The need for salt at this time is very high, especially in the food sector, so analytes that are declared very good for health must meet the requirements of the KIO3 compound (potassium iodate), SNI requirements are 30-80 ppm. The purpose of this study was to compare the levels of potassium iodate in term salt with two processes, namely cooking and natural drying. The sample used comes from the term salt produced in Matang Glumpang Dua. The method used in this research is iodometry. The results showed that the average levels of potassium iodate in cooked salt amounted to 32.13 mg/kg and dried salt content amounted to 50.32 mg/kg, with a ratio of levels of 18.19 mg/kg. From the results of the analysis of the two salts meet the requirements specified by SNI 01-3556-2010. ABSTRAKKebutuhan garam saat ini sangat tinggi terutama dalam bidang pangan, sehingga analit yang dinyatakan sangat baik bagi kesehatan harus memenuhi persyaratan yaitu senyawa KIO3 (kalium iodat) secara persyaratan SNI adalah 30 -80 ppm. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan kadar kalium iodat dalam garam jangka dengan dua proses yaitu secara dimasak dan secara pengeringan alami. Sampel yang digunakan berasal dari garam jangka yang diproduksi di Matang Glumpang Dua. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara iodometri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar rata-rata kalium iodat dalam garam jangka yang dimasak sejumlah 32,13 mg/kg dan kadar garam jangka yang dikeringkan sejumlah 50,32 mg/kg, dengan perbandingan kadar sebesar 18,19 mg/kg. Dari hasil analisis kedua garam tersebut memenuhi syarat yang telah ditentukan oleh SNI 01-3556-2010.Kata kunci: Garam, KIO3, iodometri.
All living things need water, because water is the most important essential material for life. One of the substances in water is iron (Fe). According to Permenkes RI number 492 / MENKES / PER / VI / 2010 levels of iron (Fe) allowed in drinking water is 0.3 mg/L. This study aimed to determine the amount of Fe metal content in PDAM water in Pidie Jaya Regency (Mon Krueng Meureudu PDAM, Panteraja PDAM, and Ulim PDAM) using the Atomic Absorption Spectrophotometry (SSA) method with wet destruction. The results of the analysis of iron content in PDAM water in Pidie Jaya Regency are PDAM Ulim 0.0628 µg/L, Panteraja PDAM 0.1068 µg/L, and Meureudu PDAM 0.0055 µg/L. In other words, PDAM water in Pidie Jaya Regency is still at the specified level. It is expected that PDAM Pidie Jaya will continue to maintain the quality of iron (Fe) levels so as not to exceed the maximum levels that have been set.
Daun pare mengandung senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid, tanin, saponin, steroid, alkaloid, dan terpenoid yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Daun pare dapat dimanfaatkan sebagai obat, salah satunya yaitu untuk mengobati luka karena mempunyai daya hambat bakteri dan dapat menutup luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh basis terhadap stabilitas salep dan untuk mengetahui formulasi mana yang memenuhi syarat stabilitas sediaan salep. Jenis penelitian ini ialah eksperimental. Dasar salep yang digunakan yaitu dasar salep hidrokarbon dan dasar salep serap. Penyarian ekstrak daun pare dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Salep ekstrak etanol daun pare dibuat sebanyak 3 formula dengan menggunakan basis yang sama dan konsentrasi ekstrak yang bebeda. Pembuatan sediaan salep menggunakan metode peleburan. Evaluasi sediaan salep dilakukan dengan uji organoleptik, uji homogenitas, uji pengukuran pH dan uji daya sebar. Hasil pengujian semua sediaan salep dari formula I, formula II dan formula III memenuhi parameter kualitas uji organoleptis, homogenitas dan uji pH. Untuk pengujian daya sebar pada masing-masing formula hanya formula I yang mendekati parameter uji stabilitas fisik.
Pendahuluan: Daun nangka (Artocarpus heterophyllus Lam L) kaya akan senyawa flavonoid, saponin dan tanin yang dapat diformulasikan ke dalam sediaan gel anti bakteri. Formulasi gel umumnya menggunakan basis Na CMC dan karbopol. Perbedaan basis gel akan memberikan perbedaan karakteristik gel dan perbedaan difusi zat aktif ke dalam kulit. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik fisik gel ekstrak etanol daun nangka dengan penggunaan basis Na-CMC dan Karbopol 940 terhadap evaluasi persyaratan sediaan gel. Metode: Penelitian ini bersifat eksperimental dengan memformulasikan gel ekstrak etanol daun nangka menggunakan basis Na-CMC (F1) dan Karbopol 940 (F2). Evaluasi sediaan gel meliputi organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar dan viskositas selama 14 hari pengamatan. Hasil: Karakteristik sediaan gel ekstrak etanol daun nangka pada formula F1 dan F2 memiliki bentuk setengah padat berwarna cokelat muda berbau khas ekstrak etanol daun nangka; homogen; nilai pH 6,0; daya sebar sediaan gel pada F1 4,5-5,5 cm dan pada F2 4,5 – 5,6 cm dan viskositas F1 19080 cP dan F2 13280 cP. Kesimpulan: Gel ekstrak etanol daun nangka (Artocarpus heterophyllus Lam L) dengan menggunakan basis Na-CMC dan karbopol 940 memenuhi persyaratan sediaan gel.
Lip balm is a moisturizer used as a lip balm. Red dragon fruit skin has anthocyanin as an antioxidant and protects against free radicals. The aim is to formulate red dragon fruit extract on the skin in the form of lip balm which has physical and safety characteristics. Red dragon fruit extract on the skin used in lip balm preparations, namely 0%, 5%, 10% and 15%. Evaluation of the lip balm including organoleptic, homogeneity, smearability, pH got good results and irritation test showed that all lip balm concentrations were safe to use because there was no reaction. So that the red dragon fruit extract on the skin can be used as a lip balm preparation. The difference in the concentration of red dragon fruit extract on the skin does not affect the physical properties of the lip balm preparation.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.