ABSTRAKFaid-Allah E, Ghoneim E, Ibrahim AHM. 2016. Estimasi komponen varian dan nilai pemuliaan kriteria pertumbuhan pra-sapih pada domba Romney. JITV 21(2): 73-82. DOI: http://dx.doi.org/10. 14334/jitv.v21i2.1353 Penelitian ini dilakukan untuk melihat komponen-komponen ragam, pengaruh genetik langsung, parameter genetik maternal, estimasi nilai pemuliaan (EBV) dan faktor-faktor yang mempengaruhi kriteria pertumbuhan pra-sapih pada domba Romney.
Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari faktor-faktor genetik dan non-genetik yang mempengaruhi serta menduga nilai parameter genetik dari sifat-sifat reproduksi dan produksi susu sapi Friesian Holstein (FH) melalui animal model. Data didapatkan dari peternakan komersial (Safi Masr for Developing the Animal Resources), yang berlokasi di Delta Nil, Dakahlia, Mesir, yang meliputi 4791 catatan dari 1797 ekor betina, yang berasal dari 794 ekor induk dan 76 ekor pejantan selama periode 2002-2012. Nilai rataan dan koefisien variasi (CV %) dari sifat produksi susu yang terdiri dari total produksi susu (TMY), produksi susu 305 hari (305 dMY), masa laktasi (LP) dan masa kering (DP) adalah 7208,72 kg (24,33%), 6384,95 kg (19,37 %), 332 hari (14,87%) dan 72,33 hari (27,69%), berturut-turut. Nilai rataan dan koefisien variasi (CV %) dari sifat-sifat reproduksi yang terdiri dari masa kosong (DO), umur pertama beranak (AFC) adalah 157,9 hari (22,6%) dan 30,5 bulan (16,8%) berturutturut. Pejantan, induk, paritas, tahun dan musim beranak berpengaruh nyata terhadap sifat-sifat yang diamati. Nilai dugaan heritabilitas adalah 0,223; 0,184; 0,112; 0,118; 0,105; dan 0,285 untuk sifat-sifat TMY, 305-dMY, LP, DP, DO dan AFC berturut-turut. Nilai dugaan korelasi genetik (rg) dan fenotipik (rp) antar sifat-sifat produksi susu adalah positif, tetapi negatif pada DP dan DO. Estimasi heritabilitas yang moderat dan korelasi genetik yang positif dari sebagian besar sifat-sifat yang diamati menegaskan bahwa perbaikan secara genetik pada sifat-sifat ini dapat dicapai melalui seleksi multi sifat.
Penelitian Ini dilakukan dengan tujuan mencari kemungkinan meningkatkan produksi susu dan reproduktifitas sapi Holstein melalui pemanfaatan metode indeks seleksi yang meliputi indeks berikut: umum, tidak lengkap, sub dan multi informasi (Own-Performance, Full-Sibs and Half-Sibs). Data diperoleh dari peternakan komersial (Safi Masr for Developing the Animal Resources), berlokasi di Delta sungai Nil, Dakahlia, Mesir. Data meliputi 4791 catatan dari 1797 ekor sapi, 794 induk dan 76 pejantan yang mewakili catatan pada kurun waktu 2002 sampai 2012. Estimasi parameter genetika dan phenotipik untuk penelitian trait/sifat dihitung dan digunakan untuk membentuk 18 indeks seleksiguna meningkatkan produksi susu dan reproduksi. Indeks penuh melibatkan produksi susu 305 hari (305-dMY), periode laktasi (LP), days open (DO) dan umur beranakn pertama (AFC) mempunyai korelasi paling tinggi dengan nilai aggregate breeding (Rih = 0.518; RE=100%). Korelasinya berada pada 0,455 bila 305-dMY dihilangkan dari index. Index umum mempunyai pendugaan genetic yang maximum pada 305-dMY (132.6 kg) per generasi diikuti dengan menurunnya LP (-4,679 hari), DO (-3.449 day) dan AFC (-1,41 bulan) jika ke empat sifat dimasukkan ke dalam index (I 1). Pendugaan genetik untuk 305-dMY menurun sampai 26,84kg/generasi bila 305-dMY dihilangkan dari dari index 5 (I5). Selanjutnya menggunakan informasi multi-sumber akan meningkatkan korelasi dengan nilai aggregate breeding (Rih= 0.740; RE=142.91%) dan meningkatkan pendugaan peningkatan genetik tiap generasi untuk 305-dMY (209 kg) dan menurunkan pendugaan peningkatan genetik untuk LP (-6,37 hari), DO (-4,244 hari) dan AFC (1,843 bulan) apabila keempat trait/sifat dimasukkan kedalam index (I16). Dapat disarankan untuk menggunakan indeks yang lebih tinggi untuk Rih (I1 (RE=100)) untuk meningkatkan produksi susu dan sifat reproduksi pada sapi Holstein berdasarkan strategi performannya sendiri dan menggunakan (I16 (RE=142.91)) berdasarkan strategi multi-sumber untuk mendapatkan akurasi yang tinggi dan perubahan genetik harapan yang tinggi per generasi dibandingkan dengan indeks general.
