<p>Kasus Hipertensi meningkat setiap tahunnya, dan menempati urutan pertama 10 penyakit terbanyak di Kota Sungai Penuh. Kasus yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah abnormal ini, dapat mengakibatkan beban kerja jantung meningkat, dan menimbulkan kerusakan jantung serta pembuluh darah, sehingga sering menyebabkan kematian. Penelitian bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Teknik Relaksasi Benson terhadap Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi<em>.</em><em> </em>Jenis penelitian <em>Quasy Exsperiment</em>, dengan <em>Two Group Pretest Posttest With Control Design</em>. Populasi: seluruh penderita hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Penuh berjumlah 412 orang, dengan teknik <em>accidental sampling </em>sebanyak 16 responden. Analisa data menggunakan univariat dan bivariat dengan <em>t-test Independent</em>. Hasil didapatkan rerata tekanan darah kelompok kontrol: pretest sistolik 162.13 dan diastolik 112.88, sedangkan <em>posttest</em> sistolik 140.50 dan diastolik 87.00. Kelompok intervensi: pre test sistolik 163.50 dan diastolik 113.50, sedangkan post test sistolik 131.50 dan diastolik 78.63. Terdapat pengaruh teknik relaksasi benson terhadap tekanan darah penderita Hipertensi dengan p <em>value</em> kelompok kontrol 0.026 dan kelompok intervensi 0.023. Disimpulkan terdapat perbedaan tekan darah baik sebelum dan sesudah pemberian terapi,<em> </em>sehingga dapat dilanjutkan secara mandiri oleh penderita Hipertensi. Disarankan melalui kepala puskesmas untuk dapat menjadikan terapi ini sebagai terapi alternatif utama dalam menurunkan tekanan darah. <strong></strong></p><p> </p><p><em>Hypertension cases increase every year and ranks first 10 most diseases in Sungai Penuh City.</em><em> </em><em>Hypertension is marked by an increase in abnormal blood pressure, thereby increasing the workload of the heart, and potentially causing damage to the heart and blood vessels. </em><em>The aim of the study was to determine the effect of Benson Relaxation Technique on blood pressure in Hypertension Patients. </em><em>This research uses Quasy Exsperiment design with Two Group </em><em>Pretest</em><em> Posttest With Control Design</em><em>. The study population was all hypertensive patients in the Sungai Penuh Community Health Center with a total of 412 people. The sampling technique was purposive sampling arround 16 respondents. Data analysis using univariate and bivariate with Independent t-test statistical test.</em><em> </em><em>The results showed the mean blood pressure in the control group: pretest systolic 162.13 and diastolic 112.88, posttest systolic 140.50 and diastolic 87.00. In the intervention group, pretest systolic 163.50 and diastolic 113.50, posttest systolic 131.50 and diastolic 78.63, and there was an effect of the benson relaxation technique on blood pressure in control group (p-value 0.026) and intervention group (p-value 0.023)</em><em>.</em><em> </em><em>It was concluded that there were differences in blood pressure both before and after the administration of therapy, so that it could be continued independently by hypertension sufferers. </em><em>It is recommended through the head of the health center to be able to make this therapy as the main alternative therapy in reducing blood pressure.</em></p><p> </p>
Petugas pelayanan kesehatan terutama perawat sering terpajan mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi serius atau bahkan mematikan. Untuk melindungi perawat dan pasien dari resiko tertular penyakit infeksi maka perawat harus selalu memperhatikan pelaksanaan universal precautions. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan universal precautions di RSU Kerinci. Jenis penelitian: deskriptif analitik dengan desain cross sectional study, Penelitian dilaksanakan Juni-Juli 2018, dengan populasi semua perawat di Instalasi Gawat Darurat RSU Kerinci berjumlah 32 orang perawat yang diambil dengan teknik Total Population. Data diolah secara komputerisasi, dianalisis secara univariat dan bivariat dengan Uji Chi-Square dengan tingkat kemaknaan 0,5%. Hasil penelitian didapatkan 53,1% responden melaksanakan universal precaution, tingkat pengetahuan tinggi (68,8%), sikap positif (53,1%), 50% responden tidak pernah mengikuti pelatihan, 59,4% responden menyatakan sarana dan prasarana mendukung. Hasil uji Chi-Square didapatkan hubungan tingkat pengetahuan (p-value = 0,002), sikap (p-value = 0,014), pelatihan (p-value = 0,005) dan sarana dan prasarana (p-value = 0,001) yang berhubungan dengan pelaksanaan Universal Precaution. Disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan, sikap, pelatihan dan sarana dan prasarana sangat mendukung pelaksanaan Universal Precaution.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.