Children under five are an age group that susceptible to malnutrition and considered as one of the vulnerable groups in nutrition. Malnutrition in infants may result in disruption of physical growth and intelligence of children. Failure to grow due to malnutrition in infancy (the golden age) will have a bad impact on the next stages of life, this will be difficult to restore to a normal state. National stunting prevalence in 2013 was 37.2%, which meant there was an increase compared to 2010 (35.6%) and 2007 (36.8%). The prevalence of stunting in infants in Bangka Belitung Province in 2007 was 36% and the Riskesdas 2013 data showed the prevalence of stunting was 30%. However, there was a decrease in the prevalence of stunting, it has not yet reached the national target for nutritional improvement (20%). This study aimed to study the determinant factors of stunting occurred in children aged 0-24 month. This study was an analytical survey with a cross-sectional design. The respondents are children aged 0-24 months from 7 regencies and cities in the Bangka Belitung. Univariate and bivariate analysis was performed using the Chi-square test. Meanwhile, multivariate analysis was conducted using logistic regression. Results, the number of stunted children was 20.3%, especially children aged 0-24 months in Bangka Belitung Province. The families with stunted or nonstunted children known to live in the village. Most parents were known to have an elementary level of education. Consecutively, fathers were all working and most mothers did not work. From the data above, it was concluded that the factors that were not significantly related to nutritional status (TB/U) were the age, sex, father's education, mother's education, father's occupation, mother's working status, mother's age, number of family members and residence. Factors that are significantly related to nutritional status (TB/U) were only the age of the child.
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis. Stunting mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak, serta meningkatkan risiko menderita penyakit kronis saat dewasa. Pengetahuan, sikap, dan perilaku merupakan faktor yang dapat mempengaruhi status gizi. Kurangnya pengetahuan gizi berdampak pada kemampuan seseorang menerapkan informasi gizi dalam kehidupan. Upaya meningkatkan pengetahuan melalui pendidikan gizi. Isi Piringku merupakan edukasi pentingnya asupan gizi seimbang sesuai kebutuhan anak usia 4-6 tahun. Edukasi gizi indahnya pelangi dipiring makanku di Kelurahan Bukit Betung menjadi upaya mengatasi masalah stunting. Tujuan kegiatan meningkatkan pengetahuan dan perubahan sikap guru PAUD, ibu PKK, dan kader dalam penerapan indahnya pelangi di piring makanku. Metode edukasi adalah penyuluhan dengan alat bantu booklet dan lomba indahnya pelangi di piring makanku. Kegiatan dilaksanakan di Gedung Wanita Kabupaten Bangka selama dua hari, yaitu edukasi gizi di hari pertama dan lomba indahnya pelangi di piring makanku di hari kedua. Sasaran kegiatan guru PAUD, ibu PKK, dan kader sejumlah 55 orang. Analisis hasil pretest dan posttest menjadi tolak ukur mengetahui adanya peningkatan pengetahuan. Perubahan sikap peserta berdasarkan hasil penilaian lomba dengan kriteria citarasa, variasi pengolahan, penampilan, penyajian, ketepatan porsi, dan kebersihan. Hasil kegiatan diketahui peserta adalah para ibu (96,4%) dengan rata-rata usia 41 tahun dan 61,8% sudah pernah mendapat informasi isi piringku. Terjadi peningkatan pengetahuan peserta dari 86,3% menjadi 92,7% dengan kategori baik. Target kegiatan telah tercapai dengan adanya peningkatan pengetahuan > 80% dan adanya perubahan sikap para guru PAUD, ibu PKK, dan kader dalam penyediaan makanan bergizi seimbang berdasarkan konsep isi piring makanku.
Latar Belakang: Air Susu Ibu merupakan makanan terbaik untuk tumbuh dan kembang bayi. Selain itu diketahui ASI yang memiliki kandungan gizi lengkap, bagi bayi juga mendapatkan stimulus sensori yang dari Ibu dengan menyusu. Berdasarkan WHO (2016) bahwa pemberian ASI eksklusif di seluruh dunia hanya selama periode 2007-2014 sekitar 36%. Pemberian ASI eksklusif di Indonesia adalah sebesar 54,3% pada tahun 2016. Tumbuhan kelapa hijau (Cocos nucifera) sebagai salah satu hasil pertanian Indonesia yang banyak mengandung antosianin. Virgin Coconut Oil (VCO) diketahui memiliki potensi antioksidan alami. Minyak kelapa menjadi sumber utama asam lemak laurat yang merupakan komponen asam lemak di dalam ASI. Kekayaan komponen asam lemak dalam VCO membuatnya mampu menjadi bahan dasar untuk produksi asam lemak yang mirip dengan ASI.Tujuan: Mengidentifikasi efektifitas ekstrak minyak kelapa hijau (Cocos nucifera) melalui oral dan backrolling massage terhadap produksi ASI Ibu di Kota Pangkalpinang.Metode: Jenis penelitian adalah quasi-eksperimental dengan rancangan penelitian Static-Group Comparison. Penelitian ini dilakukan pada Rumah Sakit Ibu dan Anak Wilayah Kota Pangkalpinang pada 36 Ibu postpartum yang terdiri dari 3 kelompok sampel yaitu 12 sampel pada kelompok intervensi oral ekstrak minyak kelapa hijau, 12 sampel pada kelompok intervensi dengan backrolling massage dengan ekstrak minyak kelapa hijau dan 12 sampel pada kelompok kontrol. Uji statistik yang digunakan untuk menilai efektivitas terhadap eksperimen dilakukan Uji One Way Annova dengan menggunakan aplikasi pengolah data statistik.Hasil: Rata-rata volume ASI total tertinggi adalah 97,2 ml yaitu kelompok yang diberikan backrolling massage dengan ekstrak minyak kelapa hijau dan yang terendah adalah 79,2 ml yaitu kelompok yang diberikan konsumsi ekstrak minyak kelapa hijau. Tidak ada perbedaan produksi ASI pada hari ketujuh pada kelompok Ibu postpartum yang diberikan konsumsi ekstrak minyak kelapa hijau (Cocos nucifera), diberikan backrolling massage dengan ekstrak minyak kelapa hijau (Cocos nucifera) maupun kelompok control (nilai p=0,537)aKesimpulan: Tidak terdapat perbedaan produksi ASI kelompok Ibu yang diberikan konsumsi ekstrak minyak kelapa hijau (Cocos nucifera), diberikan back rolling massage dengan ekstrak minyak kelapa hijau (Cocos nucifera) maupun kelompok kontrol.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.