<p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan alih kode dan campur kode pada iklan di akun instagram <em>CarubanID </em>dan mendeskripsikan faktor-faktor penyebab terjadinya alih kode dan campur kode pada iklan di akun instagram <em>CarubanID</em>. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan, mulai bulan Februari sampai dengan bulan Juni 2019, dimulai dengan mencari data sampai dengan menulis laporan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Data penelitian ini didapat dari hasil melihat kenyataan sesungguhnya yang berupa tulisan-tulisan, lalu dianalisis dan ditafsirkan dengan objektif untuk kemudian dideskripsikan dalam bentuk kata-kata dan bahasa. Data berupa alih kode dan campur kode pada iklan di akun instagram <em>CarubanID</em>. Peneliti mengumpulkan sebanyak-banyaknya iklan yang kemudian terkumpul sebanyak 52 iklan. Pengumpulan data dilakukan dengan penelaahan terhadap dokumen tertulis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 33 data alih kode dan 50 data campur kode. Dari 33 data terdapat 4 bentuk alih kode yaitu, alih kode dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris, alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa Jawa, dan alih kode dari bahasa Jawa ke bahasa Indonesia. Dari 50 data terdapat 3 bentuk campur kode yaitu, campur kode bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, campur kode bahasa Indonesia dan bahasa Jawa, dan campur kode bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa Jawa. Faktor-faktor penyebab terjadinya alih kode dan campur kode pada iklan di akun instagram <em>CarubanID </em>ada 4 yaitu, karakter bisnis dari pembuat iklan, teknis penulisan terpengaruh oleh bahasa lisan, kurangnya penguasaan bahasa yang akan digunakan, dan adanya bahasa serapan.</p>
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk interferensi bahasa Indonesia pada acara <em>My Trip My Adventure </em>edisi bulan Maret 2019. Selain itu, untuk mendeskripsikan penyebab terjadinya interferensi bahasa Indonesia pada acara <em>My Trip My Adventure </em>edisi bulan Maret 2019. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2019 dan menganalisis sebanyak lima episode acara TV <em>My Trip My Adventure. </em>Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari acara TV <em>My Trip My Adventure</em>. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini berupa pengumpulan data observasi nonpartisipasi <em>(no involvement). </em>Teknik analisis data menggunakan <em>content analisis </em>melalui tahap reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan inteferensi yang terdapat dalam acara <em>My Trip My Adventure</em> adalah interferensi fonologi yang ditemukan berjumlah 19 data, kemudian interferensi morfologi yang ditemukan berjumlah 13 data, dan interferensi sintaksis berjumlah 35 data. Penyebab terjadinya interferensi bahasa Indonesia pada acara <em>My Trip My Adventure</em> adalah yang pertama karena keterbatasan kemampuan penutur dalam berbahasa Indonesia, dan yang kedua karena kedwibahasaan penutur.</p>
<p>Etika Jawa berisi tentang sikap hidup yang didalamnya terdapat sikap rukun dan sikap hormat. Etika Jawa yang penulis maksud adalah semua orientasi manusia Jawa untuk mencapai tujuan dalam kehidupan juga dalam berinteraksi dengan sesama manusia. Sedangkan manusia Jawa yang penulis maksud adalah tokoh wanita dalam novel <em>L</em><em>a </em><em>G</em><em>rande </em><em>B</em><em>orne</em> yang orientasi hidupnya dan dalam kehidupan kesehariannya tidak terlepas dari unsur-unsur etika Jawa.</p><p>Dini sebagai tokoh utama dalam novel <em>L</em><em>a </em><em>G</em><em>rande </em><em>B</em><em>orne</em> adalah manusia Jawa yang berusaha menghindari konflik terbuka dengan suami dan lingkungan sekitarnya. Manusia akan selalu menjaga kondisi sosial aman, tentram dan damai. Atas dasar itulah sikap rukun dan hormat sangat berperan penting dalam setiap interaksi manusia. Sikap rukun berarti mempertahankan masyarakat dalam keadaan yang harmonis dan selalu berada dalam kondisi selaras, tenang, dan tentram tanpa perselisihan dan pertentangan. Bersatu dalam maksud saling membantu dan mengayomi. Sedangkan sikap hormat adalah kondisi dimana setiap manusia Jawa akan selalu menunjukkan rasa hormat terhadap orang lain sesuai dengan tingkat kekerabatan dan usia serta jabatan.</p><p>Selain dua kaidah dasar yang ada pada masyarakat Jawa, manusia Jawa juga memiliki pandangan dunia dalam menjaga kelangsungan hidup. Takdir, darma dan karma merupakan satu kesatuan eksistensi yang dijadikan patokan dalam menjalani hidup di dunia. Hal ini mengisyaratkan bahwa selama menjalankan kehidupannya, orang Jawa senantiasa mawas diri dan tidak berlaku secara gegabah “grusa-grusu”. Di samping itu nampak pula bahwa hidup manusia akan berhasil, sejauh ia berhasil menyesuaikan diri dengan kenyataan yang ada di sekitar hidupnya. Dan keadaan semacam itu akan tercapai apabila seseorang memiliki sikap batin yang tepat seperti sabar, ikhlas, <em>nrima,rila</em> serta <em>eling.</em></p>
This research describes the breach of politeness in learning Indonesian in class VII-B MTs Muhammadiyah 3 Yanggong, Ponorogo Regency. In the Indonesian learning process, especially in the topic "Speaking Indonesian properly and correctly" students should use polite language whenever communicating to the teacher. However, there are still many students who break the principle of politeness. This research used descriptive qualitative method—data collection using the observation method with note-taking and recording techniques. The results of this study indicate that there is a violation of all politeness maxims in learning Indonesian. A form of violating the maxims of wisdom is that students do not respond to their teachers by answering unserious or joking. Flouting of generosity maxims is shown by how students convey their intentions or wishes emotionally. The students violate the maxims of approbation, in which students criticize directly or frankly. Violation of the maxims of modesty is delivered by underestimating the partner. Violation of the agreement's maxims is indicated by students' attitude who do not respect their teacher's orders by speaking in a rude Javanese speech style or ngoko. The students break the maxims of sympathy by boasting or praising themselves in front of their teachers and classmates.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.