Kemajuan ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi mendorong manusia untuk lebih inovatif, profesional dan mampu dalam pengoperasian komputer. Namun, Sering didapati karyawan disuatu perusahaan tidak bertahan dengan jangka waktu yang singkat. Penyebab utamannya ialah kesalahan rekrutmen atau penentuan penerimaan karyawan. Hal ini terjadi karena belum adanya metode yang dijadikan sebagai standarisasi yang tersistem untuk menilai kelayakan penentuan penerimaan karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk membangun sistem pendukung keputusan yang objektif dalam penentuan penerimaan karyawan menggunkan metode Simple Additive Weighting (SAW). Metode ini dipilih karena dapat menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perengkingan untuk mendapatkan alternatif tertinggi sampai terendah. Hasil penelitian perancangan sistem pendukung keputusan (SPK) dengan penerapan metode SAW dapat bersifat dinamis dan memberi kemudahan kepada perusahaan dalam proses penentuan penerimaan karyawan yang terpilih berdasarkan alternatif tertinggi dimulai dengan penginputan nama pendaftar, penginputan kriteria, penginputan bobot dan di beri nilai. Perengkingan dengan nilai tertinggi menjadi standarisasi kelayakan diterima sebagai karyawan dalam satu perusahaan.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui keterampilan metakognisi siswa pada mata pelajaran IPA Biologi SMP di Kota Ternate. Metode yang digunakan dalam penelitian menggunkan pendekatan diskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan sampel yaitu dengan menggunakan cara random, penentuan sampel dilakukan secara strata berdasarkan wilayah, yang terdiri dari SMP Negeri 4 wilayah kota dan SMP Negeri 11 wilayah pulau Ternate, denga jumlah sampel sebanyak 40 siswa yang terdiri dari 20 siswa SMP Negeri 4 dan 20 siswa SMP Negeri 11pulau Ternate. Data yang dikumpulkan berupa hasil tes, dengan jumlah sebanyak 5 soal dan bentuk soal esaay yang disusun berdasarkan tiga indikator peneilaian keterampilan metakognisi. Berdasrkan hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata keterampilan metakognisi siswa kelas VII SMP 4 Kota Ternate sebesar 57,18 dan SMP Negeri 11 pulau Ternate sebesar 48,63 dengan selisih perolehan 8,55 namun kedua sekolah masuk pada kategori Development, dapat dikatakan bahwa keterampilan metakognisi siswa masih rendah. Renadahnya keterampilan metakognisi siswa diduga karena guru belum memberdayakan keterampilan metakognisi dengan baik. Pendekatan pembelajaran yang digunakan guru masih bersifat konvensional. Kata Kunci: Keterampilan metakognisi, Pelajaran IPA Biologi SMP
Kajian hubungan ganda antara keterampilan metakognisi, berpikir kritis, sikap sosial terhadap retensi dimungkinkan akan memberikan informasi yang lebih baik mengenai bagaimana ketiga variabel tersebut dalam menjelaskan retensi. Penelitian ini ditujukan untuk mengungkap adanya hubungan antara keterampilan metakognisi, berpikir kritis, dan sikap sosial dengan retensi pada mata pelajaran IPA untuk siswa SMP di Kota Ternate. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri Kota Ternate tahun pelajaran 2017/2018 sebanyak 115 siswa. Sampel dalam penelitian ini dipilih secara acak ( Random Sampling) dan tersebar dalam tiga kelas. Pada setiap kelas sebelumnya sudah diuji kesetaraan dengan soal placement test berbentuk pilihan ganda yang valid dan reliabel, sehingga ditemukan jumlah sampel 53 Siswa. Analisis uji kesetaraan menggunkan SPSS23 for windows. Keterampilan metakognisi, kemampuan berpikir kritis, dan retensi diukur dengan menggunakan tes essay yang sama dan dilakukan diawal dan diakhir pembelajaran. Sikap sosial diukur dengan menggunakan angket. Rubrik yang digunakan untuk menilai keterampilan metakognisi terdiri dari skala (0-7), rubrik kemampuan berpikir kritis yang dengan skala (0-5), sikap sosial dengan skala (1-4) dan rubrik retensi dengan skala (0-4). Berdasarkan temuan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan keterampilan metakognisi, kemampuan berpikir kritis dan sikap sosial terhadap retensi siswa di SMP Kota Ternate. Tidak ada hubungan antara ketiga prediktor terhadap retensi menunjukan bahwa terdapat pengaruh dari faktor lain diluar dari variabel yang diteliti, yakni faktor akademik dan non akademik.
Aplikasi Microsoft Word telah diterapkan hampir di setiap bidang pekerjaan. Begitupula pada bidang pendidikan mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas, dimana siswa menggunakan aplikasi Microsoft Word untuk membantu dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Situasi Panti Asuhan Al-Amin Muhammadiyah saat ini sudah memiliki beberapa komputer yang dapat digunakan anak-anak untuk tugas sekolah. Namun, komputer tersebut dalam keadaan rusak dan tidak dapat digunakan oleh anak-anak. Sedangkan untuk pengurus panti asuhan, jika diminta untuk mengajari anak-anak aplikasi Microsoft Word merasa sedikit kesulitan mengingat jumlah anak panti yang banyak. Oleh karena dilakukan kegiatan pengabdian berupa pelatihan aplikasi Microsoft Word kepada anak-anak panti asuhan untuk menambah soft skill yang mereka punya serta mempermudah anak-anak dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Hasil dari kegiatan ini, anak-anak panti asuhan dapat membuat sebuah surat dan mampu menggunakan aplikasi Microsoft Word untuk menyelesaikan tugas sekolah serta menambah keterampilan soft skill mereka
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.