“…Marker mikrosatelit juga banyak digunakan untuk studi keragaman genetik populasi sapi di luar negeri, termasuk populasi sapi di Mesir (sapi Baladi dan sapi Menufi; lokus ETH10, ETH225, BM1818, BM1824, BM2113, SPS115, TGLA53 dan TGLA126), sapi di Eropa (sapi Tagil, sapi Red Gorbatov, dan sapi Ukrainan Grey; lokus ILST006, SPS115, BM1824, TGLA122, ETH3, ETH225, BM2113, TGLA126, CSSM66, TGLA53, INRA023, CSRM60, ETH10, dan TGLA227), sapi di Rusia (sapi Black Pied; lokus BM1818, BM1824, BM2113, ETH3, ETH10, ETH225, TGLA122, TGLA126, TGLA227, INRA023, dan SPS115), dan sapi di Spanyol (sapi Pirenaica; 30 lokus sesuai rekomendasi FAO) (Aitnazarov et al 2022;Faid-Allah et al 2018;Gamarra et al 2020;Svishcheva et al 2020). Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan marker mikrosatelit bermanfaat dalam memberikan informasi tentang level silang dalam, status keragaman genetik, level heterozygote deficiency/excess, serta struktur dan perbedaan genetik antar populasi.…”