Stres akademik merupakan suatu keadaan dimana pelajar merasa tidak mampu untuk menghadapi berbagai macam peran dan tuntutan akademik dan mempersepsikannya sebagai suatu gangguan (stressor). Mahasiswa yang stres cenderung mengalami kualitas tidur yang kurang. Tujuan penelitian ini adalah untuk memprediksi peran kualitas tidur terhadap stres akademik. Responden dalam penelitian ini berjumlah 153 mahasiswa aktif dengan rentang usia 18-24 tahun. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Instrumen yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah skala kualitas tidur, dan stress akademik. Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linear sederhana. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas tidur dapat memprediksi sebesar 28,2% terhadap stress akademik yang dialami oleh mahasiswa. Oleh karena itu, semakin rendah kualitas tidur yang dimiliki oleh mahasiswa, maka akan semakin tinggi pula tingkat stres akademik yang dialami mahasiswa. Perlu upaya untuk meningkatkan kualitas tidur sebagai upaya meminimalisir stres akademik seperti melalui konseling kesehatan, dan menyadari ada hal-hal yang menyebabkan kualitas tidur terganggu.
Krisis usia seperempat abad merupakan krisis perkembangan yang terjadi pada masa emerging adulthood. Krisis usia seperempat abad terjadi karena pengaruh beberapa faktor, di antaranya kepribadian kesungguhan dan dukungan sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah menguji peran kepribadian kesungguhan terhadap krisis usia seperempat abad pada emerging adulthood dengan dukungan sosial sebagai mediator. Partisipan penelitian ini adalah individu yang berada pada kelompok usia 18-25 tahun sebanyak 286 orang. Terdapat tiga alat ukur yang digunakan, yaitu Skala Quarter-life Crisis, Big-Five Inventory (BFI), dan The Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS). Analisis mediasi menggunakan PROCESS, menunjukkan bahwa dukungan sosial memediasi peran kepribadian kesungguhan terhadap krisis usia seperempat abad sebesar 13% (-0,1286; p < 0,05). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial berfungsi sebagai mediator atas peran kepribadian kesungguhan terhadap krisis usia seperempat abad.
HIV / AIDS is increasing year by year the incidence of transmission and death. In Indonesia, it is a health problem that must be handled intensively. The high mortality rate of people living with HIV/AIDS is due to non-optimal management of patients. Various factors influence the increase in morbidity and mortality of HIV/AIDS. Care, support and treatment (PDP) services are integrated and continuous services to provide support to PLWHA in managerial, medical, psychological and social aspects to reduce problems encountered during care and treatment. The cumulative number of PLWHA found in Banyumas Regency in 2006 - August 2021 was 3,958 cases, who met the requirements for ARV therapy as many as 2,447 cases and 2,521 cases who had access to ARV. Of the 2,521 people living with HIV who accessed ARVs, only 773 cases were currently on ARVs, 453 cases died, 6 cases stopped ARVs, 1178 lost follow-up (LFU) cases and 423 cases were referred out. This study is a qualitative research that aims to explore the implementation of PDP services in primary services in Banyumas Regency. The method of data collection was carried out by in-depth interviews. There were 7 informants in this study, namely 4 counselors as primary informants and secondary informants, 2 coordinator midwives and 1 PLWHA. Data analysis in this qualitative research uses thematic content analysis. The results showed that the implementation of PDP services in primary services in Banyumas district was quite good, indicated by the availability of adequate supporting infrastructure. Health workers who work in PDP services have a counselor training certificate. Constraints that are not yet able to assist clients.
Salah satu usaha dalam peningkatan kualitas pendidikan ialah dengan melakukan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas. Dalam Penelitian Tindakan Kelas, guru diharapkan mampu mengidentifikasi masalah yang dapat menghambat kegiatan pembelajaran, diantaranya keadaan dan karakteristik siswa yang bermacam-macam. Kegiatan ini bertujuan untuk 1) meningkatkan pengetahuan guru mengenai Penelitian Tindakan Kelas, 2) membantu pendidik memahami tahapan perkembangan remaja dalam rangka pengidentifikasian masalah di kelas, 3) meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya kompetensi observasi perilaku di kelas sehingga diharapkan pendidik mampu lebih peka dalam menyelesaikan permasalahan. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan ceramah dan tanya jawab. Hasil dari pelatihan yang diikuti oleh 15 guru SMP Muhammadiyah 1 Purbalingga dan SMP Muhammadiyah 2 Purwokerto ini ialah meningkatnya kesadaran peningkatan kualitas kelas melalui Penelitian Tindakan Kelas serta pemahaman yang lebih mendalam mengenai karakteristik siswa usia remaja guna mendapatkan solusi yang tepat untuk pemecahan masalah yang terjadi di dalam kelas. Peserta memberikan tanggapan yang bagus pada kegiatan ini dan berharap diadakan kembali serta diadakan di sekolah-sekolah lainnya. Kata kunci : guru, penelitian tindakan kelas, tahapan perkembangan remaja.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.