This study investigates genetic diversity and structure of native Egyptian cattle populations, called Baladi, as Saidi from Southern Egypt, Menufi from Mid-Delta and their F1 crosses with the French Tarentaise breed using DNA Microsatellite markers. A total of unrelated 97 individuals were genotyped utilizing eight SSR primers (ETH10, ETH225, BM1818, BM1824, BM2113, SPS115, TGLA53 and TGLA126). All utilized SSR were found to be polymorphic. The highest and lowest numbers of alleles detected were 16 and 6 at TGLA53 and SPS115 loci, respectively. Baladi-Tarentaise crosses (Bal-Tar) had the highest number of alleles over all. The PIC values of 7 loci were higher than 0.5, indicating high allelic variation of utilized markers. Estimated PIC values were up to 0.898, 0.866 and 0.873 for TGLA53 genotyped in Saidi, Menufi and Bal-Tar, respectively. Hobs values were lower than the expected ones in the native populations accompanied with positive values for Fis and significant deviation from HWE indicating inbreeding trend in native populations. Structure analysis indicated three ancestral genetic backgrounds. The native populations share two main backgrounds in almost equal percentages, while the Bal-Tar had the third one. The three populations showed low percentage of admixture. The studied Mediterranean cattle populations that belong to Egypt and France seem to have differentiated from each other with only little genetic exchange between the geographically isolated populations so local cattle is very similar.
The objective of this study was to test the association of variation in a 356 bp region in exon 1 of the caprine leptin gene with milk production traits (milk yield (MY), milk fat content (FAT), milk protein content (PRO), milk lactose content (LAC), milk solid not fat content (SNF), pH and somatic cell count (SCC)) in 106 Barki does using polymerase chain reaction-single strand conformational polymorphism (PCR-SSCP). General linear model was used to test association between the variation in leptin and milk-production traits. The SSCP banding patterns for leptin revealed two variants (L1 and L2), which contained two nucleotide sequence difference (c.670528A/G and c.670639T/C). The c. 670528A/G substitution results in the substitution of valine with alanine and c.670639T/C results in the substitution of arginine with histidine. Association analysis between the variation in leptin with milk production traits revealed that leptin genotype was associated (P < 0.05) with PRO and highly (P < 0.001) associated with MY. The presence of the L1 variant in the doe genotype was significantly associated with lower MY (P < 0.01) and decreased PRO (P < 0.01), whereas, the presence of the L2 variant in the doe genotype was significantly associated with higher MY (P < 0.05). The detected leptin variants showed significant (P < 0.05) additive effect on pH and highly significant (P < 0.01) dominance effects on MY and PRO. This suggests that selection for the leptin genotypes might increase milk production and milk protein content in Barki goats.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.