Catfish production from year to year has increased. Catfish production in Indonesia in 2013 reached 758,455 tons. The socialization of catfish hatchery using semi-artificial spawning is aimed at cultivating the community to increase seed yields and carry out catfish hatchery with semi-artificial spawning methods. The method used is the method of presentation and practice. Counseling on catfish spawning with semi-artificial techniques is very useful for groups of fish farmers, this is evident from the enthusiasm of the community who are enthusiastic in participating in the socialization from beginning to end. Abstrak Produksi ikan lele dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Produksi ikan lele di Indonesia pada Tahun 2013 mencapai 758.455 ton. Sosialisasi pembenihan ikan lele dengan menggunakkan pemijahan semi bauta bertujuan agar masyarakat pembudidaya dapat meningkatkan hasil benih dan melaksanakan pembenihan ikan lele dengan metode pemijahan semi buatan. Metode yang digunakan adalah metode presentasi dan praktek. Penyuluhan tentang pemijahan ikan lele dengan teknik semi buatan sangat bermanfaat terhadap kelompok pembudidaya ikan, hal ini terbukti dari semangat masyarakat yang antusias dalam mengikuti sosialisasi mulai dari awal sampai akhir.
Overfishing and overcapacity is a problem for the sustainability of capture fisheries development. Indonesia has experienced overfishing or called overfishing and overcapacity or called excess fishing capacity. The west coast of the island of Sumatra has enormous fishing potential, both in territorial waters and in ZEE waters. The purpose of the study was to understand the trend of fluctuations in fish catches in the waters of West Sumatra. Assessing the effect of boat trips on fish catches in the waters of West Sumatra and providing basic information and management of fisheries in the waters of West Sumatra. The research material used is Catch per Unit Effort (CPUE) data. The overall data was monthly average data in 2019 with fishing ground areas in the Western waters of Sumatra, the Indian Ocean. The results showed the composition of catches in the waters of West Sumatra landed in PPN Sibolga there are three dominant types of fish, namely skipjack tuna 14.566.140 kg (49.90%), decapterus 6.404.470 kg (21.94%) and tunny 2.480.880 kg (8.50%), The dynamics of fish catches in PPN Sibolga in 2019 were highest in May at 3.945.143 kg and June was the lowest catch month of 1.093.292 kg and the average monthly catch in 2019 was 2.508.436 kg, the catch per business unit landed in PPN Sibolga in 2019 obtained the highest CPUE of 8.474 kg/trip (July 2019) and the lowest 1,755 kg/trip (June 2019). ABSTRAK Overfishing dan overcapacity erupakan masalah keberlanjutan pembangunan perikanan tangkap. Indonesialah mengalami overfishing atau disebut penangkapan berlebih dan overcapacity atau disebut kelebihan kapasitas penangkapan. Pantai Barat Pulau Sumatera memiliki potensi perikanan yang sangat besar, baik perairan teritorial maupun perairan ZEE. Tujuan dari penelitian adalah untuk memahami trend fluktuasi hasil tangkapan ikan di Perairan Barat Sumatera, mengkaji pengaruh trip kapal dengan hasil tangkapan ikan di Perairan Barat Sumatera dan memberikan informasi dasar dan pengelolaan perikanan di Perairan Barat Sumatera. Materi penelitian yang digunakan adalah data Catch per Unit Effort (CPUE). Keseluruhan data merupakan data rata-rata bulanan tahun 2019 dengan daerah fishing ground Perairan Barat Sumatera Samudera Hindia. Hasil penelitian menunjukkan komposisi hasil tangkapan di Perairan Barat Sumatera yang didaratkan di PPN Sibolga terdapat tiga jenis ikan yang dominan yaitu cakalang 14.566.140 kg (49,90%), layang 404.470 kg (21,94%) dan tongkol 2.480.880 kg (8,50%), Dinamika hasil tangkapan ikan di PPN Sibolga di tahun 2019 tertinggi terjadi pada bulan Mei sebesar 3.945.143 kg dan bulan Juni merupakan bulan hasil tangkapan terendah yaitu 1.093.292 kg dan rata-rata hasil tangkapan bulanan tahun 2019 adalah 2.508.436 kg, Hasil tangkapan per-unit usaha yang didaratkan di PPN Sibolga di tahun 2019 didapatkan CPUE tertinggi yaitu 8.474 kg/trip (Juli 2019) dan terendah 1.755 kg/trip (Juni 2019). Kata Kunci: CPUE, penangkapan berlebih, penangkapan ikan, PPN Sibolga, Perairan Barat Sumatera
