Abstract. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran efektivitas penerapan program rehabilitasi stroke berbasis rumah. Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan dengan melibatkan 10 orang subjek penelitian yang dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok 1 diberikan program rehabilitasi berupa kunjungan fisioterapis untuk memberikan latihan selama 1 kali seminggu. Kelompok 2 diberikan kunjungan 3 kali seminggu. Program rehabilitasi stroke berbasis rumah pada kedua kelompok dilakukan selama 1 bulan. Pada kedua kelompok dilakukan pengukuran kekuatan otot, risiko jatuh dan kemandirian. Ketiga variabel tersebut masing-masing diukur dengan menggunakan dynamometer, timed-up and go test, dan functional independence measure (FIM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok 2 memiliki kekuatan otot, risiko jatuh, dan kemandirian yang lebih baik dibanding kelompok 1. Hal ini menunjukkan bahwa dalam penerapan program rehabilitasi stroke berbasis rumah, kunjungan yang lebih rutin, paling tidak 3 kali seminggu, lebih disarankan dibanding kunjungan yang hanya 1 kali seminggu.
Lansia merupakan suatu tahap lanjut dari proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh. Sehingga banyak terjadi perubahan pada anatomis dan fisologis tubuh lansia diantaranya perubahan neurologi, musculoskeletal dan kandung kemih. Hal ini berdampak pada kelemahan otot pelvic floor yang menyebabkan terjadinya inkontinensia urin karena tidak adekuatnya otot sfingter uretra dalam mencegah kebocoran urin. Penangan inkontinensia urin ini dilakukan dengan memberikan latihan melalui pendekatan penguatan otot pelvic floor secara langsung dan otot core secara keseluruhan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi kegel exercise dan bridging excerise terhadap perubahan inkontinensia urin pada lansia. Penelitian ini merupakan penelitian pre-experimental design, dengan pendekatan penelitian one group pretest-posttest design. Populasi penelitian ini adalah seluruh lansia yang ada di Yayasan Batara Hati Mulia, Gowa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan jumlah sampel 13 orang.Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengambilan data primer melalui wawancara dan didasarkan pada skala ordinal frekuensi inkontinensia urin. Penelitian ini dilakukan selama 6 minggu dengan 18 kali pemberian latihan. Uji statistik yang digunakan adalah paired sample t test. Hasil analisis pre test dan post test memperlihatkan penurunan frekuensi inkontinensia urin dengan nilai p < 0,000. Hal tersebut menunjukkan bahwa kombinasi kegel exercise dan bridging exercise berpengaruh terhadap perubahan frekuensi inkontinensia urin pada lansia.
Objective: This study aims to determine the effect of the Otago Exercise Program on the risk of falling and the quality of life of older people.
Methods: The method used was experimental research with pretest-posttest design and control group design, involving 16 participants. Before and after treatment, respondents measured the risk of falling using a Timed-Up-and-Go test (TUGT) and quality of life using the World Health Organization Quality of Life BREF (WHOQL-BREF). Furthermore, the obtained data were analyzed using the paired T-test and independent T-test.
Results: The results showed a significant effect on the risk of fall and the quality of life of the older people in the treatment group. In addition, there were significant different influences on the value of falling risk and quality of life (physical and environmental) between the treatment and control groups.
Conclusion: The Otago exercise program had a significant effect on reducing the risk of falls and improving the quality of life of older people.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.