Ubi Jalar adalah salah satu alternatif dari sekian tanaman pangan untuk mendampingi beras menuju ketahanan pangan nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi pengaruh faktor produksi lahan, tenaga kerja, bibit dan herbisida terhadap produksi, serta untuk mengetahui besarnya pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap produksi ubi jalar di Kecamatan Kayu Aro Kabupaten Kerinci. Penelitian ini dilakukan di tiga Desa yang ada di Kecamatan Kayu Aro dengan menggunakan 95 petani sampel, yang terdiri dari 52 petani di Desa Lindung Jaya, 28 petani di Desa Giri Mulyo dan 15 petani di Desa Sungai Sampun. Data dianalisis secara kuantitatif dan dilanjut dengan menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian disimpulkan bahwa secara bersama-sama faktor-faktor tersebut mempengaruhi produksi ubi jalar, dan faktor-faktor tersebut mampu menjelaskan produksi ubi jalar sebesar 71,5 persen, secara parsial faktor produksi yang berpengaruh secara nyata adalah luas lahan sebesar 4,262 persen, jumlah herbisida sebesar 0,852 persen, tenaga kerja sebesar 0,399 persen dan jumlah bibit sebesar 0,147 persen.Kata Kunci : Produksi, Faktor Produksi, ubi jalar
Penelitian ini bertujuan untuk (1) menentukan strategi bauran pemasaran Kerupuk jangek pada Agroindustri di Kota Jambi, (2) mengetahui pengaruh strategi bauran pemasaran terhadap volume penjualan kerupuk jangek di Kota Jambi. Data yang digunakan adalah data pada Januari - Agustus 2012 selama ± 8 bulan terakhir (25 minggu), dimana data tersebut dikumpulkan secara kumulatif per minggunya. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer (observasi, interview) dan data sekunder. Data disusun, diolah dan dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan diperkuat dengan analisis preferensi konsumen dengan melakukan uji inderawi sesuai dengan variabel yang diteliti. Untuk metode kuantitatif dalam penelitian ini menggunakan analisis Regresi Linier Berganda yang mencakup aspek biaya promosi, biaya distribusi dan volume penjualan melalui hasil wawancara menggunakan kuisoner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan nilai R2 sebesar 72,5% yang menunjukan variasi volume penjualan dapat dijelaskan oleh variasi biaya promosi dan distribusi sedangkan 27,5 % dijelaskan oleh faktor lain. F hitung (28.962 ) > F tabel (3,47) sehingga hipotesis diterima yang berarti secara keseluruhan promosi, dan distribusi berpengaruh nyata terhadap volume penjualan kerupuk jangek. Kata Kunci : Strategi Bauran Pemasaran (Promosi, Distribusi), Volume Penjualan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Untuk mengetahui besarnya struktur biaya dan keuntungan yang diperoleh dari usahatani kelapa sawit swadaya murni di Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi (2) Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keuntungan usahatani kelapa sawit swadaya murni di Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi. Metode analisis data yang digunakan dalam analisis ini adalah analisis Deskriftif Kuantitatif yaitu analisis keuntungan yang terdiri dari analisis penerimaan dan biaya produksi untuk usahatani kelapa sawit (swadaya murni). Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keuntungan usahatani kelapa sawit (swadaya murni) digunakan metode Analisis Regresi Linier Berganda. