Stomatitis often occurs in elderly at nursing home. They need nursing home staff assistance to maintain their dental and oral health. Therefore, nursing home staff need dental health education. Lecture or discussion methods, which are more effective to improve knowledge, attitude and skill of nursing home staff was the purpose of this research. The research design was quasi-experiment research and pretest-posttest with control group. The sample was 42 nursing home staffs and 74 elderlies, divided into two groups, consisted of 18 nursing home staffs and 33 elderlies using lecture method. Another group consisted of 24 nursing home staffs and 41 elderlies using discussion method. Validity was tested with product moment. Questionnaire of knowledge, attitude and skill correlation was 0.4725 0.6853; 0.47720.6962 and 0.31000.4916. Reliability test with Alpha Cronbach was 0.9292; 0.9273; 0.792. Research result was lecture and discussion methods were effective to improve knowledge, attitude and skill of nursing home staff to increase elderlys dental hygiene. The research concludes that discussion method is effective to improve knowledge while lecture is more effective to improve attitude and skill of nursing home staff.
ABSTRAKPoliteknikKesehatanKemenkes Semarang (Poltekkes Semarang)adalah unit pelaksana teknis Kementerian Kesehatan RI yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kesehatan. Jurusan Keperawaan Gigi Semarang mempunyai program studi D III Keperawatan Gigi dan program studi D IV Keperawatan Gigi danmenghasilkantenagakesehatan yang berdayasaingtinggi. Dokumentasiuntukmelacak alumni Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Semarang belumdilaksanakansecara optimal. Hal ini terjadi karena pelacakan alumni membutuhkan sumberdaya dan sumberdana yang cukup besar, oleh sebab itu perlu dilakukan kegiatan pelacakan alumni dan pemahaman visi misi institusi dan kesesuaian kompetensi pada alumni.Tujuandaripenelitian iniadalahmemetakanposisilulusandalam dunia kerja, proses dan riwayat pekerjaan, pemahaman visi dan misi lembaga, peta kesenjangankompetensilulusandengantuntutan dunia kerja dan dayaserap, sertakesesuaiankompetensibidangilmudenganbidangpekerjaan. Tahapankegiatan yang dilakukandalampelaksanaan pemetaan karakterisik alumni meliputi 4 (empat) tahapyaitutahappersiapan, tahappelaksanaan, tahapanalisa dan tahapevaluasi/tindaklanjut.Metode yang digunakandalampelacakanadalahmelaluikuesioneronlineberbantu SMS Gateway, jejaring media social (Whatsapp Group, Facebook Group, BBM group, Line, email). Diharapkanseorang alumni perwakilanangkatan 2010-2016 sebagaipioneer yang akanmengajaktemannyadalam group untukikutberpartisipasi. Pemberian reward berupapaket pulsadigunakanuntukmeningkatkanresponse rate. Data yang didapatkanakandianalisasesuaidenganindikator yang telahditentukansehinggadiharapkanmampumenghasilkanlaporan dan kesimpulanterkait data lulusan.Hasil penelitian yaitu Visi Misi Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Semarang perlu diberikan pemahaman kepada alumni pada kegiatan-kegiatan lembaga atau pada saat seminar yang dihadiri alumni. Rata-rata lama waktu tunggu alumni dalam mendapatkan pekerjaan pertama pada tahun 2010-2016 yaitu kurang dari 3 bulan dengan persentase sebesar 59% dan yang menunggu 12 bulan dengan persentase sebesar 1,9%. Jenis pekerjaan alumni yang sesuai yaitu 85% bekerja terapis gigi dan mulut. Tempat kerja alumni 52% di Instansi pemerintah dan rumah sakit, 29%bekerja di Klinik Gigi Bersama atau Pribadi. Rata-rata penghasilan atau gaji alumni yaitu 78,7% masih dalam kategori rendah dan sangat rendah.Kesimpulanpenelitian ini adalah perlu lembaga memperhatikan masukan alumni terhadap kemampuan pada saat lulus maupun upaya peningkatan kemampuan sesuai kebutuhan di lapangan kerja.
