ABSTRAKPenelitian ini memiliki tujuan untuk mengkaji dan menjelaskan bagaimana pengunjung memaknai pariwisata pulau Kemaro dan mengetahui bagaimana perilaku komunikasi pengunjung pariwisata pulau Kemaro. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan pendekatan fenomenologi. Subjek penelitian terdiri dari enam orang informan yang terdiri dari 3 orang pelancong budaya dan 3 orang pelancong religi yang diambil secara purposive. Hasil dari penelitian menunjukkan, pengunjung pariwisata pulau Kemaro yang merupakan informan pada penelitian ini memberikan pemaknaan terhadap pariwisata pulau Kemaro berdasarkan pandangan subjektif. Sehingga informan dalam penelitian memberikan pemaknaan yang beragam terhadap pariwisata pulau Kemaro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi mewarnai semua aspek yang ingin diketahui, baik dari segi pandangan, pengalaman, dan motif pada setiap pengunjung. pengunjung memberikan pandangan terhadap pariwisata pulau Kemaro sebagai tempat bersejarah, tempat yang nyaman, dan juga tempat untuk sembahyang. pengalaman yang dirasakan pelancong selama berada di pulau Kemaro berkaitan dengan kegiatan festival budaya, perayaan 17 Agustusan, perjalanan menuju pulau Kemaro, sembahyang, sampai dengan pengalaman mengenai penyembuhan penyakit. Sedangkan motif yang dimiliki pelancong, yaitu untuk mencari ketenangan dan kesenangan, ajakan dari orang terdekat (orangtua ataupun teman), untuk melakukan kegiatan keagamaan, ketertarikan pelancong pada sejarah pariwisata pulau Kemaro, serta motif untuk berkumpul bersama anggota keluarga. perilaku komunikasi yang terjadi yaitu dalam bentuk interaksi diantara pengunjung serta pengunjung dengan pelaku wisata yang menggunakan komunikasi verbal. Kesimpulan dari penelitian tentang makna pariwisata pulau Kemaro menurut pengunjung yaitu sebagai tempat warga Tionghoa untuk sembahyang, dan salah satu tempat wisata yang memiliki nilai sejarah yang tinggi dan nyaman yang ada di kota palembang. Kata-kata
Kemampuan problem solving pada anak sangatlah penting karena anak dapat mengatasi persoalan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari seperti masalah berebut mainan dengan teman sebaya, kesulitan memahami aturan bermain dan lain-lain karena anak memiliki masalah yang berbeda dengan orang dewasa hal ini akan menstimulus aspek perkembangan pada anak salah satunya aspek kognitif seperti dapat berhitung atau berfikir logis. Faktanya kemampuan berhitung pada anak sangat penting untuk memasuki jenjang sekolah Dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model ATIK dalam meningkatkan kompetensi berhitung pada anak usia dini khususnya di TKIT AL WILDAN kota Bekasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperbaiki proses pembelajaran yaitu dalam meningkatkan kemampuan berhitung anak usia 5-6 tahun, adapun Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dimana penelitian tersebut di lakukan di TKIT AL WILDAN yang beralamat Kp. Cibitung Rt 002 Rw 04 Kelurahan Padurenan Kecamatan Mustika jaya Kota Bekasi dengan jumlah 21 anak. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, catatan lapangan, wawancara dan dokumentasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kemampuan problem solving dapat mempengaruhi kemampuan berhitung pada anak usia dini.