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 01 November 2015 sampai dengan 01 Desember 2015. Hasil penelitian ini menunjukan (1) rata-rata biaya yang dikeluarkan oleh petani sebesar Rp.33.154.125/tahun dan rata- rata biaya yang dikeluarkan oleh petani per hektarnya sebesar Rp.9.688.247/Ha/tahun. Rata-rata keuntungan usahatani kelapa sawit (swadaya murni) sebesar Rp.51.541.875/tahun dan rata-rata keuntungan usahatani kelapa sawit (swadaya murni) per hektarnya sebesar Rp.15.641.177/Ha/Tahun. (2) faktor biaya pupuk urea, biaya pupuk lain, biaya tenaga kerja, luas lahan dan umur tanaman (dummy) secara bersama- sama berpengaruh sangat nyata terhadap keuntungan usahatani kelapa sawit (swadaya murni) di daerah penelitian. Sedangkan secara parsial biaya pupuk urea dan biaya pupuk lain (non urea) berpengaruh negatif terhadap keuntungan usahatani kelapa sawit swadaya murni. Dari hasil penelitian diharapkan Perlu adanya bantuan oleh pemerintah, sehingga petani mampu memperluas usahatani kelapa sawitnya Kata kunci : Keuntungan, Usahatani Kelapa Sawit, dan Faktor Produksi
Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan sistem agribisnis kakao usahatani dan menganalisis seberapa besar nilai pendapatan usahatani kakao yang dilakukan oleh petani di Kecamatan Kumpeh. Metode penarikan sampel menggunakan metode Random Sampling dengan jumlah sampel 56 responden. Analisis data menggunakan deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Hasil pembahasan dari kegiatan kurangnya keterkaitan antara subsistem hulu dan usahatani dalam hal bantuan pupuk dari pemerintah. Dalam pengadaan pupuk dan obat-obatan petani harus mengantri pembelian di kios desa karena stock pupuk terbatas. Keterkaitan antara subsistem usahatani dengan subsistem hilir dengan baik dari segi harga, kuantitas, kualitas dan waktu pemasaran. Keterkaitan antara subsistem agribisnis hulu, usahatani, dan subsistem hilir dengan sarana dan prasarana fisik (jalan, alat angkut dan komunikasi). Pada komunikasi baik dari segi kuantitas dan kualitas masih kurang tepat tidak dilakukannya proses fermentasi. Sedangakan subsitem penunjang tidak adanya perhatian dari pemerintah yang menaungi sehingga petani berjalan dengan sendirinya. Kemudian produksi kakao rata-rata sebesar 1,527 kg dan 977 kg per hektar dengan penerimaaan petani sebesar Rp. Rp. 21,723,345 per hektar sedangkan pendapatan yang diterima sebesar Rp. . 18,549,432 Kata Kunci : Tanaman Kakao, Agribisnis, Pendapatan Usahatani
Penelitian ini bertujuanuntuk; 1) mengetahui kondisi usahatani padi sawah dan usahatani kedelai; 2) biaya, penerimaan dan pendapatan usahatani padi sawah dan usahatani kedelai; 3) kelayakan dari usahatani padi sawah dan usahatani kedelai di Kelurahan Simpang Kecamatan Berbak Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi dan wawancara, dengan jumlahsampel 31 responden yang diambil secara acak sederhana. Sampel merupakan petani yang berusahatani padi sawah dan kedelai secara bergiliran dalam satu tahun.Penelitian ini dilakukan pada tanggal 24 Mei sampai dengan tanggal 24 Juni 2013.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari rata-rata produksi 616,335 Kg per hektar pada usahatani padi sawah dan pada usahatani kedelai rata-rata produksi sebesar 1.113,592 Kg per hektar. Rata-rata pendapatan yang diperoleh dari usahatani padi sawah sebesar Rp. 470.494,01 per hektar dan dari usahatani kedelai adalah Rp. 3.105.018,63 per hektar. Dari usahatani padi sawah didapatkan pendapatan kerja petani sebesar Rp.1.981.662,01 per hektar, penghasilan kerja petani Rp. 3.153.177,16 per hektar serta pendapatan kerja keluarga sebesar Rp. 3.171.965,04 per hektar. Sedangkan pada usahatani kedelai, pendapatan kerja petani yang diperoleh adalah Rp.4.922.739,387 per hektar, penghasilan kerja petani Rp. 6.079.579,009 per hektar serta pendapatan kerja keluarga sebesar Rp. 6.116.135,613 per hektar. Dari analisa kelayakan menggunakan Revenue Cost Ratio, Benefit Cost Ratio dan Break Even Point dapat dikatakan bahwa usahatani padi sawah dan usahatani kedelai yang diusahakan petani menguntungkan dan layak untuk diusahakan serta dikembangkan. Kata Kunci :Usahatani,Pendapatan, Kelayakan
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.