Sosialisasi Pentingnya Air Bersih, dimana air bersih merupakan salah satu kebutuhan masyarakat yang menunjang kehidupan suatu komunitas. penyediaan air bersih berkaitan erat dengan status kebersihan dan kesehatan setiap individu dalam masyarakat. Kegiatan sosialisasi ini ditujukan pada masyarakat Desa Mbinanga untuk memberikan edukasi tentang pentingnya penggunaan air yang bersih dalam kehidupan sehari-hari. Maksud dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan pada masyarakat setempat tentang pentingnya penggunaan air bersih dalam kegaitan sehari-hari. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah sosialisasi.Masyarakat Desa Mbinanga sangat membutuhkan sentuhan nyata untuk dapat menerima manfaat secara langsung dari adanya sarana air bersih di lokasi mereka bertempat tinggal. Selama ini masyarakat harus berjalan jauh dari atas bukit ke lembah atau desa tetangga mereka yang berjarak sekitar 1-1,5 Kilometer dari desa mereka. Sehingga hal ini sangat memberatkan dan tidak efektif serta efisien baik dalam waktu, tenaga dan biaya. Sosialisasi Sehingga dengan adanya sosialisasi ini diharapkan ada tindakan secara langsung kepada masyarakat. Pengabdian ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya air bersih. Masyarakat mampu menyediakan air bersihnya dengan bergotong royong dan bekerjasama dengan pihak luar sebagai penyokong dana untuk keperluan material pembangunan. Perlunya kerjasama lintas sektoral baik masyarakat, swasta, keagamaan dengan pemerintah agar terjadi sinergi yang positif secara terintegrasi sehingga manfaatnya lebih luas ke seluruh desa. Mengingat air bersih merupakan hak dan kebutuhan seluruh warga desa.
Thousands of fish were seen suddenly dying in the waters of Kuala Indah, Sei Suka District, Batubara Regency. Based on information from the community, the alleged cause of the mass death of fish that occurred on April 24, 2021 was caused by the input of domestic and industrial waste and the explosion of the plankton population. The purpose of this study was to determine the factors causing mass death of fish through analysis of water quality parameters with physical, chemical and microbiological tests of river, estuary and sea water. The method used to analyze river, estuary and sea water samples is using standard methodstesting, 23rd edition 2017, APHA-AWWA-WEF. Parameter testing includes three physical parameters, the 17 chemical parameters and two biological parameters analyzed were then compared with quality standards according to Government Regulation number 22 of 2021 concerning the Implementation of Environmental Protection and Management. Based on the research results, the range of index values of water quality obtained is 75-80 and is included in good criteria, so it can be concluded that anthropogenic activities in river, estuary and sea waters are not the cause of mass fish death. ABSTRAK Ribuan ekor ikan terlihat mendadak mati di perairan Kuala Indah Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batubara. Berdasarkan informasi dari masyarakat, dugaan penyebab terjadinya kematian massal ikan yang terjadi pada 24 April 2021 disebabkan oleh masukan limbah domestik dan industri serta ledakan populasi plankton. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor penyebab kematian massal ikan melalui analisis parameter kualitas air dengan uji fisika, kimia dan mikrobiologi air sungai, muara dan laut. Metode yang digunakan untuk analisa sampel air sungai, muara dan laut yaitu menggunakan pengujian standard methods, 23rd edition 2017, APHA-AWWA-WEF. Pengujian parameter meliputi tiga parameter fisika, 17 parameter kimia dan dua parameter biologi yang dianalisi kemudian dibandingkan dengan baku mutu sesuai Peraturan Pemerintah nomor 22 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Berdasarkan hasil penelitian kisaran nilai indeks kualitas air yang diperoleh adalah 75-80 dan termasuk dalam kriteria baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan antropogenik di perairan sungai, muara dan laut bukan merupakan penyebab terjadinya kematian massal ikan. Kata kunci : Kematian ikan, kualitas air, antropogenik, Kuala Indah, Kabupaten Batu Bara
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.