Kasus COVID-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan secara pesat sehingga memerlukan upaya komprehensif dalam rangka memutus rantai penularan. Ibu hamil sebagai populasi yang berisiko dipercaya akan menjadi kelompok yang lebih rentan terinfeksi dengan tingkat morbiditas dan mortalitas yang lebih tinggi. Penting untuk melakukan tindakan pencegahan terhadap penularan COVID-19 pada ibu hamil. Pencegahan ini dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya pengetahuan, sikap, dukungan suami dan ketersediaan sarana dan prasarana. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu hamil dalam pencegahan COVID-19 di wilayah kerja Puskesmas Andalas Padang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh ibu hamil berjumlah 1.656 orang. Sampel berjumlah 211 orang diambil menggunakan teknik purposive sampling yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner online. Analisis data dengan uji chi-square (α<0,05). Hasil uji statistik pengetahuan (p=0,000), sikap (p=0,000) dukungan Suami (p=0,000) dan ketersediaan sarana prasarana (p=0,155). Terdapat hubungan faktor pengetahuan, sikap, dan dukungan suami dengan perilaku ibu hamil terhadap protokol kesehatan COVID-19. Tidak terdapat hubungan antara ketersediaan sarana dan prasarana dengan perilaku ibu hamil terhadap protokol kesehatan COVID-19. Diharapkan kepada tenaga kesehatan dapat memberikan informasi edukasi tentang protokol kesehatan COVID-19 pada ibu hamil sehingga dapat mencegah kasus COVID-19 pada ibu hamil khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Bayi Baru Lahir dan neonatus memiliki resiko ganggguan kesehatan paling tinggi, berbagai masalah kesehatan bisa muncul, sehingga tanpa penanganan yang tepat, akan memiliki dampak berbahaya pada bayi. Saat ini, Indonesia sedang menghadapi bencana nasional non alam Covid-19 sehingga pelayanan kesehatan maternal dan neonatal menjadi salah satu layanan yang terkena dampak baik secara akses maupun kualitas. Kasus Covid-19 untuk wilayah Sumatera Barat yang masih meningkat dan kasus positif tidak hanya terjadi pada wanita yang sehat, namun juga ada yang tanpa gelaja, wanita hamil, menyusui, bayi baru lahir, anak dan dewasa. Agar ibu dan bayi tetap dapat selalu mendapatkan asuhan selama masa pandemi, maka sebagai bidan dapat dilakukan asuhan kebidanan berkelanjutan (Continuity of care) pada ibu dan keluarga dengan lebih inovatif dengan tetap harus memperhatikan protokol kesehatan dalam memberikan asuhan pada ibu dan bayi. Tujuan yang akan dicapai dalam kegiatan ini adalah meningkatnya angka derajat kesehatan yang lebih baik pada bayi, sehat fisik dan tumbuh serta berkembang secara normal di era pandemi covid-19. Metode yang dipakai dengan melakukan survey dan wawancara untuk pengumpulan data, analisis data, penyajian data, merumuskan pembahasan dan selanjutnya diberikan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) dilakukan dengan metode daring dengan menggunakan aplikasi SMS,video conference, zoom,WA dan aplikasi lainnya. Kata kunci : Bayi Baru Lahir, Neonatus, Covid-19, Continuity of Care ABSTRACT Newborn and neonatus have the highest risk of health problems, various health problems can arise. So that without proper handling, it will have a dangerous impact on the baby. Currently, Indonesia is facing a national non-natural disaster Covid-19 so that maternal and neonatal health services are among the services that are affected both in terms of access and quality. Covid-19 cases for the West Sumatra region are still increasing and positive cases do not only occur in healthy women, but also those who are uneasy, pregnant, breastfeeding, newborns, children and adults. So that mothers and babies can always receive care during the pandemic, as a midwife continuous midwifery care can be carried out for mothers and families more innovatively while still having to pay attention to health protocols in providing care to mothers and babies. The goals in this event that will be achieved are to increase the health status in babies, physically healthy and grow and develop normally in the era of the Covid-19 pandemic. The method used by conducting surveys and interviews for data collection, data analysis, data presentation, formulating discussions and give the education, information by online using SMS, video conferencing applications, zoom, WA and other video applications. Keywords: Newborns, Neonates, Covid-19, Continuity of Care
