Landasan penelitian ini didasari dari adanya siswa yang masih kebingungan terhadap materi tentang bangun datar yaknitentang rumus luas dan keliling bangun persegi dan persegi panjang. Dari permasalahan tersebut tindak lanjut guru tentang permasalahan tersebut masih belum maksimal karena keterbatasan alat dan media untuk meningkatkan minat belajar siswa, sehingga guru masih menggunakan pembelajaran ceramah dan menggunakan LKS sebagai acuan belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran berupa UTAMA (Ular Tangga Matematika)dengan pokok bahasan keliling dan luas bangun datar untuk siswa kelas III sekolah dasar yang layak digunakan. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development)menurut Borg dan Gall namun dibatasi sampai uji coba produk terbatas. Subjek penelitian adalah 57 siswa kelas III SDN 1 Pungangan, SDN 2 Pungangan, SDN Larangan Kulon Wonosobo.Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, angket dan dokumentasi dengan teknikanalisis databerupa deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Hasil pengembangan iniberupa media UTAMA denganhasil penilaian akhir dari ahli media sebesar 95% termasuk kategori sangat baik danhasil penilaian akhirdari ahli materi sebesar 90% termasuk kategori sangat baik. Hasil tes evaluasi siswa rata-rata sebesar 88,84.Hasil analisis tangggapan siswa terhadap media sebesar94,4% dan pada angket keberterimaan media oleh guru sebesar 90%. Hal ini menunjukan bahwa media UTAMA telah dinyatakan validdan layak digunakan dalam pembelajaran di sekolah dasar. Kata kunci: pengembangan, media utama, pemecahan masalah matematika.
ABSTRAKLatar belakang penelitian ini adalah terjadinya suatu kasus di Sekolah Dasar yaitu perilaku menyimpang pada perilaku seksual pornografi terhadap siswa. Studi kasus ini dilakukan agar kejadian serupa tidak terjadi kembali di Sekolah Dasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab, tempat, waktu, pelaku, proses siswa dapat berperilaku menyimpang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Subjek penelitian ini adalah tiga orang siswa berperilaku menyimpang. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi. Uji keabsahan data menggunakan ketekunan pengamatan dan uji kredibilitas dengan melakukan triangulasi data. Teknik analisis data menggunakan teknik model interaktif Miles & Huberman ( reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi siswa berperilaku menyimpang adalah teman sebaya karena adanya partner seks abnormal yaitu pornografi. Meski berperilaku menyimpang, siswa tersebut dalam kesehariannya menunjukkan perilaku baik seperti tertib menaati peraturan sekolah, sopan pada guru, menjalin interaksi yang baik dengan teman. Pihak sekolah, guru dan orang tua berupaya mengatasi perilaku menyimpang siswa dengan menasehati, dan memberikan perhatian khusus pada siswa agar berbuat baik.Kata kunci: Studi Kasus,Perilaku Menyimpang. ABSTRACTThe background of this study is the occurrence of a case in the elementary school, namely deviant behavior on pornographic sexual behavior towards students. This case study was conducted so that similar incidents did not occur again in Elementary School. The purpose of this study is to find out the causes, places, times, actors, the process of students can behave deviant. This study uses a qualitative approach with a type of case study research. The subject of this study were three students behaving deviant. Data collection techniques use the method of observation, interviews, questionnaires, and documentation. The validity test of the data uses persistence of observation and credibility test by triangulating data. Data analysis techniques use the interactive model techniques Miles & Huberman (data reduction, data presentation, and conclusion). The results showed that the factors that influence students' deviant behavior are peers because of the existence of abnormal sex partners, namely pornography. Although deviant behavior, these students in their daily lives show good behavior such as being obedient to obeying school rules, being polite to the teacher, establishing good interactions with friends. The school, teachers and parents try to overcome students' deviant behavior by advising, and give special attention to students to do good.
