AbstrakSumberdaya rajungan (Portunus pelagicus) di perairan Kabupaten Jepara menjadi salah satu komoditas yang banyak diminati oleh nelayan untuk ditangkap karena memiliki nilai jual yang tinggi, baik sebagai komoditas lokal maupun komoditas ekspor. Kebutuhan di pasar ekspor rajungan semakin meningkat sehingga menyebabkan kegiatan penangkapan rajungan ikut meningkat. Kenaikan upaya tangkap yang tidak terkendali dikhawatirkan menimbulkan penurunan produksi hasil tangkapan dan kondisi tangkap lebih pada stok rajungan. Potensi Kabupaten Jepara sebagai wilayah yang memberikan kontribusi pada penangkapan rajungan cukup tinggi untuk itu perlu adanya manajemen atas stok rajungan agar kontinuitas rajungan di pasar tetap terjaga dan stabil. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari hingga Desember 2017 disekitar pantai utara Jepara meliputi Desa Demaan, Kedung, dan Bondo Kabupaten Jepara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji stok rajungan melalui analisis pola pertumbuhan, parameter pertumbuhan populasi, laju mortalitas, tingkat eksploitasi, dan pola rekrutmen rajungan di Pantai Utara Kabupaten Jepara. Pengambilan data dilakukan secara acak sederhana (simple random sampling). Pengambilan sampel menggunakan alat tangkap yang biasa di gunakan oleh nelayan rajungan di Jepara yaitu dengan menggunakan alat tangkap bubu lipat. Sampel yang terkumpul, dilakukan pengukuran parameter biologi rajungan yang meliputi ukuran lebar karapas. Hasil penelitian diperoleh bahwa ukuran lebar karapas rajungan yang paling banyak tertangkap di Pantai Utara Kabupaten Jepara adalah 136,70 mm. Secara umum pola pertumbuhan rajungan adalah allometrik negatif dengan persamaan pertumbuhan rajungan yang didapat adalah Lt = 172,09 [1- ]. Laju mortalitas alami (M) rajungan sebesar 0,91 per tahun dan laju mortalitas penangkapan (F) sebesar 3,25 per tahun, sehingga diketahui laju eksploitasi rajungan (E) sebesar 78% (overexploited). Pola rekruitmen rajungan di Pantai Utara Kabupaten Jepara tertinggi pada bulan Januari (15,02%)Kata kunci: Portunus pelagicus; stok; pertumbuhan; mortalitas; eksploitasi; rekruitmenAbstractBlue Swimming crab (Portunus pelagicus) resources in the waters of Jepara Regency are one of the commodities that are much in demand by fishers to be caught because they have a high selling value, both as a local commodity and an export commodity. The need for the crab export market is increasing so that it causes increased fishing activities. The increase in uncontrolled fishing efforts is feared to lead to a decrease in catch production and more catch conditions in the crab stock. The potential of Jepara Regency as a region that contributes to the capture of crabs is quite high, so that management of the crab stock is needed so that crab continuity in the market is maintained and stable. This research was conducted from January to December 2017 around the northern coast of Jepara including the villages of Demaan, Kedung, and Bondo, Jepara Regency. The purpose of this study is to study the crab stock through analysis of growth patterns, parameters of population growth, mortality rate, exploitation rate, and crab recruitment patterns on the North Coast of Jepara Regency. Data retrieval is done in simple random sampling. Sampling using fishing gear commonly used by crab fishermen in Jepara is by using a fishing trap. The collected samples were measured by the crab biological parameters which included the size of the carapace width. The results of the study showed that the width of the crab carapace most caught on the North Coast of Jepara Regency was 136.70 mm. In general, the crab growth pattern is negative allometric with the crab growth equation obtained is Lt = 172,09 [1- ]. The natural mortality rate (M) is 0.91 per year and the catch mortality rate (F) is 3.25 per year, so the crab exploitation rate (E) is known to be 78% (overexploited). The pattern of crab recruitment on the North Coast of Jepara Regency was highest in January (15.02%).Keywords: Portunus pelagicus; stock; growth; mortality; exploitation; recruitment
This article surveys three theories, about the share of company profit or profits that are distributed to shareholders, agency theory, and governance of a company also includes the relationship between the stakeholders involved and the objectives of the company's management. Dividend policy is still an important issue that leads to agency conflicts. The payment of dividends is a form of agency conflict among the majority and the minority shareholders. In the meantime, the corporate governance mechanism can be a supervisory mechanism that will reduce agency conflicts. The results of this review explain that the yield model and replacement model need to be redeveloped with dividend policy, corporate governance characteristics and legal protection of investors with the result that varied and strong empirical evidence can be obtained.
Penelitiaan ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh penerapan balance scorecard pada kinerja UMKM di kota Semarang.Penelitian ini mengeksplorasi pengaruh penggunaan BSC terhadap kinerja UMKM serta mengetahui relasi ukuran perusahaan dengan kemampuan untuk mengimplementasi BSC pada UMKM melalui pendekatan statistika deskriptif dan analisa regresi linier.Penelitian dilakukan kepada pelaku usaha UMKM di Semarang. Total responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 150 responden. Penelitian mengkonfirmasi bahwa ukuran perusahan memiliki pengaruh pada kesiapan pengimplementasian BSC.Penelitan ini juga membuktikan bahwa semakin besar tingkat implementasi BSC suatu usaha, maka akansemakin tinggi kinerja usaha yang dicapai. Praktek manajerial BSC terbukti mampu meningkatkan kinerja usaha UMKM.Praktek BSC membutuhkan kesiapan dengan didukung peningkatan ukuran perusahaan dan pelakuUMKM hendaknya melibatkan tenaga kerja dalam menjalankan usahanya. Dengan ukuran perusahan yang memadai maka praktik implementasi BSC dapat berjalan optimal dan berdampak pada pencapaian kinerja usaha yang lebih baik.
M&A merupakan aktivitas meliputi merger, akuisisi, pengambilalihan, penawaran tender, aliansi, usaha patungan, investasi ekuitas minoritas, lisensi, divestasi, spin-off, split-up, carve-out, pembelian dengan leverage, rekapitalisasi leverage, rekapitalisasi ganda, reorganisasi, restrukturisasi, dan kontrak yang terkait dengan kesulitan keuangan dan penyesuaian lainnya. Dalam teori neoklasik M&A dijelaskan bagaimana perusahaan berusaha meningkatkan kemampuan dan sumber daya mereka (BAIK). Keputusan M&A yang baik adalah berupa keputusan investasi eksternal yang menghasilkan nilai sekarang bersih positif. Pada umum kegiatan M&A yang dilakukan oleh perusahaan meliputi (1) metode mengembangkan peluang pertumbuhan. (2) keputusan jangka panjang dan beberapa tahun. (3) melakukan merevisi portofolio produk dan pasar di mana mereka berusaha mengembangkan program investasi yang meningkatkan nilai. Deskripsi keunggulan dari aktivitas M&A dalam teori redistribusi (BURUK) dan teori perilaku (KESALAHAN). Teori redistribusi berpendapat bahwa M&A dimotivasi oleh manfaat pajak, kekuatan pasar, ekstraksi dari pemegang obligasi, pelanggaran kepercayaan dengan tenaga kerja, dan mengalihkan biaya pensiun ke pemerintah. Sedangkan teori perilaku dijelaskan adanya egoisme, salah penilaian pasar, agensi, dan teori organisasi. Baik teori redistribusi dan teori perilaku berpendapat bahwa M&A mewakili penyimpangan dari perilaku ekonomi neoklasik.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.