ABSTRAKPenelitian ini memiliki tujuan untuk mengkaji dan menjelaskan bagaimana pengunjung memaknai pariwisata pulau Kemaro dan mengetahui bagaimana perilaku komunikasi pengunjung pariwisata pulau Kemaro. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan pendekatan fenomenologi. Subjek penelitian terdiri dari enam orang informan yang terdiri dari 3 orang pelancong budaya dan 3 orang pelancong religi yang diambil secara purposive. Hasil dari penelitian menunjukkan, pengunjung pariwisata pulau Kemaro yang merupakan informan pada penelitian ini memberikan pemaknaan terhadap pariwisata pulau Kemaro berdasarkan pandangan subjektif. Sehingga informan dalam penelitian memberikan pemaknaan yang beragam terhadap pariwisata pulau Kemaro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi mewarnai semua aspek yang ingin diketahui, baik dari segi pandangan, pengalaman, dan motif pada setiap pengunjung. pengunjung memberikan pandangan terhadap pariwisata pulau Kemaro sebagai tempat bersejarah, tempat yang nyaman, dan juga tempat untuk sembahyang. pengalaman yang dirasakan pelancong selama berada di pulau Kemaro berkaitan dengan kegiatan festival budaya, perayaan 17 Agustusan, perjalanan menuju pulau Kemaro, sembahyang, sampai dengan pengalaman mengenai penyembuhan penyakit. Sedangkan motif yang dimiliki pelancong, yaitu untuk mencari ketenangan dan kesenangan, ajakan dari orang terdekat (orangtua ataupun teman), untuk melakukan kegiatan keagamaan, ketertarikan pelancong pada sejarah pariwisata pulau Kemaro, serta motif untuk berkumpul bersama anggota keluarga. perilaku komunikasi yang terjadi yaitu dalam bentuk interaksi diantara pengunjung serta pengunjung dengan pelaku wisata yang menggunakan komunikasi verbal. Kesimpulan dari penelitian tentang makna pariwisata pulau Kemaro menurut pengunjung yaitu sebagai tempat warga Tionghoa untuk sembahyang, dan salah satu tempat wisata yang memiliki nilai sejarah yang tinggi dan nyaman yang ada di kota palembang. Kata-kata
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mendeskripsikan Strategi Defisi Pemberitaan RRI untuk Mempertahankan Minat Pendengar di Era Digitalisasi Penyiaran. Pendekatan penelitian ini dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Objek pada penelitian ini membahas strategi pemberitan RRI terhadap Konten, Target Audience, Jam Siar, dan SDM. Subjek pada penelitian ini adalah Kepala Pusat Pemberitaan RRI, Reporter Pro 3 RRI, Penyiar Pro 3 RRI, dan Kontributor Pro 3 RRI. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, studi kepustakaan, dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian diperoleh strategi yang dilakukan RRI untuk mempertahankan minat pendengar dengan cara (1) membuat program yang melibatkan pendengar, yang mana pendengar dapat mengirimkan dan memberikan informasi kepada masyarakat atau disebut citizen journalism melalui RRI 30 Detik. (2) RRI melakukan siaran selama 24 jam dalam sehari. (3) RRI bekerja sama dengan Pusdiklat, membuat program reporter dan presenter unggulan serta mengadakan diskusi rutin dengan presenter dan reporter di lapangan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkat kulaitas presenter dan reporter, yang mana tugas mereka langsung berhubungan dengan pendengar.Selain itu, dalam hal teknologi untuk memasuki era digitalisasi. (4) RRI menciptakan tiga aplikasi berbasis sistem android dan iOS yang dapat diunduh google store dan Appstore antara lain RRI Play, Be Young, dan RRI 30 Detik.
Di kondisi saat ini, kebutuhan pokok bagi banyak orang di dunia adalah internet. Beragam macam informasi dapat diketahui dengan memanfaatkan internet. Awal mula internet hanya difungsikan dalam tukar menukar informasi dan penyuratan, akan tetapi sekarang dengan tersedianya media baru, internet tidak hanya sebagai sarana informasi, namun pula sebagai alat yang edukatif dan hiburan, contohnya Youtube, setiap orang mampu belajar dan mempraktekkan langsung dengan video yang ada dalam Youtube. Dengan tanpa batas, akses Youtube bisa dilakukan oleh siapa pun, khususnya bagi setiap anak usia dini. Anak usia dini bisa diasah kreativitasnya melalui sarana edukatif dalam Youtube. Beberapa ahli psikolog sepakat bahwa apa yang anak lihat akan diserap secara utuh, dan selanjutnya anak akan belajar dari hal tersebut. Keadaan tersebut mampu mendorong kreativitas bagi setiap anak usia dini. Kreativitas tiap-tiap orang bisa diamati melalui sisi bagaimana ia menciptakan hal baru yang terpikirkan sebab ia melihat sebuah objek yang telah ada dan selanjutnya dikreasikan menjadi bentuk baru. Hal tersebut membuat penulis tertarik untuk melakukan identifikasi dan mendeskripsikan kreativitas perkembangan anak usia dini melalui dampak tontonan video Youtube. Penelitian kualitatif deskriptif menjadi jenis penelitian yang dipakai dimana terdapat hasilnya yaitu: 1) Setiap anak cenderung senang melihat sesuatu yang menarik dari gambar berwarna warni dan musik, alhasil otak kanan anak bisa diaktifkan guna berpikir kreatif sebab anak cenderung menerima secara utuh apa yang dilihatnya, 2) konten Youtube yang lebih edukatif hendaknya diberikan kepada anak agar lebih kreatif sebab video Youtube tersebut disajikan secara bebas, contohnya seperti video cara mewarnai, menari, bernyanyi, dan lainnya. 3) Kreativitas anak yang dikembangkan bisa berhasil melalui keterampilan dalam berpikir dan melakukan secara kreatif, dan dorongan intrinsik, maka dari hal tersebut bagi anak di usia dini kondisi yang kondusif dan dukungan dari orang tua menjadi motivasi baginya.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.