Bio-desulfurization generally involves the oxidation of sulfide to sedimented, sulfur compounds in microaerobic conditions and is applied at biogas power plants by the palm oil industry. In this work, microbes were screened from various sources, including microalgae, coal waste, Palm Oil Mill Effluent (POME), and cow manure. Screening of potential microbes was conducted using synthetic chemical reagent as the sulfur source. Decomposition of sulfur sources, like Na 2 S 2 O 3 , has been observed through microbial process whereas sulfur was separated into sedimented other sulfur compounds. Screenings were first conducted in modified growth media followed by screening with selective media for Thiobacillus. With the selective media, the treatment was continued with the addition of a sulfur source to see if the microbes are able to convert the sulfur to sulfuric acid or other sulfur compounds as sediment. The preferred microbe would be chosen and applied to the bioscrubber system at Terantam, Indonesia. This work could also be applicable to biogas generation from POME where H 2 S content is more than 1,200 ppm, which is corrosive to the biogas engine. Finally, we propose a two-step desulfurization in which H 2 S is absorbed by an alkali solution followed by sulfur separation.
Asam lemak bebas (alb) dalam Crude Palm Oil (CPO) merupakan salah satu parameter kualitas CPO.Munculnya asamlemak bebas ini dapat berasal dari faktor pemanenan dan penyimpanan. Asamlemak bebas yang tinggi dalam CPO dapat menurunkan harga CPO. Minyak mentah sawit inimerupakan salah satu sumber energi terbarukan yang diolah, antara lain, menjadi pure plant oil (PPO)dan biodiesel. Namun,masalah utama CPO sebagai bahan baku PPO dan biodiesel adalah asamlemak bebas. Asam lemak bebas dalam CPO yang dapat digunakan untuk PPO dan biodiesel tidakboleh lebih dari 1%. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan usaha untuk menurunkan asamlemak bebas dalam CPO sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Metoda yang digunakanadalah esterifikasi. Asam lemak bebas dikonversi menjadi metil ester. Campuran metil ester dengantrigliserida ini merupakan bahan bakar yang dapat digunakan untuk pengganti BBM. Kondisi yangoptimal untuk proses esterifikasi CPO alb tinggi adalah sebagai berikut : suhu 65oC, waktu 360 menit,katalis 0,25%, dan perbandingan mol metanol 8:1. Dengan proses ini, asam lemak bebas dapatditurunkan menjadi 2,76% (konversi 89,39%). Pada kondisi yang sama dengan katalis yangditingkatkan menjadi 0,5%, asam lemak bebas dapat diturunkan menjadi 1,86% (konversi 92,85%).Pada kondisi yang sama, dengan katalis yang ditingkatkan menjadi 1%, asam lemak bebas dapatditurunkan menjadi 1,75% (konversi 93,28%).Kata kunci: asam lemak bebas, CPO, esterifikasi, PPO, biodiesel
Pengolahan anaerob merupakan teknologi efektif yang murah untuk mengolah limbah cair kelapa sawit (POME) menjadi biogas yang dapat dijadikan bahan bakar atau listrik. Yield biogas dapat ditingkatkan dengan menerapkan teknik pretreatment limbah POME sebelum menuju digester. Umumnya, teknik pretreatment ini adalah tahapan hidrolisis yang merupakan tahap pertama dari produksi biogas. Tujuan dari pretreatment ini untuk memecah padatan atau gumpalan komponen agar lebih mudah dicerna oleh bakteri. Studi ini berisi ulasan perbandingan keunggulan dan kelemahan beberapa metode pretreatment terkini termasuk dengan evaluasi biaya operasional yang sesuai untuk diaplikasikan pada pengolahan pretreatment limbah POME di PKS Sei Pagar. Berdasarkan hasil seleksi, teknik pretreatment dengan karakteristik limbah POME yang memiliki biaya operasional relatif rendah yaitu teknik ultrasonik dan ozonasi.
Minyak nabati murni (Pure Plant Oil / PPO) dari kelapa sawit dapat digunakan sebagai subtitusi bahan bakar solar pada mesin diesel. PPO dapat digunakan dengan mencampurkannya dengan solar, sehingga mengurangi penggunaan bahan bakar fosil yang tidak ramah lingkungan. Akan tetapi, bahan bakar campuran PPO juga memiliki sisi negatif seperti Specific Fuel Consumption (SFC) yang tinggi, viskositas tinggi, nilai kalor yang rendah, dan emisi NOx yang cenderung sedikit lebih tinggi. Dalam studi ini berbagai campuran PPO dan solar diuji di PLTD. Hasilnya menunjukkan bahwa PPO sebaiknya digunakan dengan campuran solar dan proses pre-heating dilakukan sebelum masuk ke mesin. Penggunaan PPO juga teruji sebagai bahan bakar yang ramah lingkungan, kandungan sulfur yang rendah, serta menghasilkan emisi gas rumah kaca yang rendah. Agar PPO dapat digunakan pada mesin diesel, maka perlu beberapa perubahan seperti modifikasi mesin seperti pre-heating PPO, modifikasi sistem injektor, dual fuelling, dan blending PPO dengan solar. Kata kunci : biofuel, PPO, kelapa sawit, PLTD, performa mesin diesel
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.