Sebagian besar mahasiswa masih memandang bahasa Inggris sangat sulit untuk dipelajari. Selain itu mahasiswa tidak percaya diri dan takut melakukan kesalahan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kemampuan siswa berbicara bahasa Inggris setelah menggunakan metode dubbing dan media video pembelajaran. Model penelitian eksperimen yang digunakan adalah one group of pre-test and post-test eksperimental design. Metode pengumpulan data eksperimen terdiri dari observasi, wawancara, dan perekaman. Analisis data melalui pengelompokan dan perbandingan berdasarkan kategori; kategori tidak puas (AS), kategori cukup (F), kategori baik (G), kategori sangat baik (V), dan kategori sangat baik (E). Hasil penelitian berdasarkan pre-test masuk dalam kategori US = 7 siswa, F = 21 siswa, G = 13 siswa, VG = 3 siswa dan E = 0, tidak ditemukan hasil dan post test hasil belajar siswa US = 0, tidak ditemukan hasil, F = 6 siswa, G = 20 siswa, VG = 17 siswa dan E = 1 siswa. Kemudian efek positif dari penggunaan metode dubbing hasil adalah kemampuan siswa dalam berbicara bahasa Inggris meningkat lebih tinggi, mengacu pada hasil pre-test kategori kemampuan siswa ditemukan dalam kategori US dan tidak ditemukan kategori yang sama pada hasil post-test, siswa ' kategori kemampuan tidak ada hasil yang ditemukan dalam kategori E dan kategori AS. Jadi metode dubbing bekerja secara efektif dalam proses pengajaran untuk meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Inggris siswa.
Brand determines the success of a company, as well as branding a city. In the era of regional autonomy and transparency of information, city branding has a major role as a strategy to gain a reputation and a strong positioning in the face of competition with other cities. Therefore, this study aims to identify and mapping the potential areas to be formed as city branding, in particular by exploiting the potential of ecotourism in Pinrang, especially from the perspective of local government.
Social engineering aims to elicit sensitive information by using various manipulation approach to exploit the victim. The increasing of social communication platform such as email, messenger, facebook, linkedin, researchgate, combined with the social psychology and cognitive linguistics become a new weapon to attack either personal or even institutional targets. This paper explores the language used by the attacker to expose psychological threat to elicit sensitive information and to direct the victim to execute the certain action. The data are taken from emails which contain threat language. This paper illustrates how an attacker uses threat language to perform social engineering. The analysis is based on social engineering attack classification (Mouton, 2016) and cognitive pragmatics (Bara, 2010). The result shows rather than using persuasive approach, the attacker uses the threat to exploit cognitive process in thinking and decision making. Moreover the research also found pattern of a social engineer email: warning, threat, and enhancement.
Peningkatan kualitas siswa merupakan salah satu tugas dunia pendidikan. Siswa sekolah dasar memiliki banyak perbedaan dengan orang usia dewasa dalam mempelajari kosakata bahasa Inggris. Jika orang usia dewasa akan cepat menyerap kosakata baru dan mudah memusatkan perhatiannya pada proses pembelajaran, sementara siswa sekolah dasar memerlukan pengulangan dalam menyerap kosakata dan belum bisa memusatkan perhatiannya dengan cepat. Siswa-siswi SDN 26 Jati Utara Padang dalah salah satu sekolah dasar di kota Padang yang belum menerapkan Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran wajib di sekolah, akan tetapi siswa ini memiliki hak untuk mengetahui bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional. Penerapan media pembelajaran berbasis pictures dengan topik school objects merupakan terobosan yang dilakukan tim pengabdian kepada masyarakat UPI YPTK Padang untuk membantu siswa serta menambah kosakata bahasa Inggris siswa SDN 26 Jati Utara Padang. Pengabdian ini dilakukan dengan memilih media pembelajaran yang tepat. Kendala yang ditemui ialah siswa menyelesaikan tulisan bahasa Inggris dalam rentang waktu yang lama diakibatkan kurangnya tepatnya pengejaan kosakata bahasa Inggris. Oleh sebab itu, dengan adanya kegiatan pengabdian masyarakat ini, kegelisahan yang dirasakan pihak sekolah bisa teratasi, serta siswa termotivasi untuk belajar bahasa Inggris dengan tingkat kesulitan yang berbeda.
This study aims to analyze the Semantic Mechanism of Humor in the IT Crowd sitcom, and also to find out the deviations of the linguistic elements contained in the humor. In this study, the sources of data were humorous dialogues contained in the IT Crowd sitcom using descriptive methods. The results of the study show that the linguistic elements found in all the conversations in the sitcom including lexical ambiguity (LA), causal fallacy (CF), presupposition (Pr), locutionary (Lc), and topic progression (TP). In addition, a semantic mechanism of humor is also needed in this study because from this mechanism one can understand what causes humor to be funny. After understanding this mechanism, then we can know what linguistic expectations deviations are contained in the humor, and research shows that most humor occurs due to the appearance of unexpected meaning [M2] from what is expected [M1].
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.