Basic Midwifery Skills (KKD) IV in Block 4.B (Midwifery Care in High Risk Pregnancy) is an important obstetric skill. Because by mastering this skill, it can provide provisions for students in providing high quality midwifery care. Based on the evaluation results of Block 4B assessment in the previous semester there were still students who received a C + (65-70) score of 1.9%. This is of course so far from expectations that the achievements of high quality midwifery care cannot be achieved properly. One planned solution is a learning method with a combination of video use, demonstration, and peer group education. The purpose of this study is to improve student learning outcomes in Block 4.B using video, demonstration, and peer group education methods. The type of research used is the Classroom Action Research (PTK) carried out by the researcher and the KKD IV instructor team in block 4.B. The research subjects were divided into intervention groups and control groups. In the intervention group the research subjects looked at videos, demonstrations, and peer group education. Assessment for the second group was carried out on each final topic with summative using a checklist sheet measurement tool. Based on the results of the study, obtained student learning outcomes have increased. More than half of the 2017 class year students have a brilliant category in the final learning outcomes of KK Block 4.B.
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit yang sedang mewabah hampir di seluruh dunia saat ini, dengan nama virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARSCOV2) yang dilaporkan pertama kali pada 31 Desember 2019. Coronavirus sebelumnya (SARS-CoV dan MERS-CoV) dan beberapa kasus COVID-19, dipercaya bahwa ibu hamil memiliki risiko lebih tinggi untuk terjadinya penyakit berat, morbiditas dan mortalitas dibandingkan dengan populasi umum. Rekomendasi standar pencegahan penyebaran infeksi adalah cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air bersih, menerapkan etika batuk dan bersin, menghindari kontak langsung. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu hamil dalam pencegahan COVID-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kota Padang. Jenis penelitian ini bersifat observasional dengan menggunakan desain cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh ibu hamil berjumlah 1.018 orang. Sampel berjumlah 98 orang diambil menggunakan teknik purposive sampling yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner elektronik berupa g-form. Analisis data dengan uji chi-square (α<0,05). Hasil uji statistik pengetahuan (p=0,001), sikap (p=0,001) dukungan Suami (p=0,001) dan ketersediaan sarana prasarana (p=0,027). Terdapat hubungan faktor pengetahuan, sikap, dukungan suami dan ketersediaan sarana prasarana dengan perilaku ibu hamil dalam pencegahan COVID-19. Diharapkan kepada tenaga kesehatan dapat bekerjasama dengan kader kesehatan dan tokoh masyarakat dalam memberikan penyuluhan terkait pencegahan COVID-19 pada ibu hamil.
Adolescence has so many problems one premarital sexual behavior. This is because changes in physical, psychological and intellectual encourage teenagers in risky behavior. The purpose of this study was to observe the effect of premarital sex education with peer education methods to increase knowledge and attitudes about premarital sexual behavior in SMK "XY" Padang. The type of this research is Pre-Experiment with One Group Pretest-Posttest design. Data collection was collected in May to July 2019. The population in this study was tenth grade Vocational school students in Padang area on 2018/2019 academic year. It's about 531 people. The amount sample of this research was 60 subjects. The sample was taken by simple random sampling technique. Data processing was carried out by Wilcoxon Test (p <0.05) using SPSS 17 software. The results showed that there was an improve in the knowledge and attitudes of adolescents about premarital sexual behavior aftergiven education by the peer education method. The results of the Wilcoxon test analysis obtained p value of the effect of premarital sex education with the peer education method on increasing adolescent knowledge about premarital sex behavior (p = 0,000). There is the influence of premarital sex education with peer education methods to improve the knowledge and attitudes of adolescents about premarital sexual behavior in Vocational School "XY" Padang in 2019
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.