Masih rendahnya keaktifan dan kemampuan berhitung merupakan permasalahan dalam pembelajaran yang harus dipecahkan. Siswa kelas II pada dasarnya aktif tetapi bukan aktif dalam pembelajaran. Siswa cenderung bermain, karena memang karakteristik siswa kelas II masih sama dengan karakteristik anak PAUD. Ditambah lagi dengan anggapan bahwa berhitung atau matematika itu sulit menyebabkan kurang termotivasinya siswa dalam belajar matematika sehingga hasil belajar siswa menjadi rendah. Masalah dalam penelitian ini adalah masih rendahnya keaktifan dan kemampuan berhitung siswa dalam mata pelajaran matematika. Maka perlu alternatif media yang mengajak siswa untuk bermain sambil belajar. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media puzzle dan model NHT Penelitian ini dilaksanakan pada semester II selama 1 bulan pada bulan April 2016 bertempat di SDN 02 Ngampelkulon Kendal. Subyek penelitian adalah siswa kelas II yang berjumlah 23 orang yang terdiri atas 14 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Prosedur penelitian menggunakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu 1) membuat perencanaan, 2) melakukan tindakan, 3) mengadakan pengamatan terhadap tindakan, 4) merefleksi hasil pengamatan tindakan, setiap siklus dilaksanakan 3 kali pertemuan. Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis data kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penelitian pada siklus I keaktifan belajar siswa 67,50% dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 83, 48%. Hasil belajar siswa pada siklus I adalah 75, 65 dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 88,04. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan media puzzle dengan model NHT dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar matematika siswa kelas II SDN 02 Ngampelkulon Kendal.
The change of KTSP curriculum into 2013 curriculum?é?á lead to changes in the assessment system. With the change in valuation system, teachers should be able to adapt and develop appropriate assessment with the curriculum has changed. In this 2013 curriculum using authentic assessment system that can assess the competence of the three domains, namely the domain of attitudes, knowledge, and skills. The problems revealed in this study are Is authentic assessment instrument in the subjects of mathematics which has been prepared by the teacher in accordance with the characteristics of the curriculum in 2013? Goals to be achieved in this study was to determine the suitability of authentic assessment instrument in the subjects of mathematics that had been developed by teachers with the characteristics of curriculum assessment in 2013, this is a type of qualitative research that uses qualitative descriptive approach. The population in this study is a Primary School in Hyderabad who have applied in the process of learning curriculum was radically 2013, amounting to 12 elementary schools. Samples taken are 5 elementary schools in Semarang by using purposive sampling technique. The data in this study was obtained through the analysis of the research instruments and text data card interview. Based on the analysis of experimental data showed that the instrument of authentic assessment in mathematics is organized by fourth grade teachers from five elementary schools in Semarang 85.2% in accordance with the characteristics of curriculum assessment in 2013, where the authentic assessment instruments assessment covers the realm of attitudes, knowledge, and skills. Therefore it can be concluded that the teacher has been able to make an authentic assessment instrument based on the characteristics of the curriculum in 2013.
Kemampuan pemecahan masalah merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki peserta didik. Namun dalam proses pembelajaran, siswa cenderung sulit untuk mengembangkan kemampuannya dalam memecahkan masalah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesalahan siswa dalam memecahkan masalah matematika, menganalisis kesulitan siswa dalam pemecahan masalah matematika, dan mengeksplorasi faktor yang mempengaruhi kesulitan siswa dalam pemecahan masalah matematika. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan metode wawancara, angket, tes, dan studi dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesalahan siswa paling tertinggi terdapat pada melaksanakan pemecahan masalah matematika. Sedangkan kesalahan siswa terendah terdapat pada mengecek kembali pemecahan masalah. Sebagian besar siswa masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita, melakukan penghitungan matematika, gaya belajar guru yang diterapkan, dan kurangnya respons siswa. Selain itu, kesulitan siswa dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa masih banyak permasalahan terkait dengan kemampuan pemecahan masalah pada siswa kelas V.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.