Fluorida sudah terbukti sebagai bahan untuk memperkuat permukaan gigi. Berbagai sediaan fluoride sudah banyak ditemukan. Sediaan fluoride yang terbaru adalah dalam bentuk plester yang melepaskan ion fluorida lewat kulit. Sediaan plester sodium fluorida (NaF) sudah ditemukan tetapi belum ada lapran mengenai sifat fisik plester berdasarkan variasi polimer yang digunakan. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan plester dengan variasi berat polimer yang menghasilkan sifat fisik yang baik. Desain penelitian adalah quasy experimental dengan post test groupresearch design sebagai rancangan penelitian. Variabel pengaruh adalah variasi polimer dan lama penyimpanan (1 dan 7 hari), variabel terpengaruh adalah ketebalan, daya tahan terhadap lipatan, berat, kandungan obat, persentase moisture uptake dan persentase loss on drying. Pembuatan plester NaF menggunakan solvent casting method PVA; PVP dipanaskan dalam water bath sampai polimer larut; NaF 100 mg diaduk dalam 2 ml aquabides; 0,1 ml asam oleat; 0,1 ml IPA dicampur menjadi satu dalam tabung kacadan dilarutkan dalam 3,8 ml aquabides. Dibuat 3 jenis plester NaF dengan konsentrasi polimer bervariasi. Semua bahan kemudian dicampur menjadi satu dalam tabung kaca dan diaduk sampai larut, dituang dalam cawan petri dan didiamkan selama ± 3 hari. Jika sudah kering maka matriks diambil dengan pisau khusus dan disimpan dalam alumunium foil sampai digunakan. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan sifat fisik pada ke tiga jenis plester NaF. Plester dengan perbandingan PVP : PVA = 1 : 2 menghasilkan sifat fisik paling baik. Penyimpanan dalam alumunium foil tidak menyebabkan terjadinya perbedaan sifat fisik plester NaF. Plester NaF dengan variasi polimer yang baik dapat dikembangkan untuk penelitian selanjutnya. Perlu dikembangkan plester NaF dengan variasi polimer terbaik.
Pertumbuhan dan perkembangan anak tunarungu sering menimbulkan masalah kesehatan, salah satunya adalah masalah kesehatan gigi dan mulut. Faktor yang mempengaruhi tingkat kesehatan gigi dan mulut adalah pengetahuan, sikap dan tindakan. Kesehatan gigi anak tunarungu dipengaruhi oleh perilaku orang tua terhadap pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan hubungan pengetahuan, sikap dan tindakan orang tua tentang kesehatan gigi dan mulut terhadap status kesehatan gigi dan mulut anak tunarungu. Metode penelitian adalah observasional analitik, dengan pendekatan penelitiannya adalah cross sectional. Jumlah sampel pada penelitian ini yaitu sebanyak 30 orang dengan tehnik pengambilan sampel secara total sampling. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat, analisis bivariat uji chi square dan analisis multivariate uji regresi logistik. Hasil uji statistik menunjukkan pengetahuan, sikap dan tindakan orang tua tentang kesehatan gigi dan mulut mempunyai hubungan yang bermakna dengan kesehatan gigi dan mulut (DMF-T) anak tunarungu, dengan nilai p-value 0,003 (p < 0,05). Variabel yang paling berhubungan dengan status kesehatan gigi dan mulut (DMF-T) pada anak tunarungu adalah sikap dimana p=0,002. Kesimpulan penelitian ini adalah pengetahuan, sikap dan tindakan orang tua tentang kesehatan gigi dan mulut berhubungan dengan status kesehatan gigi dan mulut (DMF-T) anak tunarungu. Sikap merupakan variabel yang paling berhubungan dengan status kesehatan gigi dan mulut (DMF-T).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.