Latar belakang : Perawat merupakan profesional kesehatan yang berisiko mengalami stress. Persentase kejadian stress didunia sekitar 74% dialami perawat. Stres yang terjadi pada perawat dipengaruhi oleh beban kerja yang berlebihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan beban kerja dengan stres kerja perawat. Metode: Desain yang digunakan adalah literature review, artikel dikumpulkan dengan menggunakan mesin pencari yaitu Researchgate, Google Scholar, Portal Garuda, medline dan Pubmed. Kriteria artikel yang digunakan adalah yang diterbitkan tahun 2018-2020. Berdasarkan hasil literature review didapatkan semua artikel menunjukkan ada hubungan antara beban kerja dengan stres kerja perawat. Hasil: analisis statistik tujuh artikel dari sembilan artikel didapatkan nilai p < 0,05, artinya terdapat hubungan antara beban kerja dengan stres kerja perawat dan dua artikel menunjukkan hubungan beban kerja dengan stres kerja memiliki hubungan kategori kuat dan positif Kesimpulan : Semakin tinggi beban kerja yang dialami perawat maka akan semakin tinggi tingkatan stres.
Hasil survei dari PPNI tahun 2006, sekitar 50,9% perawat yang bekerja di 4 propinsi di Indonesia mengalami stres kerja, sering pusing, lelah, tidak bisa beristirahat karena beban kerja terlalu tinggi dan menyita waktu, gaji rendah tanpa insentif memadai. Hal ini, apabila tidak segera diatasi oleh pihak rumah sakit, maka akan menguras stamina dan emosi perawat, serta menimbulkan tekanan yang mengakibatkan perawat mengalami burnout atau kejenuhan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik dan stress kerja perawat terhadap burnout syndrome pada perawat pelaksana di IGD dan ICU RSUD Ratu Zalecha Martapura. Metode yang digunakan yaitu kuantitatif non-eksperimental, dengan populasi sebanyak 39 perawat dan menggunakan teknik total sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Penelitian ini menggunakan uji Chi-Square. Hasil uji Chi-Square menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara karakteristik dan stress kerja perawat terhadap burnout syndrome pada perawat pelaksana di IGD dan ICU RSUD Ratu Zalecha Martapura dengan nilai p-value 1,000 untuk usia, 0,490 untuk tingkat pendidikan dan 0,465 untuk lama kerja serta 0,682 untuk stres kerja. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti merekomendasikan agar perawat pelaksana khususnya ruang IGD dan ICU diharapkan untuk mempertahankan komunikasi dan sikap yang baik dengan atasan maupun rekan kerja sehingga mampu menciptakan suasana yang nyaman, mengurangi stressor dan kebosanan dalam bekerja serta menjadikan stres sebagai motivasi dalam bekerja.
CEFR is, in the Indonesian view, commonly associated merely with the standardized English test and rarely connected to the educational curriculum, pedagogy, and learning. This paper, therefore, aims to give an overview of the CEFR conceptualization; the 2001, 2018, and 2020 versions. The three versions or editions are concisely overviewed and then reflected to the Indonesian context. The adoption of CEFR provides opportunity for coherent relationship between policy, teaching, learning, and assessment.
Penyakit yang paling sering menyerang balita salah satunya adalah demam. World Health Organization (WHO) memperkirakan jumlah kasus demam di seluruh dunia mencapai 16-33 juta dengan 500-600 ribu kematian setiap tahunnya. Seorang ibu dalam menangani demam sangat dipengaruhi oleh budaya dan perilaku lingkungan sekitar dimana ibu berada. Penanganan demam dengan cara di pijat memang tidak salah, akan tetapi apabila penanganan demam dengan cara pijat yang lebih diutamakan dibandingkan pengananan farmakologis hal ini akan berdampak buruk bagi anak, bahkan dapat membahayakan keselamatan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penanganan demam pada balita berdasarkan aspek budaya pijat di wilayah kerja Puskesmas Terminal Banjarmasin Tahun 2018. Desain penelitian ini non eksperimen dengan jenis deskriptif. Populasi ibu yang memiliki balita dengan riwayat febris berjumlah 115 orang dan sampel yang diambil dengan teknik purposive sampling berjumlah 53 orang. Cara pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diisi oleh responden. Hasil penelitian menunjukkan penanganan ibu pada balita dengan riwayat febris berdasarkan aspek budaya pijat sebagian besar dengan kategori negatif sebanyak 32 responden (60.4%). Hendaknya ibu mengikuti kegiatan kesehatan seperti posyandu dan penyuluhan lainnya agar ibu memiliki keterampilan yang tepat dalam menangani balita yang demam dirumah serta lebih diefektifkannya sarana untuk penyuluhan mengenai penanganan demam oleh petugas kesehatan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.