorial waters of Silugonggo River estuary will have distribution in according with the Oceanographic dynamics. The purpose of this research is to know the value and distribution pattern of chlorophll-a and figure out the pattern of currents influencing the distribution of chlorophyll-a horizontally in the waters of the Silugonggo River estuary, Batangan District, Pati. The primary data which were used in this research was chlorophyll-a, the quality of the waters, nutrients, currents and the secondary data was bathymetry and tide. Data processing used numerical modeling. The results of this research reveals the value of chlorophyll-a based on the sampling dates were in the range of 0.4981-12.1307 mg/m 3 and had an average rating of any taking of 2.5348, 3.2425 and 3.8499 mg/m 3 . Based on the observation indicated that the horizontal contents value of chlorophyll-a in waters of the Silugonggo River estuary was influenced by input from rivers, mangrove vegetation and fish pond areas. Distribution of chlorophyll-a in waters of the Silugonggo River estuary had a pattern leading from the mouth of the River towar...
Perairan Pantai Mangunharjo merupakan perairan penangkapan ikan yang di sekitarnya terdapat aktivitas industri dan pemukiman padat penduduk. Limbah industri dan rumah tangga yang tebawa oleh aliran sungai dan bermuara di Perairan Pantai Mangunharjo dapat menyebabkan perubahan kualitas perairan yang dipengaruhi oleh senyawa kimia seperti nitrat dan fosfat. Salah satu yang mempengaruhi pola sebaran konsentrasi nitrat dan fosfat di perairan adalah arus laut. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan: untuk mengetahui konsentrasi nitrat dan fosfat secara horizontal dan pengaruh arus terhadap sebaran konsentrasi nitrat dan fosfat di perairan Pantai Mangunharjo, Semarang. Pengambilan data lapangan dilakukan 12 titik pada tanggal 1 Oktober 2018 serta data arus lapangan diambil hingga tanggal 3 November 2018 di Perairan Pantai Mangunharjo, Semarang. Analisis kandungan nitrat dan fosfat air laut dilakukan di Laboratorium Pengujian dan Peralatan (BPP) Srondol. Data arus lapangan diverifikasi dengan data model untuk mengetahui kecepatan dan arah arus yang terjadi. Konsentrasi nitrat dan fosfat tertinggi berada di stasiun 3 dengan nilai masing-masing sebasar 0,7835 mg/l dan 1,1759 mg/l. Pola sebaran nitrat dan fosfat lebih dominan dipengaruhi oleh sumber masukan dari aliran sungai dibanding dengan arah arus yang terjadi di Perairan Pantai Mangunharjo Semarang. The coastal waters of Mangunharjo are fishing area. Arround that location, there are industrial and populated areas. Industrial waste and households that carried over by the streams and boiled down to Mangunharjo coastal waters caused changes in water quality that influence by chemical elements such as nitrates and phosphate. One that affects the patterns of the nitrates and phosphate distribution is sea currents. This research was conducted with the aim of: to know the concentration of nitrate and phosphate horizontally and the effect of the current to the spread of nitrate and phosphate concentrations in Mangunharjo Beach, Semarang. Sampling for the study of nitrates and phosphate were carried out in 12 points locations on October 31st 2018 and sea currents carried out until November 3rd 2018 at the coastal waters of Mangunharjo, Semarang. Analysis of the content of nitrates and phosphate of seawater is conducted in testing laboratory and equipment. Field current data is verified with data model to figure out the speed and direction of the current. The highest nutrient concentrations of nitrates and phosphate were at the station 3 with a value of 0.7835 mg/l and 1.1759 mg/l respectively. Nitrates and phosphate distribution are more dominant influenced by river stream compared to the current direction in coastal waters of Mangunharjo.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.